27

5.1K 545 79
                                    

Hari - hari terus berlalu, waktu terus berputar, setiap menit dan detik terus berjalan. Selama satu minggu ini mereka ber-13 semakin dekat dan sering terlihat bersama. Meski Sowon dan para sahabatnya terkadang mendapatkan tatapan tak suka dari para siswa perempuan disekolah ini yang notabenya adalah penggemar ketujuh cucu pemilik sekolah ini. Karena kedekatan mereka ber-6 dengan ke-7 siswa yang digemari oleh kalangan wanita disekolahnya.

Contohnya sekarang, mereka ber-13 kini sedang berkumpul bersama disebuah meja yang berada dikantin. Jika Seokjin Cs merasa santai seperti biasanya maka berbeda dengan Sowon dan para sahabatnya yang merasa risih mendapat tatapan tak suka dari para penggemar ke-7 pria yang kini tengah duduk bersamanya.

"Gue gak mau tau pokokkan lomba nanti lo semua harus menang." Seokjin menatap satu persatu temannya yang akan mengikuti lomba 2 hari lagi.

"Tenang, kita semua bakal menang." ucap Jungkook.

"Dan lo semua." Seokjin menunjuk Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, Sinb dan Umji yang kini tengah menyantap makanan pesananya.

"Harus menang. Lumayan kalo menang duitnya bisa ditabung buat kebutuhan lo semua nanti." lanjut Seokjin yang hanya dijawab anggukan oleh mereka berenam.

Keadaan mendadak hening, semuanya sibuk dengan santapan dan pikiran masing - masing hingga terdengarlah sebuah suara--

"UMJI YUJU."

Memecahkan keheningan yang sudah terjadi.

Sontak sang pemilik nama dan yang lainnya mendongak, melihat sang pemanggil yang ternyata dua siswa laki - laki yang salah satunya menjabat sebagai wakil ketua OSIS lalu sebelahnya merupakan murid baru satu minggu yang lalu.

"Dokyeom dan ehhh--" Yuju menggantungkan ucapanya.

"Vernon. Mari bergabung." potong Umji cepat.

Mereka berdua tersenyum, kemudian dengan canggung mereka duduk dikursi yang masih tersisa tepatnya disebelah Jimin yang terus menatap mereka berdua dengan tajam.

"Bukannya kau itu wakil ketua OSIS disini, bagaimana bisa kau mengenal Umji." tangan Sowon menunjuk salah satu diantara mereka.

"Aku man--"

"Dia temanku hehe..." potong Umji cepat yang langsung mendapatkan tatapan bertanya dari Vernon.

"Tak baik menyembunyikan sesuatu." celetuk Yerin, karena diantara Sowon, Yerin dan Yuju hanya Yerinlah yang mengerti siapa sebenarnya Vernon.

"Sesuatu apa?" Suga mengangkat sebelah alisnya.

"Tidak ada, ngomong - ngomong kalian hanya berdua saja?" tanya Umji mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Tidak, kami bersama dengan teman kami. Mereka sedang memesan makanan." jawab Dokyeom.

"Oh, jadi lo sama temen lo? Tapi sorry meja kita udah penuh, udah gak bisa nampung lo sama temen lo lagi." ucap Taehyung dengan sinis.

"Tidak, jangan didengarkan. Jika kalian ingin bergabung, silahkan tidak apa - apa." sangkal Sowon.

Dokyeom tersenyum canggung, dalam hati merutuki kebodohanya yang lebih memilih menghampiri meja sahabat kecilnya dibanding memilih meja sendiri tadi.

"Sayang sekali, kita tak satu kelas." Yuju memasang wajah sedihnya.

Dokyeom tersenyum. "Tak apa, kita masih bisa bertemu saat istirahat."

"Ahh kau ben--"

"Vernon Dokyeom, kucari - cari ternyata kalian disini." Seorang lelaki jangkung, berkulit tan berparas tampan menepuk bahu sebelah kanan Vernon.

"Ming--Mingyu sunbaenim." Sontak semua orang tak terkecuali lelaki tadi menatap kearah Eunha yang kini tengah menunduk malu.

