Jangan di baca doang, sertakan vote n comment nya juga yaa^^
HAPPY READING!!
___________________________________
Kaki jenjang beralas sandal jepit hitam itu terus melangkah mondar-mandir tak tentu arah. Sudah dari setengah jam yang lalu dia berdiri di depan pintu yang bertuliskan 'IGD'. Entah mengapa ada rasa khawatir yang menyelinap masuk kedalam hatinya, perasaan tak tenang karena sang dokter yang menangani suaminya tak kunjung keluar untuk sekedar memberitahu keadaan pasien.
Setelah kejadian Gio terpeleset tadi, Zia langsung membawanya ke rumah sakit, memapah dengan hati-hati sampai masuk ke dalam mobil. Bahkan dirinya tidak peduli dengan penampilannya sekarang yang hanya menggunakan kaos oblong dan hot pans,pakaian yang masih sama saat memasak tadi.
Tidak peduli dengan orang-orang yang menatap Gio dengan menahan tawanya, karena Gio yang belum sempat membersihkan wajahnya itu. Persetan dengan makian orang-orang yang menggunakan jalan raya,karena Zia menyetir dengan kecepatan di atas rata-rata apalagi menggunakan mobil milik Gio.
Disepanjang perjalanan dirinya terus mengeluarkan kata-kata mutiara yang diajukan untuk Gio. Gio yang menahan rasa sakit di tanganya hanya diam saja, tidak berniat untuk menjawab, jika dia menjawab masalahnya akan semakin rumit lagi nanti.
Pintu IGD terbuka, menampilkan pria paruh baya dengan jas putihnya. Zia yang melihat dokter tersebut langsung mendekat.
"Bagaimana dok keadaannya? " Tanyanya tak sabaran.
"Maaf, apakah anda keluarganya? "
"Iya, saya istrinya" Dokter itu tampak sedikit terkejut, mungkin karena melihat Zia dan Gio yang masih sangat muda dan sulit dipercaya jika mereka sepasang suami istri. Tapi setelahnya dokter itu tersenyum.
"Keadaan pasien baik-baik saja. Hanya saja tulang di bagian siku sedikit retak, tapi anda tak perlu khawatir karena kami sudah memasangkan gips agar cepat memulih dan menghindari benturan lain" Tutur sang dokter.
Zia bernafas lega mendengar penuturan dari sang dokter. "Apakah saya boleh melihat keadaanya dok? " Tanyanya sopan.
"Oh, tentu silahkan. Dan hari ini juga pasien sudah diperbolehkan pulang" Setelah itu dokter tersebut tersenyum dan melenggang pergi.
Zia dengan cepat langsung masuk ke dalam ruang IGD tersebut.
Disana ada Gio yang sudah duduk dengan tangan yang di gendong. Pergerakannya seperti ingin.... berdiri? Zia yang melihatnya lantas berdiri di depan pintu sambil menyedekapkan tangan.
"Makanya jadi orang itu jangan ceroboh, sakitkan kalo udah kek gini? " Ujarnya, dan berhasil membuat pergerakan Gio berhenti.
"Jadi orang gausah goblok-goblok amat ngapa yo. Nyusahin aja lo" Lanjutnya, tapi kali ini dengan membantu Gio berdiri.
"Udahkan? Yok pulang" Lalu pergi keluar dan diikuti oleh Gio.
"Lo ke mobil duluan, gue mau urus administrasi " Ucap Zia setelah mereka berada di loby rumah sakit.
"Gue aja" Jawab Gio, mencegah Zia.
"Gak usah sok sehat kalo tangan aja di gendong gitu" Ketus Zia lalu pergi untuk mengurus administrasi, tanpa menghiraukan Gio yang diam di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE✔
Teen Fiction⚠️NO YET REVISION Antariksa High School series #1 Ketika orang yang membuat moodmu selalu hancur menjadi orang yang dipercaya kedua orang tuamu untuk menjagamu selamanya. "Dasar iblis dingin laknat! Ketua OSIS sok narsis! lo kira gue bakal nurut s...