Selama seminggu kemarin aku menahan diriku untuk tidak menatap wajah Zach. Jika aku tidak sengaja menatap wajahnya atau menatap punggungnya dari jok belakang aku akan membayangkan ciuman seksi dan panas di sabtu malam itu. Aku mengingatkan diriku sendiri bahwa dia masih muda dan aku sudah di angka 30-an.
Satu hal yang aku kecewa dari diri Zach, kenapa dia harus bekerja seperti itu untuk membiayai kuliahnya dan membiayai operasi jantung Ibunya. Aku tahu Ibu Zach, Lily Ross sakit keras dan aku merasa sudah meringankan sebagian kesulitan yang keluarga Zach hadapi, namun Zach tidak pernah menceritakan padaku bahwa Ibunya menjalani operasi.
Sebagian dari diriku juga kecewa dia tidak menceritakan segalanya padaku. Kukira aku sudah menjadi atasan yang sangat perhatian kepada pegawainya. Namun, kurasa aku bukan atasan yang baik hingga Zach tidak menyebut hal sepenting ini.
Selama seminggu kemarin juga aku seperti menjadi orang gila yang selalu terkejut mendengar suaranya dan merasa resah ketika tidak melihatnya sejengkal saja dari pandanganku.
Oh, entahlah apa perasaan ini.
Namun, setelah kejadian di ruang rapat aku makin tidak bisa untuk tidak menyentuh Zach. Jika hal ini sampai ketahuan CEO ku tidak hanya aku yang akan dikeluarkan dari kantor, Zach juga akan dikeluarkan dan masa depannya yang cerah akan sirna. Aku tak mau hal tersebut terjadi padanya, apalagi semenjak aku mengetahui pekerjaan sampingannya yang sangat riskan jika ketahuan oleh salah satu pegawai di kantorku.
Setahuku juga kontrak yang ditandatangani oleh sebagian anggota LLC seperti kontrak kepada malaikat pencabut nyawa dan iblis. Istilahnya jika kau mengambil pinjaman atau bersedia mengambil kontrak di LLC selama 10 tahun, lehermu akan terikat selamanya seperti anjing yang terperangkap di sebuah kandang.
Selama seminggu aku mencari tahu latar belakang LLC dan pemiliknya. Juan Felix, berumur 55 tahun dan memiliki usaha lain selain LLC, dia pengedar narkoba terkenal serta memiliki lima klub striptis di empat kota di California.
Aku tidak mau Zach terikat selama-lamanya dengan pria itu.
Saat ini aku dan Zach melanjutkan apa yang kami mulai di ruang rapat. Aku tahu seharusnya aku menahan diri dan berhati-hati, tapi mau bagaimana lagi? Aku terlalu terkonsumsi oleh Zach Ross.
Zach menekan tubuhku di sofa ruang tamu dan mencium leherku serta menggigitnya, gerakan tersebut membuatku meleleh dan memberiku sensasi yang luar biasa. Aku menekan belakang kepalanya dan memberikannya akses dengan memiringkan kepalaku agar dia bisa melakukan apa saja pada leherku. Berkali-kali Zach mendesah dengan menyebut namaku dan aku ingin sekali merasakan dirinya berada di dalam diriku.
"Panggil aku London..." Zach melepaskan ciumannya di leherku dan menatapku dengan mata birunya.
"Miss King... aku---" Aku menggapai bibirnya dan menciumnya dalam-dalam.
"Just call me London, please Zach..." Mata Zach menggelap lalu menekan bibirnya dalam-dalam di bibirku dan menyeringai.
"London..." Shit, his voice! Gosh! Sangat seksi, sangat dalam dan sangat intens.
"Zach..." Zach membuka kancing blouse ku lalu menekan bibirnya di dadaku yang masih tertutup bra. Tangannya menggapai dadaku dan meremasnya, hingga aku mengerang dan menekan bibir bawahku dengan gigiku. Tanganku membuka sabuk celananya dan mulai membuka kancing celananya.
"Shit, London... Kau tidak sabaran..." Aku hanya tersenyum miring ke arahnya dan Zach menurunkan celananya hingga ia hanya memakai boxernya saja.
"Come..." kataku manja. Zach hanya terkekeh.
"Aku tidak tahu sisi manjamu ini London..."
"Banyak yang tidak kau ketahui tentangku Zach, walaupun kau sudah bekerja lebih dari tiga tahun denganku," Zach mengangkat tubuhku hingga aku berada di pangkuannya, dadaku berbenturan dengan dadanya dan mata kami sejajar.
"Aku akan mempelajarinya pelan-pelan," Zach mengecup dadaku lalu leherku ,"Damn, I love your smell," Aku terkekeh dan mencium bibirnya.
"Aku suka menciummu," Kataku. Zach menyeringai dan membuka kaitan braku.
"Damn, aku tidak pernah membayangkan akan melihat ini secara langsung,"
"Kau pernah berimajinasi tentangku?"
"Million times London... million times... kau tidak tahu betapa tersiksanya aku ketika melihatmu hanya mengenakan pakaian renang di kolam renang dan aku hanya menunggumu di pinggiran kolam renang sambil membawakanmu Detox juice," Aku terkekeh dan menangkup wajahnya.
"Sekarang kau tidak perlu berfantasi lagi," Aku mencium bibirnya dalam-dalam dan Zach membenamkan wajahnya ke dadaku yang tidak berbalut bra. Aku mengerang dan menyebut namanya berkali-kali. Zach menangkup bokongku dan menekannya hingga mengenai bagian terkerasnya.
"Miss King ini aku Noah, apakah kau ada di rumah? Aku lupa mau mengabarimu hari ini aku akan membersihkan kolam renangmu," OH FUCK ME. Itu Noah Hudson adik tiri Zach!
Aku melompat dari pangkuan Zach dan Zach mulai memakai celananya lagi dan aku merapihkan pakaianku serta rambutku. Kami panik dan hampir bertabrakan ketika akan membukakan pintu rumahku untuk Noah.
"Zach!Zach!" Bisikku. Zach tampak pucat dan bingung kemana dia akan pergi.
"Pergilah melalui pintu belakang dan berpura-puralah kau berada disana dari tadi,"
"Oh, yeah... right... Lon... uhmm... Miss King..."
"Go go go..." Zach bukannya pergi namun menghampiriku dan menekan pinggangku dengan tangannya dan mencium bibirku dalam-dalam. Lalu ia menyeringai dan menggigit bibir bawahnya, astaga membuatku turn on lagi.
"You bad boy... so bad bad boy..." Bisikku lalu ia hanya tersenyum dan melambaikan tangannya padaku.
Kubuka pintu depan rumahku dan mendapati Noah berdiri dengan membawa berbagai peralatannya.
"Hai Noah,"
"Miss King, apakah kau kedatangan tamu?" Shit, apakah suara kami berdua terdengar sangat jelas dari luar?
"Tidak, tidak aku sendirian..."
"Kau seperti berbicara pada seseorang," Noah masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kolam renang. Aku seperti penjahat yang sedang di interogasi polisi dan mengikutinya menuju kolam renang agar kejahatanku tidak ketahuan oleh polisi tersebut.
"Aku suka bergumam sendiri Noah," Noah terkekeh.
"Kau wanita dewasa yang aneh Miss King, mana ada wanita dewasa sepertimu masih suka bergumam sendiri,"
"Oh, semakin kau bertambah umur hal tersebut semakin sering dan natural dilakukan, apalagi bergumam sendiri," Tiba-tiba Noah berhenti di tempat dan mengangkat benda panjang dan hitam. OH NO NO NO, itu ikat pinggang Zach! SHIT SHIT SHIT!
"Bukankah ini milik Zach?Kenapa bisa ada disini?" Aku pucat pasi dan aku berkeringat dingin. Apa yang harus kulakukan apa yang harus---
"Noah! Dimana kau menemukan itu?" What? Kenapa Zach muncul begitu saja dari halaman belakang, padahal sudah kubilang untuk menunggu saja disana!
"Zach? Kau masih disini?" Nice London, kau pintar berakting.
"Yeah, Miss King aku sehabis mengecek mesin Tesla mu, dan kebetulan tadi aku melepas ikat pinggang ku karena celanaku terasa sesak sehabis memakan beberapa kue pemberian Hayley di kantor dan aku tidak sopan meninggalkannya disini," Smooth... so smooth Zach.
Noah mengembalikan ikat pinggang Zach lalu berjalan menuju kolam renang.
"You better help me, brother since you already in here," Noah menarik Zach menuju kolam renang dan aku dapat bernafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]
RomanceWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) London King seorang co-CEO Vita Skin yang berusia 33 tahun adalah wanita yang sangat mencintai pekerjaannya. Dia bek...