Chapter 49

4.1K 184 2
                                    

"Kita dah sampai, Maira," kata Lily sebaik sahaja kapal terbang peribadinya mendarat di Belgium.

Seminggu selepas Umairah beritahu keputusannya kepada Lily, Lily terus mengaturkan perjalanan mereka. Pada mulanya, Tunku Abdullah keberatan untuk membenarkan cucu perempuannya itu untuk ke Belgium. Namun, setelah dipujuk oleh Pn Norlia, akhirnya dia akur. Dia bersetuju dengan rancangan Umairah yang mahu ke Beligum itu.

Umairah mengangguk. Dia perlahan-lahan bangun daripada kerusi yang didudukinya itu. Lily ingin menolong Umairah namun Umairah menolaknya.

"Let me, kak El. Saya nak jalan sendiri," kata Umairah. Dia mengambil tongkat yang ada tersedia di sebelahnya.

Lily senyum. Dia mengangguk. "Kalau Maira penat, just tell me. I'll arrange wheelchair for you," kata Lily.

Umairah angguk. "Baik, kak El."

"Jom, kita turun," ajak Lily.

Mereka berdua terus turun daripada kapal terbang itu. Beberapa orang bodyguard sedang sibuk berkawal di sekeliling mereka berdua.

Mereka berjalan perlahan-lahan ke arah bangunan lapangan terbang yang berada di hadapan mereka memandangkan Umairah tidak boleh berjalan laju.

"Kita nak pergi mana lepas ni?" soal Umairah.

"Kita ke Villa Schonenberg dahulu. Jumpa mama dengan papa. Kita rehat sekejap, kemudian, baru kita fikir apa yang perlu kita lakukan," beritahu Lily.

Umairah angguk. Mereka memasuki bangunan lapangan terbang itu. Umairah pandang sekeliling lapangan terbang itu.

"Sejak kejadian pengeboman tu, this airport telah diubahsuai. Banyak yang uncle Henry lakukan untuk tingkatkan keselamatan airport," terang Lily apabila dia melihat riak wajah Umairah yang berkerut.

Seorang wanita berumur 30-an datang mendekati mereka berdua.

"Your royal higness, my lady," ucap wanita itu sambil memberi hormat.

"You may rise, Alice," ucap Lily.

"Welcome home, my princess," kata Alice.

Lily senyum. "Thanks, Al. It's good to be home," kata Lily.

"Your royal highness, there are things that you should know. The reporters are here. They already know that you are coming back with Lady Umairah," beritahu Alice.

"What do you mean?"

"The reporters are waiting for you outside the airport," terang Alice.

"But how? Macam mana mereka tahu?" soal Lily.

"Ada orang istana yang beritahu pada wartawan. Prince Hacen and Princess Marie want both of you to wait for awhile at the airport until backup bodyguards arrive," kata Alice.

"Damn! I thought that the palace personels already have been cleaned by Mike," kata Lily.

"It's our mistake, princess," ucap Alice.

"Did Prince Michael know our situation?" soal Lily.

Riak wajah Alice berubah.

"He knows, right?" kata Lily apabila melihat Alice yang serba salah ingin menjawab soalannya.

"What did he say?" soal Liy.

"His Royal Highness will talk to your later, your highness. HRH wants me to tell you that your action only bring danger to Lady Umairah," kata Alice sambil memandang Umairah yang masih terpinga-pinga melihat Lily yang agak berang itu.

Pengorbanan Untuk AwakWhere stories live. Discover now