"Kertasnya hilang."
"APAA?! BAGAIMANA BISA?" teriak mereka serentak kecuali Aowon yang masih sibuk mencari keberadaan kertas tersebut.
"Aku tidak tahu, sudah ku cari dimana - mana namun tetap tidak ada." Sowon menghentikan aktivitas mencarinya lalu duduk gelisah disebelah Yerin.
"Tidak mungkin hilang, pasti kertas itu terselip disuatu tempat. Oh, aku tau kertas itu pasti ada di bawah kasur." Yerin turun dari kasur lalu berjongkok dibawah kasur yang didudukinya tadi.
"Ada tidak?" tanya Eunha
Yerin menggeleng. "Tidak ada, sebentar akan aku cek kolong(?) lainya." Yerin menggeserkan tubuhnya menuju kasur yang lainnya.
"Bagaimana?"
Yerin berdiri dengan menunjukan wajah masamnya. "Kertasnya tidak ada."
Yang lainnya menghela napas pasrah. "Lalu bagaimana ini?" tanya Umji
Yuju menggeleng menjawab pertanyaan Umji, lalu matanya yang tadi menatap Umji beralih menatap Sowon penuh harap. "Sowon kau masih hafal liriknya kan? Kau bisa menulisnya ulang kan?"
Sowon menggeleng pasrah. "Tidak bisa, aku sudah lupa sebagian dari liriknya."
"Pikirkan sesuatu, kita harus mencari jalan keluarnya." final Sinb.
Keadaan menjadi hening, semuanya sibuk dengan pikiran masing - masing. Sebelum sebuah ketukan pintu membuyarkan lamunan mereka.
Tok ... Tok... Tok
"Biar aku yang buka pintunya." Eunha berjalan menuju pintu lalu membukanya.
Hal pertama kali yang Eunha lihat saat membuka pintu adalah Jungkook yang sedang menatapnya tanpa berkedip dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Ada apa?" tanya Eunha.
Jungkook mengedipkan matanya lalu membuang muka. "Gue cuma mau bahas masalah lomba itu sama lo. Tapi, tempatnya gak disini. Ayok ikut gue."
Eunha mengangguk mengerti. "Okey, sebentar aku mau ijin dulu sama yang lainnya."
"Cepet gak pake lama." Eunha mengangguk, lalu kembali masuk kedalam tanpa menutup pintu terlebih dahulu. Berjalan ke arah temannya yang sedang melamun berjamaah.
"Ekhem... Maaf aku tidak bisa membantu kalian untuk mencari kertas itu. Jungkook memanggilku untuk membahas masalah lomba yang akan aku dan dia ikuti." ijin Eunha dengan perasaan sedikit tak enak.
"Tak apa - apa pergilah, memang sebaiknya kalian berdua harus membahasnya. Semoga kalian berhasil nanti." ucap Yuju.
Eunha tersenyum. "Baiklah, terimakasih." Eunha lantas berbalik menghampiri Jungkook kembali yang mungkin masih berada didepan pintu.
Seperginya Eunha, keadaan di dalam kamar kembali hening. Semuanya sibuk memikirkan dimana keberadaan kertas tersebut.
"Umji, kau tidak belajar dengan Rapmon untuk mempersiapkan lombamu itu?" tanya Yuju memecahkan keheningan.
Umji tersadar dari lamunannya. "Lalu bagaimana dengan kertas itu?"
Yuju tersenyum. "Tidak usah dipikirkan lagi. Walaupun mungkin nanti kita tidak mengikuti lomba itu. Namun, setidaknya kita sudah mengikuti lomba yang lainnya untuk mewakilkan kelas kita."
Umji mengangguk. "Baiklah, aku akan menemuinya." Umji beranjak dari duduknya lalu mengambil beberapa buku yang menurutnya penting kemudian pergi meninggalkan kamar.
"Lebih baik kita pikirkan lagi masalah kertas itu nanti. Aku ingin memasak untuk makan malam kita nanti." ujar Sowon setelah Umji pergi.
Yerin berdiri. "Aku ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔
Fanfiction[ SEASON 1 ] Status : END Genre : Drama, School life, Romance (maybe), hurt (maybe), Cast = all member gfriend all member bts Cerita tentang kisah ke enam gadis panti asuhan dalam meraih mimpi dan melewati lika liku kehidupan bersama...