Gio duduk diam di sofa ruang tengah. Tatapan tajamnya terus mengarah lurus kedepan. Sekarang tidak ada wajah berseri seperti yang akhir-akhir ini ia tunjukkan, yang ada hanya ekspresi dinginnya, sama seperti dulu.
Ingatan tentang Zia dan laki-laki yang tak dikenalnya tadi terus-menerus berputar dalam pikiranya. Ada perasaan sakit bercampur dengan kecewa yang hinggap dihatinya saat ini. Namun tak dapat dipungkiri, Gio juga penasaran dengan lelaki itu. Siapa dia? Apakah benar dia selingkuhan Zia?
Jika saja kenyataannya memang seperti itu, entah apa yang harus ia lakukan. Memilih untuk tetap bertahan, atau pergi dan mengakhiri semua ini?
Yang Gio butuhkan saat ini adalah penjelasan dari Zia. Ya, dia butuh itu untuk memastikan semuanya. Tapi masalahnya sampai sekarang Zia belum juga pulang. Bahkan pesan yang dikirim Gio setelah Zia pergi bersama lelaki itu juga belum dibaca. Sebenarnya kemana perginya gadis itu?
Gio melirik ponselnya, sekarang sudah jam tujuh malam, dan Zia belum juga memberikan tanda-tanda bahwa ia akan pulang. Sesaat Gio tersenyum sinis. Beginikah sikap seorang gadis yang sudah bersuami? Pergi dengan laki-laki lain tanpa mengabari suaminya? Heh, miris sekali hidupnya.
Sekali lagi dia melirik kearah benda pipih itu, memastikan apakah Zia membalas pesannya atau tidak. Tapi nihil, sama sekali tidak ada tanda-tanda jika gadis itu berniat membalas pesan dari Gio. Sebenarnya jika tidak dibalas sama sekali tidak masalah baginya. Karena pesan itu hanya berbunyi; Gue tunggu dirumah! Tapi setelah dipikir-pikir lagi seharusnya Zia membacanya dan membalas dengan sekedar kata Ya saja, kan?
Lelah dengan aksi menunggunya, Gio segera beranjak dari duduknya dan memilih untuk tidur saja. Masa bodo dengan Zia yang belum pulang, ia tidak peduli. Toh, Zia juga pasti tidak memikirkan dirinya yang sedari tadi sabar menunggunya pulang.
Tapi baru tiga langkah Gio beranjak dari tempat dia duduk tadi, telinganya mendengar suara seseorang yang sedang membuka kunci password pintu. Tentu saja hal itu membuatnya urung untuk masuk kamar dan memilih tetap berdiri menghadap pintu dengan tangan bersedekap didepan dada.
Setelah itu terlihat kepala seseorang yang menyembul kedalam, siapa lagi kalau bukan Zia. Gadis itu melongokkan kepalanya untuk melihat keadaan didalam. Dan ketika matanya menemukan Gio yang berdiri tegak memandang kearah nya, Zia hanya bisa meringis. Dengan pelan gadis itu masuk dengan kepala tertunduk. Persis seperti anak gadis yang ketahuan Ayahnya baru saja bertemu pacarnya. Eh, bukanya keadaan sekarang memang seperti itu, ya?
Tapi bedanya ini adalah Sang Suami yang menunggu istrinya. Dan juga Zia menunduk bukan karena takut dimarahi Gio setelah ketahuan bertemu pacar, tapi gadis itu takut dimarahi karena pulang terlambat. Lagi pula Zia tidak tahu jika Gio tadi sore melihatnya dengan laki-laki lain. Jadi mungkin dia berfikir hal itu tidak akan terjadi.
Gio masih diam, dia tidak tahu harus bersikap seperti apa. Yang dia lakukan hanya terus-menerus menatap tajam istrinya itu. Dia marah dan ingin sekali melampiaskannya sekarang, tapi kenapa rasanya sangat sulit? Nyatanya dia hanya bisa diam saja. Ada apa dengan dirinya?
Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke kamar. Entah mengapa hati dan pikirannya sedang tidak sinkron saat ini. Daripada dia terus berdiam disana dan mungkin akan terlihat aneh dimata Zia, lebih baik dia pergi.
Sementara Zia yang melihat itu tentu saja mengernyit bingung. Ada apa dengan Gio? Zia pikir lelaki itu akan memarahinya atau setidaknya sedikit bertanya tentang kemana perginya dia tadi. Tapi kenapa justru Gio tadi hanya diam lalu pergi begitu saja? Jangan lupakan pula tatapan matanya--yang menurut Zia sangat mengerikan itu. Benar-benar berhasil membuatnya tunduk.
Awalnya Zia ingin menjelaskan kemana dia pergi dan bersama siapa. Tapi melihat Gio yang malah bersikap dingin kepadanya, membuatnya urung untuk melakukan hal itu. Gadis itu menghela napas lelah. Sudah bisa dipastikan jika Gio marah padanya. Dia akan menjelaskan besok pagi saja, siapa tahu sikap Gio lebih melunak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE✔
Novela Juvenil⚠️NO YET REVISION Antariksa High School series #1 Ketika orang yang membuat moodmu selalu hancur menjadi orang yang dipercaya kedua orang tuamu untuk menjagamu selamanya. "Dasar iblis dingin laknat! Ketua OSIS sok narsis! lo kira gue bakal nurut s...