40

4.1K 559 227
                                    

"Malem nanti kerumah kakek."

Jhope menggeleng. "Gak bisa, ntar malem gue ada balapan."

Lelaki berkulit pucat itu yang tak lain adalah Suga mengeryitkan keningnya. "Balapan? Dapet mobil darimana lu?"

"Jungkook, hadiah taruhan gue sama dia." Jawab Jhope terlampau enteng.

"Taruhan apa?" celetuk pria berkulit tan berwajah tampan bernama Taehyung.

"Pacarin Sinb, buat dia jatuh cinta, sakitin terus tinggalin." Jawabnya enteng tanpa merasakan kehadiran seseorang dibelakangnya.

"Jadi lo sekarang pacaran sama Sinb?" tanya Suga tanpa mengalihkan pandangannya yang masih terfokus pada ponsel.

Jhope mengangguk. "Yaa, gitu."

"Widih gue kalah saing nih." goda Taehyung yang duduk disebelah Jhope.

Suga mengangguk mendengar perkataan Taehyung kemudian mendongakan kepalanya, niat awal ingin mengejek Jhope namun ia urungkan kala melihat seseorang yang sangat dikenalnya berdiri tepat dibelakang Jhope dengan wajah memerahnya.

"Hope, ka--kayanya lo bakal dapet masalah." ucap Suga dengan pandangan masih memandang seseorang yang berdiri dibelakang Jhope.

Jhope mengangkat sebelah alisnya "Masalah apa?"

"Liat belakang." mengikuti perkataan Suga, Jhope langsung menolehkan kepalanya kebelakang. Melebarkan matanya, dan refleks berdiri.

"SI--SINB."

PLAK!!

Dan tamparan itu sukses membuat Suga begitupula Taehyung juga ikut berdiri, kemudian mereka berdua menatap Sinb dengan pandangan yang berbeda.

"Oh jadi lo selama ini bohong." Sinb tertawa tak percaya.

Jhope menyentuh pipinya yang ditampar oleh Sinb, matanya menatap Sinb dengan pandangan yang sulit diartikan. "Sin, ini gak seperti apa yang kamu denger."

"Gak usah bohong, gue tau lo selama ini cuma ngejadiin gue bahan taruhan. IYA KAN? JAWAB GUE!!" Sinb menghapus air matanya kasar.

"IYA, KENAPA?!"

"Gue gak nyangka, ternyata lo bohong. Gue kecewa sama lo, gue benci." Sinb memukul dada Jhope berulang kali.

Jhope menyingkirkan tangan Sinb yang memukul dadanya. "Terus lo pikir gue peduli, kalo lo benci sama gue. Jawabannya ENGGAK!!"

"GUE KECEWA SAMA LO HOPE, GUE MAU KITA PUTUS!!!" Sinb memandang Jhope dengan pandangan kecewa dan benci

"TERSERAH, BODO AMAT GUE GAK PEDULI. SEKARANG LO MENDINGAN PERGI DARI SINI!!" Jhope mendorong pundak Sinb kencang hingga membuat Sinb terhuyung dan hampir terjatuh jika tak ada seseorang yang tiba - tiba muncul dan menahannya dari belakang.

"Sinb, ada apa? Kenapa kamu nangis?" Sinb menggeleng dengan air mata yang bercucuran.

"Wow, anak pembunuh dateng." Taehyung menatap rendah pada wanita yang kini juga menatapnya.

"Maksud lo apa? Yerin anak pembunuh." Suga menatap bingung Taehyung.

Taehyung menghendikkan kedua bahunya. "Dari kata - kata gue udah jelas kan?"

"Terse--"

"Yerin, ayok pergi dari sini." potong Sinb yang sukses membuat Yerin kembali menatap dirinya.

"Ayok." Yerin membantu Sinb berdiri dan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"SANA PERGI YANG JAUH BILA PERLU GAK USAH BALIK LAGI!!"

.

.

.

.

.

Malam ini, ketujuh cucuk pemilik bangunan ini sedang berkumpul bersama di Sofa yang khusus disediakan dikamar mereka, semuanya terdiam memikirkan masalahnya masing - masing yang akhir - akhir ini terus terjadi.

"Gue putus sama Eunha." ucap Jungkook tiba - tiba yang sukses membuat keenam saudaranya memandang dirinya.

"Secepat itu?" tanya Rapmon.

Jungkook mengangguk. "Yaa gitu, gue ketauan sama dia ditaman tadi."

Mendengar perkataan Jungkook, Jhope menghela napas. "Gue juga putus sama Sinb tadi siang."

"Keren tadi, Jhope ditampar." celetuk Taehyung yang membuat Jhope memandangnya malas.

"Gue juga ditampar didepan Yeri." timpal Jungkook yang berhasil membuat dirinya ditertawai oleh keenam saudaranya.

"Makanya jadi orang jangan suka mainin hati cewek." ujar Jimin tiba - tiba yang berhasil menarik perhatian saudaranya.

"Tumben, biasanya juga lo paling bodoamat disini sama perasaan Cewek." komentar Suga.

Jimin mengendikan kedua bahunya. "Entah, gue cuma kasihan aja sama mereka berdua."

"Gue yang tulus aja ditampar, apalagi lo berdua yang jelas - jelas ngejadiin mereka bahan taruhan."

Keenam lelaki tampan itu kompak memandang Seokjin. "HAH, MAKSUD LO?"

"Biasa aja kali, gak usah pake teriak segala."

"Coba lo jelasin, gue gak paham." pinta Rapmon.

"Gue pacaran sama Sowon diem - diem. Gak tau darimana dia tiba - tiba tau rencana lo semua. Dia salah paham sama gue, dia nampar gue terus minta putus." jelas Seokjin.

"Terus lo berdua putus gak?" tanya Jungkook.

Seokjin menggeleng. "Gak, gue nolak putus dari dia."

"Terus kalo dia minta putus lagi?"

"Gue bakal nolak, sebenernya gue mau marah sama kalian. Tapi setelah gue pikir - pikir gue juga salah, karena gue gak ngelarang kalian buat ngelakuin hal itu." Seokjin memandang satu persatu saudaranya.

"Lo bener, gue juga sebenernya agak nyesel kalo akhirnya gini." tambah Jimin.

"Gue jug--"

Drrt... Drrt... Drrt...

Perkataan Taehyung terpaksa terpotong saat salah satu ponsel milik mereka berdering, menandakan telpon masuk.

"Ponsel gue." ucap Rapmon lalu segera menjauh dari mereka berenam untuk mengangkat telpon.

"Yaa mau gimana lagi, gue siap sih kalo besok sikap mereka bakal berubah ke kita." kata Seokjin yang diangguki oleh semuanya.

"Yaa kembali seperti semula." gumam Jungkook.

"Ter--"

"Guys, kita beresin semua barang - barang kita sekarang." ucap Rapmon dengan wajah datarnya setelah selesai menerima telepon.

"Maksud lo?"

"Kakek tau masalah kita disini." jawab Rapmon.

"Terus?"

"Kita kembali ke apertement."





Tbc

Sinhope sama Eunkook karam:"
#Teamseneng ?
#Teamsedih ?

Double update nih, senang tidak? Jawab seneng biar sering double update. G deng canda😂

Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang