10 || Kapan?

18.3K 653 7
                                    



HAPPY READING!!!

__________________________

Siang ini Zia sedang berada di cafe nya. Berhubung dia masih cuti jadi, dia santai-santai disini. Daripada harus di apart berdua dengan iblis dingin laknat yang sekarang sudah menjadi suaminya itu, malah akan membuatnya terus tersulut emosi.

Seperti kesepakatan sebelumnya, pagi tadi Gio yang membuat sarapan. Dia hanya menggoreng telur ceplok saja karena, dia tidak bisa memasak. Yang membuat Zia emosi adalah ketika telur itu di goreng, Gio dia bukanya menunggu sambil membolak-balikan telurnya agar cepat matang, dia malah sibuk berkutat dengan laptopnya sendiri. Alasanya mengerjakan tugas osis. Astaga pria ini!

Alhasil telur itupun gosong. Untung Zia cepat datang, kalau tidak entah apa yang terjadi selanjutnya. Dan yang lebih parahnya lagi, Gio tidak berani mematikan kompor karena takut dengan telur yang meletup-letup seperti ingin meledak. Akhirnya Zia yang mengambil alih semuanya, mulai dari memasak sampai membereskan semua kekacauan yang dibuat Gio.

Zia tidak habis fikir dengan Gio yang menurut nya dingin tapi bisa bersikap konyol seperti tadi, hanya karena takut dengan telur yang meletup-letup itu Gio sampai menggunakan tutup panci untuk melindunginya dari cipratan minyak.

Dia fikir Gio adalah cowok yang bisa melakukan semuanya terutama pekerjaan perempuan seperti memasak dan yang lainya. Tapi itu semua diluar perkiraanya. Huft!! Pagi-pagi sudah membuat mood orang hancur.

Zia duduk di kursi pengunjung sambil memantau secara langsung pelanggan-pelanggan nya. Ditemani dengan secangkir coffie vanillate dan laptop didepanya. Sebenarnya laptop itu tidak dia sentuh sama sekali, hanya menampilkan beberapa foto lama yang masih ia simpan sampai sekarang.

Dia memandanginya dengan tatapan yang sulit diartikan entah itu marah, rindu, kecewa yang becampur menjadi satu dihatinya.

KRIINGG!!

Hingga suara lonceng pertanda orang masuk kedalam cafe nya, membubarkan fokusnya terhadap laptop di depannya. Seorang laki-laki yang sepertinya tidak begitu asing bagi Zia, baru saja memasuki cafe dan masih berdiri didepan pintu sambil matanya mengedar keseluruh penjuru ruangan untuk mencari tempat duduk, yang kebetulan cafe itu sedang ramai.

Sampai matanya menemukan Zia yang juga sedang memperhatikanya, langsung saja dia melangkah menghampiri gadis itu.

"Ekhem! " Zia mendongak untuk melihat laki-laki dihadapanya ini. "Gue boleh duduk? " Lanjutnya bertanya.

"Eh? Iya boleh, silahkan" Refleks Zia juga langsung menutup laptop nya.

"Gak ganggu lo kan? "

"Santai aelah bang" Jawab Zia diiringi kekehan.

Garry. Ya laki-laki itu adalah Garry--temanya Rey--. Sebenarnya Zia rada risih dengan kedatangan cowok ini, dia tahu Garry ada rasa padanya semenjak Garry datang kerumahnya untuk mengerjakan tugas bareng Rey.

Dan semenjak saat itu juga Zia mulai menjaga jarak dari Garry. Bukan tanpa alasan Zia menjauhi Garry, dia tahu cowok itu playboy yang mempunyai banyak cewek simpanan, dan Zia tidak mau menjadi korban dari cowok itu.

SOULMATE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang