5 ( London)

8.8K 620 20
                                    

Angin malam menerpa tubuhku, sial kenapa malam ini Palo Alto begitu dingin?

Suara dentuman keras musik di klub sirna, dan membuatku tubuhku sedikit rileks. Lelaki itu melepaskan tangannya dariku, lalu berjalan menuju pembatas atap dan duduk bersandar pada pembatas.

Lelaki itu mengisyaratkanku untuk duduk disampingnya dan kuturuti. Biasanya aku tidak seperti ini, mengikuti orang yang baru kukenal kemanapun dia pergi atau mengajaknya berbicara. Hell, wajahnya saja aku tidak tahu. Namun, suara lelaki ini terdengar sangat familiar di telingaku.

"Much better? " Tanyanya. Aku mengangguk lalu mengambil botol Jim Beam dari tangannya dan menenggaknya sekaligus.

"Whoa whoa whoa, kau bisa cepat mabuk Ma'am," Kubersihkan sisa Jim Beam yang ada di bibirku dengan lenganku lalu menyerahkan botol tersebut ke lelaki itu.

"Biasanya aku tidak terlalu menyukai alkohol, aku lebih memilih juice sehat," Jawabku datar.

"Tunggu dulu, Detox Juice?" Tanyanya sambil menoleh ke arahku. Aku mengangguk.

"Yeah, lebih baik untuk kesehatan, kau akan awet muda selamanya, aku tidak ingin mati cepat seperti Ibuku," Jawabku singkat. Ada apa denganmu London King, kenapa kau membahas Ibumu yang meninggal terkena kanker payudara kepada lelaki yang baru saja kau kenal.

"Kau memang mengingatkanku pada seseorang Ma'am, secara kebetulan wanita itu juga menyukai Juice detox, dan dia tidak ingin berakhir sakit seperti Ibu kandungnya," Lelaki itu menenggak Jim Beam dalam sekali teguk, lalu menyerahkan botol tersebut padaku.

"Siapa? Pacarmu?" Tanyaku. Lelaki itu tertawa.

"No way, tidak mungkin dia akan menjadi pacarku, umur kami saja terpaut sangat jauh," Jawabnya tanpa memandangku.

"Kau menyukainya?"

"Maybe, I don't know, dia wanita yang sangat baik yang pernah kukenal, dia membantu perawatan Ibuku dan membantu sekolah adik-adikku," Kurasa wanita ini sangat berarti bagi lelaki ini.

"Inikah alasanmu bekerja sebagai Man Comforter di LLC?" Lelaki itu tersenyum lalu mengangguk.

"Aku seorang kepala keluarga sejak umurku enam belas tahun, Ayahku meninggalkan keluarga ku dan pergi entah kemana, semenjak itu aku membantu Ibuku yang sakit-sakitan, dan membantu membiayai kebutuhan adik-adikku," Aku menyerahkan lagi botol Jim Beam padanya, dan lelaki itu tersenyum.

"Baru kali ini aku bercerita panjang lebar mengenai kehidupan pribadiku dengan seorang klien," Ia menenggak Jim Beam lalu melatakkannya diantara kami.

"Lagipula, aku tidak berniat untuk menjadi klienmu, kau bisa anggap aku sebagai teman kalau kau mau Black Mask Man," Jawabku sambil tersenyum miring ke arahnya. Lelaki itu tertawa.

"Black Mask Man? Hem, nama terkeren yang pernah ku dengar, lain kali aku akan menggunakan nama tersebut untuk kupajang di website perusahaan,"

"Well, kau hampir seperti Batman dengan topeng itu," Jawabku jujur dan mengambil Jim Beam lalu menenggaknya. Lelaki itu menoleh padaku dan tersenyum.

"You easy to talk to, I like it, aku tidak pernah senyaman ini dengan wanita, apalagi calon klien sepertimu,"

"Memangnya wanita yang menghabiskan semalam bersamamu tidak melakukan hal seperti ini?" Tanyaku penasaran.

"No, mereka langsung pada intinya, mereka horny dan mereka membutuhkan barang milikku," Dia tersenyum miring lalu menunjuk ke bawah celananya. Aku mengernyit.

OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang