Disinilah mereka, disebuah gudang belakang sekolah yang berisi alat - alat olahraga yang sudah tak terpakai lagi lalu kemudian meja dan bangku yang sudah rusak serta hilang dibeberapa bagian.
Iya, setelah adegan tarik menarik akhirnya mereka semua berakhir dihukum membersihkan gudang belakang sekolah.
"Suga dan Umji kalian berdua ambil alat - alat kebersihan diruang kebersihan." perintah Sowon.
Suga dengan jelas menolak dan ingin melontarkan protes namun tak jadi karena tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh Umji.
"J-hope kuncinya dikamu kan? sekarang buka pintunya." J-hope mendengus lalu memasukan kunci kebolongan(?) dan memutarnya kemudian membuka pintu gudang.
Satu persatu mereka memasuki gudang tersebut. Jimin yang masuk lebih dulu memandang jijik gudang yang benar - benar kotor dan tak terawat.
"Gila ini gudang bener - bener gak ke urus." ucap Jimin sedangkan Yuju yang berada dibelakang Jimin memutar bola matanya malas.
"Cewek apa cowok? Seperti ni saja jijik." ujar Yuju.
Jimin berhenti lalu berbalik menatap yuju. "Lo liatnya gue cewek apa cowok?"
"Banci."
Jimin ingin membalas perkataan Yuju namun tak jadi saat merasa sesuatu yang membuatnya geli dibagian kakinya karena mereka semua sedang tidak memakai alas kaki. Jimin dengan cepat memandang kebawah lalu melebarkan matanya saat melihat tikus putih dikakinya.
"AAAA---TIKUS."
Jimin sontak berlari kearah Yuju lalu dengan cepat melompat kearahnya dan Yuju menerimanya, sehingga posisi mereka sekarang yaitu Yuju yang sedang menggendong Jimin.
"hahaha--itu gak kebalik Jim?" Taehyung tertawa terpingkal - pingkal melihat pemandangan yang menurutnya lucu sambil menunjuk mereka berdua.
Mereka semua sontak mengikuti arah pandang taehyung kemudian ikut tertawa sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa terlalu keras.
Yuju yang tersadar langsung mendorong Jimin dari gendongannya.
Bruk!
"Aww, sakit..." Jimin bangun lalu mengelus - elus bokongnya yang linu.
"Rasakan itu." Yuju berlalu, meninggalkan Jimin dengan wajah melasnya.
"Hahaha--gimana Jim rasanya?"
.
.
.
.
.
Disisi lain tepatnya Suga dan Umji, sudah sampai didepan ruangan yang berisi alat - alat kebersihan. Umji membuka pintu ruangan tersebut yang memang tidak terkunci.
"Ayok masuk." ajak Umji.
Mereka berdua memasuki ruangan tersebut. Umji dengan cepat langsung mengambil peralatan yang menurutnya dibutuhkan untuk membersihkan gudang. Sedangkan Suga hanya memperhatikan Umji yang berlari kesana kemari tak berniat untuk membantunya.
"Suga--shi sini." perintah Umji.
Suga berjalan menghampiri Umji. "Apa?"
"Kamu bawa sapu dan alat pell, Sisanya biar aku saja yang bawa." perintah Umji.
Suga menggeleng. "Gak mau, berat."
Umji tertawa tak percaya. "Padahal menurutku ini hal paling ringan untuk cowok. Apa jangan - jangan kamu ternyata cewek?"
Suga mendengus lalu langsung mengambil alat pell dan beberapa sapu. "Cepet atau gue tinggal."
Umji diam - diam tersenyum lalu mengambil alat yang tersisa dan berlari mengejar Suga yang sudah berjalan terlebih dahulu, ia tak lupa menutup pintu ruangan tersebut.
Umji mensejajarkan langkahnya dengan Suga. Umji terus tersenyum sedangkan Suga terkadang melirik kearah Umji.
Setelah beberapa lama akhirnya mereka berdua sampai digudang yang sudah mulai dirapihkan. Umji melangkah terlebih dahulu kemudian membuka pintu gudang.
"Ini alat - alatnya." ucap Umji lalu menyerahkan alat - alat itu kepada semuanya.
Setelah mendapat alat yang dibutuhkan Sowon cs langsung bekerja membersihkan gudang. Berbeda dengan Seokjin cs yang malah duduk diatas meja yang sudah dibersihkan sambil memperhatikan ke-6 gadis yang sedang bekerja.
Sinb menghentikan kegiatanya lalu menatap mereka ber-7 dengan tajam sedangkan yang ditatap pura - pura tak merasa ditatap.
Sinb mendekat kearah mereka dengan sapu yang masih berada ditangannya.
"Cepet kerja atau sapu ini akan memukul kepala kalian satu - persatu." ancam Sinb yang seketika membuat mereka semua turun dari meja lalu membereskan alat - alat olagraga yang sudah tak terpakai.
Sinb mendengus saat melihat sesosok manusia yang masih duduk dihadapanya dan menatapnya tajam. Sinb memutar bola matanya malas.
"Gue gak mau." ucap lelaki itu atau lebih tepatnya J-hope.
"Ouh jadi kamu mau aku pukul pake sapu ini?" Sinb mengangkat sapunya.
J-hope menatap remeh. "Gak takut."
Sinb tersenyum miring lalu menggerakan sapunya memukul J-hope.
"Aww... aww... iya aww..." J-hope turun lalu berlari menjauh dari Sinb. Sinbpun mengejar jhope dan berakhirlah mereka bermain kejar - kejarran.
Disisi lain, Eunha, Yerin, dan Umji sedang menyapu lantai yang kotor. Mereka sesekali bercanda untuk menghilangkan bosan.
"Yerin, apa kau merasa jika kita memiliki wajah yang lumayan mirip." ujar Eunha tiba - tiba.
"itu benar, aku setuju. Apa jangan - jangan kalian berdua sebenarnya kakak beradik." celetuk Umji.
Yerin tertawa renyah. "Itu sangat tudak mungkin aku dan eunha itu seumuran."
Umji berpikir. "Apa jangan - jangan kalian itu anak kembar karna marga kalian juga sama?"
"Jika itu benar maka aku akan merasa senang sekali. Kau tau selama ini aku sangat menginginkan seorang kakak." ujar Eunha lalu tersenyum.
"Wah aku tersanjung jika memiliki saoudara imut sepertimu." ucap Yerin.
"hey, kalian!!" mereka bertiga sontak menoleh kearah Taehyung yang berteriak memanggilnya.
"Apa?" jawab Yerin
"Cepat sapu lantai sebelah sini jangan malah asik ngerumpi terus." tangan Taehyung menunjuk lantai yang belum disapu.
Yerin melempar sapu kearah Taehyung dan Taehyung dengan sigap menerimanya.
"Sudah pegang sapu kan? sekarang sapu lantainya." perintah Yerin.
Taehyung mendengus. "Kenapa gue? seharusnya lo yang dari tadi ngerumpi, gue udah kerja tadi."
"Kerja konon, buktinya masih banyak meja yang masih berantakan." Yerin menunjuk tumpukan meja dan kursi yang masih acak - acakan.
"Cepat sana kerja." lanjut Yerin.
"Lo nyuruh?"
"IYA NYURUH KENAPA?"
Tbc
Kalo suka silahkan VoMent
Jangan jadi pembaca gelap
KAMU SEDANG MEMBACA
Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔
Fanfic[ SEASON 1 ] Status : END Genre : Drama, School life, Romance (maybe), hurt (maybe), Cast = all member gfriend all member bts Cerita tentang kisah ke enam gadis panti asuhan dalam meraih mimpi dan melewati lika liku kehidupan bersama...