"Eunha--ya, kau mengenalnya?" tanya Yerin yang notabenya duduk tepat disebelah kiri Eunha.

"Tentu saja, ngomong - ngomong dia kapten basket disini semua siswa pasti mengenalnya." bukan Eunha yang menjawab melainkan Sinb yang kini tengah menatap Eunha dengan pandangan yang sulit diartikan.

Yerin mengangguk lalu mendongak kearah Mingyu yang masih berdiri. "Ahh, benarkan kau kapten basket disini?"

Lelaki tadi yang tak lain adalah Mingyu tersenyum kemudian mengangguk.

"Ngomong - ngomong Mingyu, Eunha penggemarmu. Dulu dia sering menonton pertandinganmu secara diam - diam tapi sayangnya sekarang sudah tidak lagi. Hmm tapi sepertinya dia masih menjadi penggemarmu." Perkataan Sinb yang sukses membuat semua orang menatap Sinb begitupula Eunha yang kini tengah menatapnya tajam.

"Benarkah? Hmm sayang sekali aku baru mengetahuinya. Ngomong - ngomong jangan panggil aku sunbae, kita itu satu tingkat hanya beda kelas saja." Mingyu menatap lamat Eunha yang juga sedang menatapnya.

"Mau sampai kapan lo berdua tatap - tatappan kaya gitu, ngerusak pemandangan tau gak." cibir Jungkook yang sukses membuat keduanya memalingkan wajahnya.

"Bilang aja lo cemburu apa susahnya sih?" Jungkook dengan cepat mengalihkan pandanganya pada Jimin.

"Enak aja, gue gak cemburu yaa."

Jimin memutar bola matanya malas. "Iya serah lo, gak mau ngaku juga gapapa gue gak peduli. Ntar, kalo lo nyesel gue tinggal bilang mampus."

"Mantep Jim." tambah Taehyung yang membuat Jungkook semakin kesal.

"Au ah bodo gue gak peduli." Jungkook beranjak dari kursinya kemudian berjalan pergi meninggalkan kantin.

"Lah ngambek tuh bocah."

"Kejar sono, nanti ngilang." ucap Sinb yang secara tidak langsung mengusir mereka ber-7.

Seokjin berdiri dari kursinya. "Iya, ini mau gue kejar." Seokjin lalu berlari mengejar jungkook yang belum jauh.

"Kalian gak nyusul Jungkook juga?" tanya Sowon saat melihat Rapmon, Suga, J-hope, Jimin dan Taehyung yang masih duduk ditempatnya masing - masing.

"Ogah males." Jawab Suga jelas, padat dan singkat.

"Hmm permisi kami bertiga akan kembali ke kelas." pamit Vernon saat merasa aura tak enak diantara mereka lebih tepatnya ke-5 cucu pemilik sekolah ini yang tengah menatapnya tajam.

"Iya, sono pergi yang jauh. Bila perlu gak usah balik lagi." Taehyung mengangkat tangannya keatas dan memperagakan gerakan mengusir.

Vernon, Dokyeom dan Mingyu hanya tersenyum kemudian pergi begitu saja meninggalkan mereka semua dikantin.

.

.

.

.

.

"Weh, kook tunggu. Jangan kaya cewek elah." Seokjin berlari mengejar Jungkook yang kini semakin mempercepat langkahnya.

Seokjin semakin mempercepat larinya dan sebentar lagi akan menggapai pundak Jungkook namun gagal saat dirinya tak sengaja menabrak seseorang dari arah berlawanan.

Bruk!

"Ahh, sorry gue gak sengaja." ucap Seokjin dan segera menolong seseorang yang ditabraknya yang tak lain adalah seorang gadis yang memiliki wajah asing menurutnya.

"Iya, tidak apa - apa." ucap gadis itu yang masih sibuk membersihkan tubuh bagian belakangnya.

"Lo siapa? Kok gue gak pernah liat lo disekolah ini?" tanya Seokjin.

Gadis itu mendongak yang seketika membuat Seokjin terpana sesaat.

"Aku anak baru namaku Kim Jisoo."









Tbc

Btw yang mau minta follback bisa DM klo gak komen

Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang