50

4.3K 516 174
                                    

   Kejadian beberapa hari lalu kini terulang lagi, kejadian dimana semua orang menangis didepan ruang ICU menunggu akhir perjuangan seseorang yang harus melawan rasa sakitnya dan apakah ia akan bertahan atau menyerah.

Dan kata bertahan, adalah kata yang mereka semua harapkan.

"Kenapa semuanya jadi gini?" Taehyung mengacak rambutnya sendiri dengan frustasi.

"Sebelum kejadian ini, di--dia menelponku dia berbicara hal - hal aneh dia bilang akan pergi ku kira bercanda ta--tapi ternyata." Seokjin semakin mengenggam erat tangan Sowon.

"Kenapa lo gak ngelarang dia." Taehyung menunjuk Seokjin yang kini terdiam dengan Pandangan kosong.

"LO GAK DENGER YAA APA YANG BARUSAN GUE BILANG, KALO GUE TAU DARI AWAL GUE BAKAL NGELARANG DIA!!" teriak Seokjin tiba - tiba.

"Sudah hentikan." ucap wanita paruh baya bernama Kim Hyejoon yang tak lain adalah Eomma dari Namjoon atau Rapmon.

"Bagaimana dengan Umji, bagaimana jika dia tau." lirih Sinb yang masih didengar oleh yang lainnya.

"Siapa Umji?" tanya Ny. Kim Hyejoon.

"Di--dia kekasih Rapmon, Nyonya. Mereka baru saja meresmikan hubungannya siang tadi." jawab Sinb.

"Dimana dia sekarang?"

"Di--dia dirumah bersama sahabat saya Yerin, dia tidak bisa kesini ka--karena dia buta." Sinb mengecilkan suaranya pada akhir kalimat.

Keadaan mendadak hening, semuanya terdiam memikirkan masalah masing - masing.

Cklek.

Pintu ruang ICU terbuka dan semuanya kompak mendekati Dokter yang kini menampilkan wajah yang sulit dibaca.

"Bagaimana keadaan anak saya Dok?" tanya Ny. Kim.

Sang dokter terlihat menghela napas sebentar. "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi tuan Kim Namjoon tidak bisa diselamatkan. Ia meninggal tepat pukul 12.00 siang."

"Gak mungkin, anak saya masih hidup hiks... Hiks..." Dengan sigap Jimin merengkuh Ny. Kim yang terjatuh.

"Lo bercanda kan? Bilang kalo lo bercanda. GUE BAKAL BAYAR BERAPAPUN ASAL LO SELAMATIN SAUDARA GUE!!" Jungkook menarik kerah kemeja sang dokter.

"JUNGKOOK!!" Teriak Jhope, ia dengan sigap menarik Jungkook agar menjauh dari dokter.

"Maaf, saya harus pergi." pamit sang Dokter lalu pergi meninggalkan mereka semua yang sudah berlinang air mata.

"ARRRGGHHHH!" Jungkook memukul dinding rumah sakit lalu berjalan pergi dengan wajah frustasinya.

"Namjoon hiks... Maafkan eomma." Ny. Kim memukul dadanya yang terasa sesak.

"Imo, jangan pukul dadamu." Jimin menahan tangan Ny. Kim dan semakin memeluknya erat.

"Jimin-ah, katakan pada Imo jika tadi itu bohong. Namjoonku masih hidup iya kann?"

"Maafkan aku Imo." Jimin mengusap lembut rambut bibinya.

Melihat itu, semuanya tak kuasa menahan tangisnya. Tangis mereka semakin histeris saat melihat Rapmon yang dibawa keluar dengan wajah pucatnya.

"NAMJOON-AH, BANGUN SAYANG!!" Ny. Kim menguncang tubuh Namjoon yang terasa kaku.

"Nyonya, tenanglah." Sowon memeluk tubuh Ny. Kim dari belakang.

"Anakku tidak mungkin meninggalkanku."

"Dia memang tidak pernah meninggalkanmu, karena dia selalu berada di hati Nyonya dia selalu berada di sisi Nyonya dia tidak pergi." Sowon berusaha mati - matian menahan air matanya.

Ny. Kim berbalik dan memeluk Sowon erat. "Kau benar, ia akan selalu berada disisiku."

"Relakan dia Nyonya, agar Namjoon tenang di alam sana. Ia akan sedih jika melihat Eomma tersayangnya menangis seperti ini." Ucap Sowon dengan lembut.

