Zach dan aku akan berkencan di sekitar San Francisco. Anthony dan asisten ku yang baru Rebecca mengikuti kami dari jarak yang lumayan jauh.
Aku menaiki trem seperti seorang turis lalu menaiki tour bus sampai kami turun di jembatan Golden Gate. Zach mengajakku ke salah satu bar favoritnya yang bernama Ramolo. Walaupun ini masih pukul tujuh malam tempat ini sudah dipenuhi orang-orang.
"Ah, kuharap aku bisa mendapatkan duduk di bagian bar," Katanya sambil melongo ke dalam.
"Disini saja juga tidak masalah Zach," Aku menunjuk tempat duduk yang tidak jauh dari bar. Aku dan Zach sangat lapar karena kami melakukan tour seperti turis berkeliling kota San Fransisco. Dapat kulihat Anthony dan Rebecca duduk tidak jauh dari kami dan mengawasi kanan dan kiri.
"Mereka memang selalu sewaspada itukah kemanapun kita pergi?" Tanyaku dengan heran ke arah Zach. Zach mengangguk.
"Yeah, Agent Bryan tidak ingin kita kenapa-kenapa, untuk jaga-jaga saja jika salah satu orang yang bekerja di bawah Juan mengikuti kita kemana saja," Sepertinya Zach menyadari raut wajahku yang berubah menjadi khawatir lalu Zach menyentuh tanganku dan meremasnya.
"Eveything is gonna be alright London, I promise," Zach tersenyum lebar padaku namun aku bisa melihat mata birunya memancarkan kekhawatiran yang sama denganku. Aku tahu kata-kata itu sebetulnya bukan untukku, melainkan untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa segalanya akan baik-baik saja.
Saat pelayan mendatangi kami aku memesan Banh Mi dan Manhattan.
Sedangkan Zach memesan Chicken and waffle serta Suckerpunch.
Saat makanan serta cocktails kami tiba ada sebuah komplimen dari Ramolo sebuah waffle shots.
"Cheers!" kataku pada Zach.
"Cheers,"Kutenggak Manhattan ku dan merasakan whiskey dan vermouth manis masuk ke dalam tenggorokanku dan segalanya menjadi lebih baik.
"God, I miss this!" Kataku sambil mendesis. Zach terkekeh.
"Woah, aku jarang melihatmu sangat merindukan alkohol London,"
"Akhir-akhir ini aku sangat merindukan alkohol Zach, terlalu banyak hal yang berubah di sekitar kita, di kehidupan kita yang aku sendiri tidak menduga akan menjalaninya," Zach menenggak suckerpunch miliknya lalu mengangguk.
"Yeah, tidak pernah terbayangkan olehku aku akan terlibat hal sedalam ini, bersama DEA yang mengikutiku kemanapun aku pergi," Zach memakan chicken waffle miliknya lalu aku menyomot sedikit makanan miliknya.
"London! Kau punya Banh Mi!" Pekik Zach. Aku menjulurkan lidahku.
"Chicken Waffle mu lebih enak dari Banh Mi ku,"
"God,London kau sangat kekanak-kanakan, kemanakah Miss King ku yang dulu?"
"Ha! Kata-katamu persis seperti yang dilontarkan Noah padaku, Miss King just exist in office, at home and daiylife basis? Just London being so clingy and annoying," Zach mengambil piring Banh Mi ku lalu memakannya.
"Yeah, you annoying sometimes," Aku melirik ke kanan dan ke kiri berharap Anthony dan Rebecca tidak melihat apa yang akan kulakukan setelah ini, lalu aku mengunyah Banh Mi yang sedang dimakan Zach dan bibir kami bertemu, kugigit sedikit bibir bawahnya hingga mata Zach melebar.
"Hem...Yum..." Godaku sambil mengunyah lalu tertawa kecil. Zach hanya menggeleng lalu menyeringai.
"You... you're so... distracting wife," Kudekatkan bibirku ke telinga Zach lalu berkata
"Let me give you a blowjob later husband," Dapat kulihat rona wajah Zach berubah memerah lalu aku terkekeh dan mengambil lagi Banh Mi yang ada di tangannya dan memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]
Roman d'amourWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) London King seorang co-CEO Vita Skin yang berusia 33 tahun adalah wanita yang sangat mencintai pekerjaannya. Dia bek...