08 || Wedding

18.7K 760 1
                                    

Happy Reading Guys!!

_________________________

Hari yang sudah di tunggu-tunggu telah tiba, hari dimana dua insan akan disatukan dengan sebuah ikatan yang bernama 'Pernikahan'.

Sulit dipercaya memang, dua orang yang selalu bertengkar kini malah akan bersatu. Tapi yaa itulah kenyataannya mereka--Zia dan Gio-- bersatu dengan landasan adanya 'Perjodohan'.

GUGUP!

Itulah yang dirasakan Gio saat ini, beberapa menit lagi dia akan mengucapkan ijab kabul di depan semua orang dan Tuhan. Tak henti-hentinya dia berdo'a dalam hati agar tak salah dalam mengucapkan kalimat sakral itu.

Sekarang dia sedang duduk bersama Ayah nya dan calon Papi mertuanya--menunggu pak penghulu datang--. Sesekali dia menarik dan menghembuskan nafas berusaha mengurangi rasa gugupnya

Sahabatnya Rafael dan Bastian juga berada disini, begitupun juga sahabat Zia mereka semua ingin melihat sahabatnya yang sebentar lagi akan mempunyai status baru

Di lain tempat, kini Zia sedang duduk dengan gusar di depan cermin rias yang berada di kamarnya. Sama dengan Gio, Zia juga gugup terlihat dari raut wajahnya yang tampak tak tenang

Dia terus memikirkan nasib dirinya sekarang yang akan menjadi istri dari seorang Gio, si manusia tembok! Dia tersenyum miris ketika mengingat Gio yang selalu membuatnya emosi, kini malah akan hidup bersamanya

Zia jadi berfikir, apakah pernikahannya akan bertahan lama? Apakah Gio akan menerimanya? Atau malah dia menceraikannya? TIDAK! TIDAK!

Zia segera membuang fikiran-fikiran itu dengan mengelengkan kepala beberapa kali dengan gerakan cepat

Dia tidak mau jika dirinya menjadi janda di usia muda. NO! Itu sama sekali bukan impianya dan pastinya juga bukan impian semua orang

Sementara di lantai bawah tempat acara pernikahan berlangsung, semua orang tengah diam dan terus memperhatikan Bram yang akan menikahkan putri kecilnya dengan pemuda tampan yang saat ini sedang berjabat tangan denganya untuk mengucapkan kalimat sakral

"Saya terima nikahnya ananda Azialita Amodia Alexander binti Bramastyo Alexander dengan mas kawin dan seperangkat alat shalat di bayar tunai" Dengan lantang dan dalam satu tarikan nafas Gio berhasil mengucapkan kalimat sakral itu

Hingga membuat semua tamu undangan yang tadinya diam mengucapkan kata "SAH! " secara serempak, membuatnya menghela nafas lega. Akhirnya...

Zia tersadar dari lamunanya ketika Siska dan Risma datang menghampirinya "Gio sudah selesai Zi" Ucap Siska, dan Zia hanya mengangguk lalu berdiri di bantu Risma dan Siska

Zia berjalan ditengah, di antara Risma dan Siska, di belakang mereka terdapat orang suruhan yang memegangi ekor gaun Zia agar memudahkanya untuk berjalan

Setelah sampai di lantai satu tempat acara itu berlangsung, semua orang mulai memfokuskan diri terhadap Zia yang bak princess, sangat cantik dan anggun

Zia yang di perhatikan sedemikian rupa sangat merasa salah tingkah, tapi dia berusaha untuk tersenyum berniat menyapa para tamu undangan yang datang

Rasa gugup nya mulai menjadi ketika matanya menemukan Gio yang sekarang sudah sah menjadi suaminya, sedang berdiri sambil terus menatapnya

Sementara Gio yang terpana dengan gadis galak yang sekarang ber status sebagai istrinya itu hanya bisa diam membeku, darahnya berdesir ketika manik mata mereka bertemu. Entah perasaan apa itu

Kaki jenjang milik Zia mulai melangkah dengan anggun. Gaun yang menjuntai ke belakang, rambut yang di tata sesempurna mungkin dan make up yang sangat pas untuknya, membuat semua orang seakan terhipnotis dengan kecantikannya

SOULMATE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang