22

5.4K 625 114
                                    

"Lo nuduh kita?" Seokjin menaikan sebelah alisnya.

Sowon tersenyum miring, kemudian berdiri dan berjalan mendekati Seokjin. "Menurutmu?"

Seokjin berjalan beberapa langkah agar berdiri tepat didepan Sowon. "Kalo iya gimana?"

Plak!

"Sudah kuduga." Sowon melangkah mundur.

Seokjin tersenyum miring, tangannya menyentuh pipinya yang baru saja ditampar oleh Sowon.

"Kenapa? Gak terima?" Seokjin menatap remeh Sowon yang sedang menahan emosinya.

"Kenapa kalian melakukan itu? Apa salah kami?" Yerin mendorong Seokjin hingga terhuyung kebelakang.

"Gak ada." jawab Seokjin.

Taehyung menghampiri Seokjin lalu merangkul pundaknya. "Kenapa? Gak boleh?"

"Aku pikir kalian berubah sejak kejadian waktu itu, tapi ternyata tidak. Kelakuan kalian tetap sama." ucap Sowon lalu tersenyum miris.

"Apa? Berubah? Tak semudah itu." Taehyung tersenyum miring.

"Jujur aku bingung pada kalian, kadang bersikap baik tapi juga bersikap jahat pada kami. Jika kalian tidak suka pada kami katakan, jangan seperti ini. Jangan membuat kami bingung dan berharap pada kalian." ucap Yerin lalu keluar dari kamar tersebut, meninggalkan mereka berlima yang terdiam.

"Tau definisi kecewa kan? Mulai sekarang kami berenam tak akan menganggu kalian semua." Sowon kemudian pergi menyusul Yerin.

Setelah kepergian mereka berdua, Seokjin dan Taehyung hanya terdiam sedangkan Serin dan Shebin menatap mereka berdua dengan wajah bingungnya.

"Kenapa oppa masih disini?" tanya Serin.

"Lo ngusir?"

"Tidak, tapi apakah kalian berdua akan berdiri disitu terus seperti orang ling lung? Kami ingin tidur."

****

   Keesokan harinya, jika setiap pagi mereka ber-13 akan berangkat bersama. Maka kali ini berbeda, Sowon dan yang lainnya sudah berangkat terlebih dahulu meninggalkan Seokjin dan saudara - saudaranya.

"Kenapa tiba - tiba gue jadi ngerasa bersalah?" Seokjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Sama, gue juga nyesel nuduh si kembar." tambah Suga.

"Mau gimana lagi? Udah terlanjur. Rencana kita gagal total gara - gara Suga." ujar Taehyung yang membuat Suga menatap tak suka kearahnya.

"Kenapa lo jadi nyalahin gue?" tanya Suga.

"Lah emang awalnya dari lo kan?. Coba kalo lo gak nuduh sikembar itu." jawab Taehyung.

"Semua ini gak bakal gagal, kalo Jimin gak naro kertas itu sembarangan." Suga menunjuk Jimin yang berada disebelahnya.

"Kenapa jadi gue yang kena? Bukannya waktu itu udah gue suruh Rapmon buat sobek kertas itu. Lagian juga waktu itu gue lagi buru - buru sama J-hope." ucap Jimin membela dirinya.

"Kapan lo nyuruh gue?" tanya Rapmon pada Jimin.

"Lo bilang kapan? Bukannya waktu itu lo yang rebut kertas itu dari tangan gue?!" jawab Jimin dengan nada sedikit membentak.

"Iya betul, gue liat sendiri." sahut J-hope yang sontak membuat Jimin tersenyum menang.

"Gu--"

Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang