21

5.2K 625 56
                                    

   Sinb dan Yuju menghela napas pelan lalu menuntun Umji menuju kamar mereka berada, mengabaikan presensi Suga dan Rapmon yang masih berdiri ditempatnya.

Setelah berjalan beberapa meter, akhirnya mereka bertiga sampai didepan pintu kamar mereka yang terlihat sepi. Sinb memutar knop pintu lalu mendorongnya, membuka pintu agar Yuju dan Umji serta dirinya masuk kedalam kamar.

Yuju membawa Umji masuk kedalam lalu mendudukanya secara perlahan dikasur milik Sinb. Sinb mendekat kearah mereka berdua lalu menduduki dirinya disebelah Umji yang masih menangis.

"Umji--ya, sudah jangan menangis lagi." ucap Sinb selembut mungkin.

"Hiks...maafkan aku. Aku menyesal sungguh. Pikiranku saat itu sedang tak berjalan de–dengan baik." Umji mencoba untuk meredekan tangisannya.

Yuju mengusap rambut Umji pelan. "Kami paham itu walaupun kami berdua tak tau apa masalahnya. Jadi bisa kau jelaskan semuanya? Tak harus sekarang, kami berdua ingin kau menenangkan perasaanmu dulu."

Umji menggeleng, kemudian mengusap sisa air mata dipipinya. "Tidak, aku akan menceritakan semuanya pada kalian berdua sekarang."

"Kami tak memaksa sungguh, jika kau tak siap menjelaskannya sekarang. Tak apa - apa kami bisa menunggu. Asalkan jangan terlalu lama." ujar Sinb lalu terkekeh.

"Kalian berdua tidak akan menunggu, tenang saja. Aku akan menjelaskannya sekarang. Tapi kalian berdua harus berjanji. Kalian tidak akan marah padaku saat mendengar penjelasanku." ucap Umji dengan mata menatap sendu Sinb dan Yuju secara bergantian

"Tenang saja, kami berdua akan mencoba untuk memahaminya." ucap Yuju mencoba untuk memberikan kepercayaan.

"Baiklah. Jadi gini, saat kalian semua menyuruhku untuk belajar bersama dengan Rapmon aku menurutinya lalu aku menghampiri Rapmon ke kamarnya dan ternyata yang aku temui adalah Suga. Suga menyuruhku masuk begitu aku masuk, Suga meninggalkanku sendirian karna dia akan memangil Rapmon. Karna aku bosan akhirnya aku melihat - lihat ruangan mereka. Dan kalian tau? Aku menemukan sesuatu di ruangan mereka." Umji menghirup napas sebanyak - banyaknya.

"Menemukan apa?" tanya Sinb penasaran.

"Kertas yang berisi lirik lagu Sowon"

"APA?!" teriak Yuju.

Umji menghela napas, lalu melanjutkan ceritanya. "Aku terkejut dan bingung, tentu saja. Namun pada saat itu tepat dimana Suga dan Rapmon datang menghampiriku. Aku menanyakan mereka berdua mengapa kertas itu ada pada ruangan mereka. Dan Suga menjawabnya karena ulah Serin dan Shebin."

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya?" tanya Yuju dengan nada lembutnya.

"Pikiranku saat itu sedang tak karuan, dan aku dengan mudahnya percaya dengan omongan Suga yang belum tentu benar lalu aku menghampiri kamar Serin dan Shebin. Kami bertiga sempat terjadi perdebatan kecil kemudian Sowon datang disaat yang tidak tepat dan selanjutnya seperti yang kalian berdua lihat. Sowon menamparku didepan semuanya." Umji tersenyum miris di akhir kalimatnya.

Sinb tersenyum setelah mendengar cerita Umji. "Aku tak tau harus bersikap bagaimana. Namun cobalah besok untuk meminta maaf kepada Serin dan Shebin lalu selesaikan semuanya secara baik - baik."

Umji mengangguk. "Terimakasih, dan akan kulakukan secepatnya."