"Kau benar, apa kau mengenal Umji?" tanya Ny. Kim yang kini sudah melepaskan pelukannya.

Dengan ragu Sowon mengangguk. "Iya, dia sahabatku. Kenapa Nyonya?"

"Aku ingin bertemu dengannya."

.

.

.

.

.

Hai, apakabar lo semua?
Gue tau lo nemuin surat ini pas gue udah gak ada.
Kangen gue gak?
Sorry, kalo selama ini gue kadang suka nyusahin kalian semua. Lo semua itu saudara terdebest bagi gue. Kita semua udah lama bareng dan gue harap lo semua bakal tetep bareng walaupun gue pergi.
Gue harap kedepannya lo semua bisa bersikap dan berpikir lebih dewasa lagi.
Buat Seokjin selamat buat hubungan lo sama Sowon.
Taehyung, gue harap lo bisa ambil keputusan yang gak buat lo nyesel nanti.
Jungkook, semoga lo bisa lebih dewasa dan gak mainin cewek lagi dan lo cepet sadar sama perasaan lo.
Jhope, gue harap lo cepet balikan sama Sinb secepatnya.
Jimin, gue doain lo cepet dapet pacar biar gak jomblo lagi.
Dan lo Suga gue titip Umji tolong jaga dia dan buat dia bahagia.
Sorry, kalo gue gak bisa ngomong langsung ke kalian.
Maafin gue kalo gue punya salah ke kalian.
Pesan gue tolong jaga mereka berenam cintai, sayangi, dan lindungi mereka sebagimana lo ngejaga adek perempuan atau pacar lo.
Kalo lo semua kangen gue silahkan lo dateng ke Pohon sakura belakang panti.
Satu lagi, Donorrin mata gue buat Umji.
Terakhir, gue harap kalian gak nyalahin satu sama lain.

Gue selalu ada disisi lo semua.

–Kim Namjoon

"Gue janji, gue janji bakal ngelakuin pesan lo. Gue bakal jaga mereka karena gue tau mereka berenam itu pantas buat dilindungi." Seokjin menghapus air matanya yang berada di pipi.

"kenapa sih lo harus ninggalin kita secepet ini, gue belom siap." ucap Jhope.

"Kalo ini balasan karena kelakuan gue, Pliess puterin waktu kebelakang gue mau ubah semuanya gue nyesel." Jungkook memandang kosong kertas dihadapannya.

"Iya ini emang salah lo Kook, andai lo gak kaya gitu pasti si Rapmon masih disini kumpul bareng sama kita. INI SEMUA SALAH LO!!" Taehyung menunjuk Jungkook.

Jungkook menepis tangan Taehyung yang menunjuknya. "IYA INI SALAH GUE APAPUN MASALAHNYA SEMUA SALAH GUE, PUAS LO HAH? PUAS? SALAHIN AJA GUE TERUS SALAHIN KALO INI BIKIN LO PUAS hiks..."

"STOP! STOP BERANTEM STOP SALING MENYALAKAN SATU SAMA LAIN, LO LUPA PESAN RAPMON BUAT GAK NYALAHIN SATU SAMA LAIN. KITA HARUS BERUBAH, KITA INI SAUDARA. SEMUANYA SALAH, DAN BUAT PERGINYA RAPMON ITU SEMUA UDAH TAKDIR SAMA YANG DIATAS. KAPAN SIH LO SEMUA MAU BERUBAH HAH?" Teriak Jimin dengan wajah memerahnya menahan emosi.

"Maafin gue, gue salah. Gue bakal berubah." lirih Jungkook yang masih bisa didengar oleh semuanya.

"Gue juga minta maaf sama kalian, dan lo Kook maaf kalo gue sering nyalahin lo." ucap Taehyung.

"Sorry, kalo gue ngebentak lo berdua." tambah Jimin.

"Gue juga minta maaf, kita baikan. Lupain semuanya dan buka lembaran baru lagi." Seokjin menepuk bahu Jimin dua kali yang berada disebelahnya.

"Lebih baik kita sekarang fokus ke pesan Namjoon, lo semua siap?" Suga memandang satu persatu sahabatnya.

"SIAP."






Tbc

Maafkan saya, ini memang aneh:(
/kaboor

Ciee ciee yang tebakannya pada bener, tapi emang gampang bgt ketebak sih wkwkw.

Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang