Oh my god, that is the best orgasm that I've ever had in my life.
Zach Ross, asistenku membuat wanita seperti diriku dapat dengan mudahnya berorgasme dan bertekuk lutut di hadapan pria. Aku bukan tipe wanita yang mudah terpuaskan oleh lelaki. Apalagi sebuah fingering, aku selalu menolak hal tersebut. Menurutku hal tersebut sangat menjijikkan dan menggelikan. Tidak dengan apa yang dilakukan oleh Zach, begitu intens, panas dan seksi.
Damn, I can't stop watching his hand. Zach jelas-jelas sedang menjilati tangannya yang sudah mencicipiku.
"Taste this,"
"You bossy," Kataku tanpa melepaskan pandanganku darinya. Kumasukkan mulutku ke jarinya dan bergerak maju mundur hingga Zach memejamkan matanya dan mendesis.
"Miss King..." Desisannya membuatku ingin merasakannya saat ini di tubuhku.
"You-in-me-now" Kulepaskan mulutku dari jari Zach dan mulai melepaskan celana kerja nya dan menurunkannya. Aku dapat melihat bagian tubuh Zach sudah mengeras dan hal tersebut membuatku menggelap.
KRIEEK
Crap!
Seseorang membuka pintu ruang rapat hingga aku dan Zach bersembunyi di bawah meja rapat.
Shit shit shit shit!
London King! Bagaimana bisa karyawan berdedikasi sepertimu kehilangan kontrol hanya karena kau tidak tahan berada di dekat Zach. Tubuhnya, aromanya serta bibirnya mengingatkanmu pada malam pertama kalian bertemu, dan disinilah dirimu London King menikmati setiap sentuhan dan kecupan Zach Ross.
Damn, he's freaking 25 and you already 33!
"Ah, kurasa Miss King sudah kembali ke kantornya," Shit, itu suara Jamie.
Oh, please aku tidak ingin Jamie Athrit tahu kalau aku bercumbu dan hampir melakukan hubungan seks dengan asistenku di ruang rapat kantor. Terdengar suara pintu ditutup dan suara kangkah menjauh. Aku dapat bernafas dengan normal lagi. Zach masih melingkarkan lengannya di tubuhku hingga panas tubuhnya menjalar di tubuhku. Lagi-lagi kami saling memandang.
"We have to stop this Miss King..."
"Yeah, we are," Aku menjawab Zach tanpa melepaskan pandanganku dari bibirnya. Apa yang kami katakan tampak berbanding terbalik dengan apa yang kami lakukan.
Saat Zach merapikan pakaiannya dan aku merapikan blouse serta rok pensilku, Zach membantuku menarik risleting di belakang rok pensilku dan sentuhan tangannya yang berada di punggung bawahku membuatku sedikit bergetar.
"We need to stop," Zach berkata seperti itu namun mencium belekang leherku. Aku memberikannya akses dan memiringkan kepalaku.
"We should stop," Katanya lagi namun tangannya menangkup kedua dadaku.
"We should Zach we should," Kutekankan kepalanya ke arah leherku dan mengerang.
"Damn, Miss King bagaimana aku harus berhenti," Aku terkekeh lalu membalikkan tubuh ke arahnya dan menangkup wajahnya.
"I don't know..." Jawabku pasrah. Zach menekankan bibirnya lagi padaku dan aku membuka mulutku hingga kami sama-sama mengerang di mulut satu sama lain.
"Kita harus mendinginkan kepala masing-masing," Bisiknya di bibirku. Aku hanya mengangguk dan tidak bisa menghentikan diriku untuk tidak merasakan bibirnya. Zach mendorongku pelan dan bibirku terasa membengkak karena ciuman-ciuman tadi.
"Jam makan siang hampir berakhir Miss King kau harus kembali,"
"Yeah,aku harus kembali betul...,"
"Aku akan keluar duluan, sekitar empat menit kemudian kau dapat keluar dari ruangan ini Miss King,"
"Kenapa aku harus menunggu empat menit?" Tanyaku heran. Zach tersenyum dan membantuku menggulung rambutku.
"Agar tidak ada yang mencurigai hal ini,"
"Oh, right... tentu saja kita harus berhati-hati," Saat Zach membuka pintu ruang rapat sekali lagi dia mencium bibirku dalam-dalam lalu melepasnya dan menyeringai padaku, dan menutup pintu di belakangnya.
Aku hanya terdiam terpaku menatap pintu ruang rapat dan merutuki diriku sendiri.
"What have you done London King?"
doh... bisa nggak yah berikutnya Zach sama London nahan diri gitu kek nggak main nyosor aja di kantor 😅😅😅
ditunggu vote serta comment nya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]
RomanceWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) London King seorang co-CEO Vita Skin yang berusia 33 tahun adalah wanita yang sangat mencintai pekerjaannya. Dia bek...