Setelah selesai membersihkan gudang. Mereka semua saat ini sedang beristirahat. Duduk di lantai gudang yang sudah dibersihkan sambil memijit bagian kaki yang pegal, menunggu Sowon dan Seokjin yang sedang membeli minuman dikantin
"Lama banget sih beli minumnya gak tau gue dari tadi udah haus apa sih." gerutu Jungkook .
Eunha yang berada disebelah Jungkook menoleh. "Sabar, orang sabar disayang tuhan."
"Kalo gue maunya disayang lo gimana?" Jungkook mengangkat sebelah alisnya.
"Mau aku sayang?" Jungkook mengangguk.
"Ubah dulu sifat kamu baru nanti aku sayang."
"Bener?"
"Buktiin aja dulu." Eunha berdiri kemudian mendekat kearah Sinb dan Yuju yang sedang bercanda, meninggalkan Jungkook yang sedang tersenyum miring.
Melihat Eunha menjauh, J-hope yang sedari tadi menguping percakapan mereka berdua langsung beringsut mendekati Jungkook yang duduk tidak jauh darinya.
"Lo suka sama dia?" tanya J-hope membuat Jungkook sedikit terkejut.
Jungkook menggeleng. "Mana mungkin gue suka sama cewek pendek kaya dia."
J-hope mengangkat sebelah alisnya. "Terus tadi maksud lo apa?"
Jungkook tertawa. "Yaelah gue cuma maen - maen aja kali. Lo kaya gak tau gue aja"
"Kalo misalnya lo bener - bener jatuh cinta sama dia gimana?" tanya J-hope.
"Gak mungkin lah yang ada dia yang jatuh cinta sama gue, secara gue kan ganteng." Jungkook membanggakan dirinya.
J-hope mengendikan kedua bahunya acuh lalu tersenyum miring. "Gue gak percaya, gimana kalo kita taruhan?"
"Maksud lo? "
"Lo harus buat Eunha jatuh cinta ke lo, pacarin dia selama sebulan terus tinggalin dia. Gimana?"
Jungkook tersenyum miring. "Menarik, tapi lebih menarik kalo lo ngelakuin hal kaya gitu juga sama salah satu diantara mereka kecuali Eunha karna dia udah urusan gue."
J-hope tersenyum miring. "Okey, gue pilih Sinb karena dia udah berani mukul gue pake sapu dan akhirnya sekarang badan gue sakit semua."
"Kalo lo berhasil mobil keluaran terbaru bakal jatuh ditangan lo. Tapi, kalo gue berhasil lo harus nyerahin mobil balap yang udah lo modifikasi ke tangan gue. Deal." Jungkook mengulurkan tangannya dihadapan J-hope.
J-hope menerima uluran tangan Jungkook. "Deal."
.
.
.
.
.
Sowon dan Seokjin kini sedang berdebat karena masalah sepele, semuanya berawal dari Seokjin yang tidak sengaja menyemburkan air minum ke wajah Sowon dan berakhirlah mereka berdebat sepanjang jalan menuju gudang.
"Kamu itu udah salah tapi gak mau minta maaf. Mau kamu apa sih?" marah Sowon.
Seokjin menghela napas. "Yaelah Won kan gue udah bilang tadi itu gak sengaja. Gue refleks."
"Bilang saja itu sengaja apa susahnya sih?"
"Ya udah gue minta maaf. Puas lo." final Seokjin mengalah.
Sowon menyengir. "Belum puas, kamu harus traktir aku dulu baru puas."
Akhirnya dengan berat hati Seokjin mengangguk pasrah karena sudah lelah berdebat dengan Sowon.
Dalam hati Sowon tersenyum penuh kemenangan kemudian berjalan terlebih dahulu meninggalkan Seokjin yang pasrah mengikutinya dari belakang.
Saat sudah sampai Sowon membuka pintu gudang lalu segera membagikan minum yang dibelinya kepada para sahabatnya.
"Yerin dan Umji mana?" tanya Sowon saat tak melihat atensi Yerin dan Umji didalam gudang.
"Mereka berdua mengembalikan alat - alat kebersihan." jawab Yuju.
"kenapa mereka? kenapa tidak para namja saja?" Sowon menaikan sebelah alisnya.
"Astaga, kau seperti tak tau mereka saja. Sudah pasti tidak ada yang mau." timpal Sinb.
Seokjin yang baru saja datang dengan malas menjatuhkan plastik yang berisi air minum ke lantai, tak ada niat untuk membagikannya membiarkan mereka sendiri yang mengambilnya langsung di plastik.
"Kenapa lama?" tanya Taehyung.
Seokjin menghela napas. "Biasa."
"Berantem lagi?" Taehyung mengangkat satu alisnya.
"Yaa, lo tahu sendiri kan?" Taehyung hanya ber O ria lalu meminum minumanya.
Cklek!
Pintu terbuka. Sontak semua orang mengalihkan pandanganya ke arah pintu yang dibuka oleh seseorang yaitu Yerin.
"Kau hanya sendiri, dimana Umji?" tanya Eunha saat tak melihat Umji di sebelah Yerin.
Yerin menutup pintu lalu berjalan menghampiri sahabatnya. "Umji dipanggil oleh Lee ssaem tadi."
"Emangnya ada masalah apa?" tanya Suga tiba - tiba.
Yerin mengendikan kedua bahunya dan lebih memilih mengambil minum lalu meminumnya.
"Apa hanya Umji?" tanya Sowon.
"tid--ahh iya aku lupa Namjoon--ahh maksudku Rapmon juga dipanggil oleh Lee ssaem." Yerin menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Rapmon menunjuk dirinya sendiri. "Aku?" tanyanya.
Yerin mengangguk.
"Memangnya ada apa memanggilku?" Yerin menggeleng tak tau.
"Aissh, baiklah." Rapmon dengan malas beranjak lalu keluar meninggalkan gudang.
"Ahhh aku bosan disini masuk kelas pun percuma sebentar lagi pasti pulang." teriak Jimin frustasi setelah sepeninggalnya Rapmon.
"Gue juga, rasanya pingin bolos pulang ke apertement trus main Play station sampe puas." timpal Taehyung.
"Gue jadi kangen apertement." tambah J-hope yang diangguki semuanya.
Sinb memutar bola matanya malas melihat kelakuan para namja dihadapanya. Mengambil botol air mineral yang sudah habis lalu menghampirinya.
"Kalian bosan? Bagaimana jika kita semua bermain truth or dare?" tawar Sinb sambil menunjukan botol air mineral kosong.
"Baiklah ayok."
Mereka mendekat lalu membentuk lingkaran dan meletakan botol tadi ditengah - tengah mereka semua.
"Siap?" tanya Sinb yang diangguki oleh semuanya.
Sinb memutar botol tersebut cukup kencang hingga berputar cukup lama dan pada akhirnya berhenti tepat dihadapan J-hope.
"Truth or Dare?"
"Truth."
"Kau sedang menyukai siapa saat ini?" tanya Sinb.
J-hope tersenyum penuh arti. "Aku sedang menyukaimu Sinb."
Tbc
Bosenin gak ?
Sorry baru bisa update hari iniVoMetnya jangan sampai terlewatkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔
Fanfic[ SEASON 1 ] Status : END Genre : Drama, School life, Romance (maybe), hurt (maybe), Cast = all member gfriend all member bts Cerita tentang kisah ke enam gadis panti asuhan dalam meraih mimpi dan melewati lika liku kehidupan bersama...