Merek bertiga kemudian saling berpelukan dalam waktu cukup lama. Mereka bertiga baru mau melepaskan pelukannya saat mendengar suara pintu yang sepertinya dibuka.

Cklek

"Aku kembali." ucap sang pembuka pintu tadi yang tak lain adalah Eunha.

"Eunha? kemana saja kau?"tanya Yuju.

"Kedai kopi bersama Jungkook." jawab Eunha dengan senyuman manisnya.

"Ekhem... Cieee. Kalian sedang melakukan pendekatan?" goda Sinb.

"Kalian ini, tentu saja tidak. Kami hanya membahas tengang lomba." elak Eunha.

"Aku tidak percaya."

"Tidak percaya yasudah, ngomong - ngomong kenapa wajah Umji seperti habis menangis. Apa terjadi sesuatu?" tanya Eunha.

Umji menggeleng. "Tidak, semuanya baik - baik saja."

Eunha mendengus. "Aku tak percaya"

"TAK PERCAYA YAA SUDAH" ucap Sinb dan Yuju serentak.

.

.

.

.

.

"Eonni, kenapa tadi menampar pipi Umji eonni?" tanya Serin setelah meredakan tangisanya.

"Tidak papa, Umji eonni pantas mendapatkannya karena sudah berani memarahi kalian berdua." jawab Sowon.

"Tapi Umji eonni tidak sengaja. Ia dibohongi oleh Suga oppa." ucap Shebin yang diangguki oleh Serin.

Shebin melepaskan pelukan Yerin. "Eonni, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Shebin.

Sowon mengangguk. "Boleh, ingin bertanya apa?"

"Eonni bilang kami berdua ditemukan di depan panti asuhan oleh Umji eonni. Lalu siapa eomma kita eonni? Kenapa kita bisa ada didepan pintu panti?" tanya Shebin dengan polosnya yang membuat semua orang terdiam.

"Eomma kalian adalah eomma Song. Kalian ada di depan pintu panti karena kalian adalah dua bidadari yang jatuh dari langit tepat didepan pintu panti." jawab Sowon lalu tersenyum.

"Benarkah?" tanya Shebin dengan mata berbinar dan langsung diangguki oleh Sowon.

"Loh? Kenapa kalian berdua ada disini?" ujar Yerin saat melihat dua manusia berjenis kelamin laki - laki sedang berdiri didepan pintu yang tertutup.

"Emangnya kenapa? Gak boleh?" tanya Taehyung.

"Bukan begitu. Hanya saja kalian berdua aneh." gumam Yerin yang masih bisa didengar oleh mereka semua.

"Itu benar, kalian aneh. Kenapa kalian masuk kedalam sini. Kenapa tidak mengurus saudara kalian yang bernama Suga itu, orang yang sudah menuduh Serin dan Shebin." ucap Sowon.

Seokjin dan Taehyung mendekat kearah mereka berempat. "Suga gak nuduh, dia bilang yang sebenarnya." ucap Seokjin tak terima.

Sowon tersenyum remeh. "Kalian semua memang sama saja."

"Maksud lo apa?" tanya Taehyung.

"Logika saja, mana ada anak kecil yang berani masuk kekamar orang yang tidak akrab dengannya. Dan juga Serin dan Shebin tak mungkin mengambil barang eonninya tanpa seizin salah salah satu diantara kami." jawab Sowon

"Tidak ada yang tidak mungkin."

"Dari kejadian ini aku jadi menyimpulkan sesuatu. Apakah kalian bertujuh yang sudah mengambil kertas itu?"






Tbc

Mulai sekarang aku bkl slowup
Karena aku sibuk direal life
Maklum udh kls 9
Sibuk ngerjain tugas sana - sini apalagi bentar lagi ada TO

Jadi, kalo masih ada yg nunggu. Sabar yaa:")
Kalo gk ada yg nunggu yasudahlah

Menerima kritik dan saran apapun itu
Jangan lupa vote dan komen

Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang