"Dimana Sinb dan Jhope? Kenapa lama sekali." tanya Yuju pada Sowon yang kini berada didepannya.
"Entah--nah itu mereka berdua." Sowon menunjuk Jhope dan Sinb yang terus tersenyum, berjalan menuju meja kecil untuk meletakkan minuman yang dibuatnya.
Setelah meletakkan minuman, Sinb berjalan menuju dua sahabatnya yaitu Yuju dan Sowon. Berbeda dengan Jhope yang lebih memilih menghampiri para saudaranya yang sibuk memanggang.
"Lama sekali." protes Yuju ketika Sinb sudah duduk dihadapanya dan ikut menyantap Snack.
"Ada sesuatu yang harus aku bahas tadi." balas Sinb.
"Sebentar, aku perhatikan dari tadi kau terus tersenyum tak jelas. Dan lihat pipimu memerah seperti-- APA ADA SESEORANG YANG MENYATAKAN PERASAANYA PADAMU?"
"UHUK!!" Sinb refleks tersedak oleh makanannya sendiri begitupula Sowon.
"Hei! Kenapa kalian berdua tersedak, apa ucapanku benar. Dan juga Sowon kenapa kau ikut tersedak? Apa kau juga habis ditembak oleh seseorang." Yuju memandang kedua sahabatnya yang kini sedang memukul dadanya untuk meredakan sakit.
"Sebaiknya kau diam, dan cepat ambilkan kami minum!!" tanpa membuang waktu lagi, Yuju langsung berlari menuju meja kecil dimana Sinb tadi meletakkan minuman.
"Ini, cepat minum." Yuju memberikan dua gelas berisi es sirup kepada mereka berdua.
"Ada apa ini?" tanya Umji yang baru saja datang, membawa piring yang berisi daging yang sudah dipanggang.
"Mereka berdua sudah memiliki kekasih." Yuju menunjuk Sowon dan Sinb.
"TIDAK, DIA BERBOHONG." teriak Sinb dan Sowon serempak.
"Jika kalian berdua tidak memiliki kekasih, tak usah berteriak." Yuju mengusap telinganya yang terasa berdengung.
"Kau duluan yang mulai." protes Sowon tak terima.
"Aku hanya menggoda Sinb dan kau kenapa ikut tersedak?"
"Memangnya kenapa tidak boleh?"
"Tid--"
"SUDAH DIAMMMM!!!" teriak Umji yang berhasil membuat suasana mendadak hening.
"Lebih baik kalian makan ini, lalu bantu kami memanggang daging."
.
.
.
.
.
"Berhasil kook." ucap Jhope setelah menepuk pundak Jungkook yang sedang sibuk memanggang daging.
Jungkook menoleh kesamping, terlihat Jhope yang sedang tersenyum bahagia. "Berhasil apa?"
"Gue berhasil ngelakuin tantangan lo."
"Maksud lo?" Jungkook mengangkat sebelah alisnya.
"Gue sama Sinb udah resmi pacaran." jawab Jhope dengan senyum miringnya.
"Itu artinya misi kita berhasil buat ngehancurin mereka semua secara perlahan." Jungkook mengulas senyum tipis.
"Apa, misi? ngehancurin? Kalian punya misi apa, mau ngehancurin siapa?"
Jhope dan Jungkook yang masih dalam mode terkejut langsung berbalik menatap sang pelaku.
"Yerin, ada apa kesini?" tanya Jhope
"Aku hanya ingin memberikan piring untuk kalian. Ngomong - ngomong aku masih penasaran dengan misi yang dimaksud kalian berdua." jawab Yerin.
Jhope menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "hahaha... Aku tidak tahu biar Jungkook saja yang jelaskan. Aku harus pergi, ada urusan yang harus aku selesaikan."
Yerin memandang Jhope yang pergi menjauh dengan tergesa - gesa, lalu mengalihkan pandangannya pada Jungkook yang masih menatapnya.
"Jungkook, bisa kau jelaskan padaku aku penasaran. Oh iya, kenapa tadi pagi kau tak datang kesekolah, Eunha terus mencarimu?" Yerin menatap Jungkook yang bergerak gelisah.
"Emm... itu ada urusan penting yang harus aku selesaikan."
Yerin mengangkat sebelah alisnya. "Lebih penting dari Eunha?"
"Emmm--"
"Sedang apa kalian?" tanya seseorang yang secara tidak langsung membuat Jungkook menghembuskan napas lega.
"Nah itu sudah ada Taehyung, sebaiknya aku pergi menemui Eunha." Jungkook langsung berbalik lalu berjalan menuju tempat Eunha berada.
"Aish, kau menganggu saja." dumel Yerin.
Taehyung mengerutkan keningnya. "Maksudmu, mengganggumu berdua bersama Jungkook. Inget Rin, Jungkook itu punyanya Yer--Eunha."
"Yer? Yer siapa?"
Taehyung langsung menggeleng dengan cepat. "Gak bukan siapa - siapa, mendingan kita urus dagingnya dari pada gosong."
"Yer? Siapa dia?" batin Yerin.
.
.
.
.
.
"Jhope, sialan." dumel Jungkook dalam hati, dirinya masih tak terima ditinggal sendirian tadi.
"Awas aja kalo ketemu." Jungkook berjalan menuju dapur Panti Asuhan untuk mengambil minuman dingin di kulkas.
"WOI, JUNGKOOK. NAPA LO?" Jungkook berbalik dan menemukan Jimin dibelakangnya.
"Gapapa, gue lagi kesel sekaligus seneng. Btw lo akhir - akhir ini keliatan murung Jim?"
"Gak, perasaan lo aja kali. Seneng kenapa lo, gara - gara pacar lo pulang?"
Jungkook menggeleng. "Gak, gue seneng karena misi kita bentar lagi bakal berhasil."
"Misi kita? Sorry gue gak ikutan dalam misi itu." ralat Jimin.
"Ah bodo, gue gak peduli. Yang penting sekarang Jhope udah nembak Sinb. Dan gue makin semangat buat nyakitin Eunha."
"Yakin lo kook? gak nyesel kalo nantinya lo suka Eunha."
Jungkook menggeleng. "gak, gue bakal bikin Eunha jatuh cinta ke gue abis itu gue bakal sakitin dan tinggalin dia. Gak cuma Eunha tapi semuanya, karena gue udah muak liat muka mereka berenam."
"Lo yakin?" Jimin mengangkat sebelah alisnya.
"Yakin, kita semua kecuali lo bakal nyakitin mereka satu persatu."
"Tap--"
PRANK!!
Jimin dan Jungkook refleks melihat sekeliling ruangan ketika mendengar suara piring jatuh, dan suaranya terdengar sangat dekat.
"Siapa lo? Keluar."
"Aku gk nyangka"
Tbc
Hayoloh, siapa yang mecahin piring apakah hantu penghuni dapur apa kucing atau manusia bernama...?
Btw belom 150 vote udah UP itu artinya gue baik kan? Iyain biar cepet.
VotMentnya ditunggu kawan
KAMU SEDANG MEMBACA
Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔
Fanfiction[ SEASON 1 ] Status : END Genre : Drama, School life, Romance (maybe), hurt (maybe), Cast = all member gfriend all member bts Cerita tentang kisah ke enam gadis panti asuhan dalam meraih mimpi dan melewati lika liku kehidupan bersama...