44 (Zach)

4.5K 409 7
                                    

HAI SEMUANYA!

Sebetulnya aku pengen ngepost kalo udh 7K atau 8K sekalian gitu wkwkkw yaah maklum Fana salah satu Author yang nggak tahan untuk nggak up ceritanya sesegera mungkin wkwkkw

Terima kasih sudah setia bersama Fana,London dan Zach yaah...

XOXO FANAMALIA! 

London menelusuri setiap wajahku dengan jari jemarinya lalu tersenyum ke arahku dengan senyumannya yang manis dan menawan.

"Angel, kau kemana saja?" 

"Aku selalu ada disampingmu Z, kenapa kau konyol sekali menanyakan hal itu padaku?" Kupandangi wajah cantiknya lalu mata hijaunya.

Astaga, dia sangat cantik sekali, aku tidak pantas mendapatkan wanita secantik dan sebaik London untuk kujadikan milikku. Hidupku terlalu kotor untuk ia jamahi, London tidak pantas memasuki kehidupanku yang penuh lika-liku dan penuh kesengsaraan.

Saat aku akan mencium bibirnya London seperti menghilang bagaikan debu lalu aku berteriak-teriak mencari dirinya dan memanggil namanya. Aku menangis dan aku frustasi. 

"Angel, comeback Angel," Isakku berharap wanita yang kucintai kembali lagi di hadapanku.

Seketika aku melihat London berteriak meminta tolong padaku dan aku tidak sanggup mengeluarkannya dari sebuah lubang besar yang menggerogoti tubuhnya. Aku tidak sanggup menariknya dari situ hingga London menangis dan menatapku penuh kebencian.

"Kau! Kau yang menyebabkan semua ini! Kau hanya anak kecil yang berusaha menjadi orang dewasa! Seharusnya aku tidak menolongmu! Seharusnya aku tidak terlibat masalahmu! Kau membuat hidupku hancur Zach Ross!" London memakiku lalu mencaciku. Hingga aku menggeleng dengan kencang dan menangis sambil meminta maaf padanya.

"Aku membencimu Zach Ross... aku sangat sangat membencimu!" London tertelan lubang besar hitam itu dan meninggalkanku di ruangan luas tanpa pintu dan jendela ini.

Aku merasa bersalah dan aku tidak bisa berbuat apa-apa, hingga jantungku berdegup dengan kencang dan nafasku tercekat karena seseorang mencekikku dan kulihat Gerrard King berusaha membunuhku dengan segala upaya yang ia kerahkan.

Aku pasrah dan aku rela mati demi London. Karena aku mencintainya, maka aku rela mati untuknya.

***

Kamarku gelap dan hanya ada cahaya lampu yang masuk dari jendela kecil di samping tempat tidur. Aku baru ingat aku tidur di sebuah bed and breakfast.

Kurasa apa yang kulihat tadi hanyalah mimpi, karena bisa kurasakan seluruh pakaianku basah karena keringat dan jantungku berdetak dua kali lipat lebih cepat. Lagi-lagi aku bermimpi buruk tentang London dan Gerrard King yang berusaha membunuhku.

Kuambil ponselku yang kuletakkan di samping tubuhku lalu terdapat dua puluh miscalleddari Agent Bryan.

"Holy Shit," Kataku pelan lalu menekan tombol nomornya dan terhubung ke nomor ponselnya.

"Thanks God! Mr King! Darimana saja dirimu?"

"Maaf aku terlalu lelah dan tertidur, ada kabar baru?"

"Yes,kami bisa melacak lagi bra milik Istrimu, dia tidak jauh dari lokasi pusat kota San Diego, kurasa kini mereka sedang terdiam di satu tempat, dan benar dugaanku kurasa mereka waktu itu berada di tempat yang sulit dijangkau oleh sinyal," Kelegaan membanjiriku dan kerinduan memenuhi ku. Aku rindu London aku rindu senyumannya, sentuhannya, matanya hijaunya, ciumannya, aku rindu segala hal tentangnya.

OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang