Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid kini sedang berkemas - kemas begitupun yang dilakukan oleh ke-6 gadis panti. Setelah guru yang mengajar dikelas keluar, semua murid yang berada dikelas mereka juga satu persatu mulai keluar meninggalkan kelas kecuali mereka ber-6 dan ke-7 cucu pemilik sekolahan ini.
"Umji kau sudah selesai berkemas kemas?" tanya Sowon saat melihat Umji yang masih sibuk memasukan buku - bukunya kedalam tas.
Umji memasukan buku terakhirnya ke dalam tas lalu meresleting tasnya. "Sudah, ayok kita pulang."
Mereka semua beranjak dari kursinya masing - masing dan akan berjalan keluar tetapi langkahnya terpaksa terhenti karna ulah tujuh laki - laki yang menghadangnya.
"Eitts mau kemana?" tanya namja yang bernametag Jeon Jungkook.
"Pulang memangnya ingin kemana lagi?" jawab Eunha dengan kesal.
"Cih, dasar pendek." ejek Jungkook.
"Tak usah mengataiku. Memangnya kau ini manusia paling tinggi didunia?" lawan Eunha tak mau kalah.
"Sudah Eunha, berbicara dengan mereka itu tidak ada gunanya hanya membuang - buang waktu saja." ucap Yerin yang berada disebelah Eunha.
"hey, emangnya kita ngomong sama lo gak buang waktu juga." ujar namja yang bernama Kim Taehyung.
"jika sudah tau membuang waktu kenapa kalian mengajak kami berbicara?" tanya Yerin.
"Kenapa? Gak boleh?"
"Cih mengaku saja jika kalian kalah. Sebaiknya kalian minggir kami ingin pulang." ucap Sowon yang sudah tidak tahan lagi.
"Eitss, tidak semudah itu." ucap laki - laki bernama Seokjin sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Sebenarnya mau kalian apa?" tanya Yuju yang sedari tadi hanya diam.
"Turuti perintah kami." jawab namja yang paling pendek bernama Jimin.
"Tidak mau, memangnya kalian itu siapa?" balas Sinb.
"Kau sudah tau kan nona Hwang jika kami ini cucu dari pemilik sekolah ini." ucap namja bernametag Jung Hoseok tetapi sering dipanggil dengan sebutan J-hope.
Sinb menghela napas pelan kemudian melihat kelima sahabatnya yang sudah memasang wajah pasrah dan menahan amarah.
"Sekarang bawakan tas kami semua." perintah namja bernama Namjoon namun kerap kali disebut Rapmon.
"Ta--tapi."
"Jangan membantah."
Akhirnya dengan malas keenam gadis tersebut membawakan tas mereka satu persatu tetapi sowon terpaksa membawa dua tas karna jumlah mereka yang lebih banyak.
.
.
.
.
.
Ke tujuh namja tadi memasuki apertement mereka lalu melemparkan tas dan dasi ke segala arah.
Jadi sebenarnya mereka itu saling bersaudara satu sama lain karena ibu mereka kakak adik dan kebetulan mereka lahir di tahun yang sama. Marga mereka berbeda karena ibu mereka harus mengikuti marga suaminya. Dan akhirnya karena alasan tertentu mereka bertujuh memutuskan untuk tinggal dalam satu apertement mewah milik kakeknya.
"Hari yang melelahkan." ucap Suga.
"Dan juga menyenangkan." tambah J-hope.
"Ngomong - ngomong mereka berenam cantik juga." ucap rapmon lalu menyalakan televisi.
Jungkook berjalan menghampiri Rapmon yang terduduk disofa. "Lo benar gue setuju."
"Apa gue pacarin aja ya salah satu diantara mereka?" ucap Rapmon seolah olah sedang berpikir.
"Emangnya ada yang mau sama lo?" timpal Taehyung yang sedang memakan snack.
"Gue ini ganteng, jelaslah ada yang mau diantara mereka." Rapmon melempar salah satu bantal ke wajah Taehyung.
"Kau it--
Cklek
"KAKEK." teriak mereka serempak.
"Hai cucu - cucu tampanku." ucap lelaki paruh baya yang kerap dipanggil kakek Kim oleh ketujuh cucunya.
"Kakek kenapa tak bilang jika ingin kesini?" tanya Seokjin.
"Memangnya kakek harus lapor terlebih dahulu pada kalian jika ingin datang kesini?"
"Gak juga sih." Seokjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kalian mendapat korban baru lagi?" tanya kakek Kim.
"Maksud kakek apa?" tanya Jimin.
"Para gadis cantik panti asuhan yang kalian ganggu hari ini." jawab kakek Kim.
"Kakek tau?" tanya Jungkook.
"Jangan lupakan seseorang yang kakek tugaskan untuk mengawasi kalian." jawab kakek Kim.
"Menurut pengawasan kakek, kelakuan kalian semakin kesini semakin buruk. Apalagi kalian tinggal dalam satu apertement." lanjut kakek Kim.
"Itu wajar kek kami ini anak muda." ujar J-hope.
"Anak muda konon, sebaiknya kalian semua pulang kerumah masing - masing. Kalian ini punya rumah dan orang tua tapi kenapa sikap kalian seperti anak - anak tak punya orang tua."
"Tidak mau, lebih baik tinggal diapertement ini saja. Bebas, tanpa aturan orang tua. Bahkan menurut kami hidup tanpa orang tua itu lebih menyenangkan." ucap Suga yang diangguki oleh semuanya.
"Seharusnya kalian itu bersyukur masih memiliki orang tua karena diluaran sana masih banyak orang lain yang berharap memiliki orang tua contohnya anak - anak panti asuhan." balas kakek Kim yang masih menahan emosinya.
"Itu sudah derita anak panti asuhan yang memang dari kecil sudah tidak punya orang tua." ucap J-hope.
"KALIAN INI BENAR - BENAR KETERLALUAN. MULAI BESOK KALIAN AKAN KAKEK PINDAHKAN KE PANTI ASUHAN MILIK KAKEK YANG BERADA DI SEOUL!
" ucap kakek Kim dengan emosi yang menggebu."APA?!"
tbc
Terlalu banyak siders
Unpub tidak yaa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔
Fanfiction[ SEASON 1 ] Status : END Genre : Drama, School life, Romance (maybe), hurt (maybe), Cast = all member gfriend all member bts Cerita tentang kisah ke enam gadis panti asuhan dalam meraih mimpi dan melewati lika liku kehidupan bersama...