Kematian Hugo menjadi kesedihan yang mendalam bagi seluruh agen DEA dan keluarganya. Setelah aku mengenal Hugo selama empat tahun aku baru mengetahui bahwa dia mempunyai keluarga, dan nama aslinya bukan Hugo melainkan Ahmed Jovak.
Keturunan Arab-Amerika yang mempunyai wajah mendekati wajah Meksiko, maka dari itu DEA memilihnya untuk menjadi salah satu orang terpercaya Juan.
Ahmed ternyata sangat paham mengenai beberapa penjual dan pembeli narkoba di seluruh California, bahkan dia pernah mengungkap salah satu pengedar narkoba terbesar di daerah Mississipi.
Ahmed mempunyai kerdibilitas tinggi saat menjadi agen DEA, sungguh DEA merasa kehilangan salah satu sosok berharga bagi mereka. Kali ini kesalahan yang dilakukan Ahmed memang sangat fatal.
Anak laki-lakinya Jamal Jovak mengalami kecelakaan saat mengikuti balap liar di daerah Loyola yang tidak jauh dari Cupertino. Ahmed panik dan menelepon salah satu anggota DEA menggunakan ponsel yang seharusnya ia gunakan untuk bekerja dengan Juan. Juan salah satu orang ter-paranoid yang pernah kukenal.
Juan akan melacak seluruh ponsel anggotanya dan mengawasi gerak-gerik mereka seperti seekor Hyena.
Lucky me, aku sangat hafal apa yang akan Juan lakukan ketika aku memutuskan untuk bekerja untuknya dengan pekerjaan yang lebih berbahaya dari menjadi seorang Man Comforter.
Dulu, saat aku bekerja sebagai Man Comforter, aku hanya diminta untuk menemani wanita-wanita horny yang membutuhkan lelaki di tempat tidurnya atau memuaskan Istri-istri pejabat orang kaya yang sudah jarang lagi disentuh oleh Suami mereka, itulah aku yang dulu.
Sekarang, saat aku sudah memutuskan untuk bekerja dengan lingkungan lebih berbahaya pada Juan, Juan mulai memasang wajah curiga dan paranoid setiap bertemu denganku, sudah tidak kulihat lagi tatapan lembutnya padaku, Juan menganggapku sebagai ancaman.
Apalagi setelah aku membantu agen DEA membongkar dan menangkap pengedar narkoba di daerah Cupertino, Foothill College, dan San Jose Utara.
Juan mulai curiga padaku karena setiap aku akan mengadakan pertemuan untuk bertemu pembeli ketiga pengedarnya itu tertangkap oleh DEA. Aku harus mencari cara lain lagi agar aku tidak ketahuan oleh Juan, karena caraku ini mulai terbaca olehnya.
Saat ini aku sedang berada di pemakaman Ahmed, sungguh pemakaman yang begitu indah. Rekan-rekannya melatukkan pistol ke udara lalu ada beberapa tokoh agama dari agama yang Ahmed anut masuk ke dalam lubang dalam dan memasukkan Ahmed yang hanya memakai kain putih polos ke dalam lubang tersebut dengan hati-hati.
Istrinya memakai kain berbalut di atas kepalanya menangis tiada henti di pelukan Agent Sarah. Ketiga anaknya juga ikut menangis kecuali anak pertamanya Jamal. Tampak lengan Jamal di perban dan kepalanya terperban.
Wajah Jamal seperti menyesal dan sakit melihat Ayahnya berakhir di liang kubur seperti itu. Aku yakin Jamal merasa bersalah setelah AgentBryan menceritakan kronologi ceritanya kepada Istri Ahmed.
Ahmed ditemukan oleh Agent Smith di dekat Coyote Hill Regional Park dengan dikubur asal-asalan oleh Juan dan penuh luka lebam di sekujur tubuh serta luka tembakan di dada dan tusukan di perut.
Saat aku membantu Agent Smith mengagkat mayat Ahmed, perutku seperti teraduk-aduk. Aku tahu Juan akan membunuh orang yang berkhianat padanya atau orang yang tidak ia suka sampai orang yang ia bunuh mati dua kali. Juan, hobi menyiksa mangsanya sebelum membunuhnya, itu memberikan kenikmatan tersendiri bagi pria sadis itu.
Dulu, aku terlalu percaya padanya dan percaya dengan uang yang diberikan untukku setiap bulannya. Karena aku pikir ini kerja kerasku sebagai Man Comforter dan memabntunya menghitung keuangan yang masuk dan keluar di bisnis gelapnya itu.
Aku hanya berpikir selama Ibu dan adikku dapat makan dan hidup yang layak aku tak peduli hal lainnya.
Aku melihat lagi upacara pemakaman yang sangat berbeda dari apa yang kutahu selama ini di Amerika. Biasanya kami akan menyanyi-nyanyi sepanjang upacara berlangsung lalu memakaiakan mereka Tuxedo serta mendadani mereka hiingga tampak hidup lagi. Tidak, upacara pemakaman Ahmed, betul-betul tampak indah dan suci.
Di sampingku tampak Anthony yang tidak bisa menahan tangisnya. Aku tahu dia pria Afrika-Amerika dengan tubuh bagus dan orang akan takut hanya melihatnya saja, namun dia pria terlembut yang pernah kukenal.
Aku menepuk pundaknya dan membuatnya lebih terisak lagi. London disisiku juga ikut menangis karena tidak tahan melihat apa yang ia lihat saat ini.
"Astaga, aku ingin sekali memeluk Rumaysha Z..." Rumaysha adalah Istri dari Ahmed. Aku menggeleng pelan.
"Kita cukup melihatnya dari jauh Lond, aku tidak mau orang-orang mengetahui anak dari Gerrad King datang ke acara upacara pemakaman seorang agen DEA," Ya, memang kami menontonnya dari jarak yang sangat jauh.
Bahkan aku harus memakai masker, kaca mata hitam dan topi hitam, begitupula dengan London, Anthony dan Rebecca.
Aku merangkul London dan London terisak di sampingku. Aku mencium puncak kepalanya agar membuatnya tenang. Aku tahu apa yang berkecamuk di pikirannya saat ini. London takut aku akan berakhir seperti Ahmed, aku tahu itu.
Maka aku berbisik di telinganya.
"Aku takkan berakhir seperti itu Angel,tenang saja..." Aku mencium keningnya sangat lama dan London mengangguk pelan masih terisak.
Aku juga baru menyadari bahwa aku memanggilnya Angel. Sebutan baruku untuk Istri kontrakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]
RomanceWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) London King seorang co-CEO Vita Skin yang berusia 33 tahun adalah wanita yang sangat mencintai pekerjaannya. Dia bek...