34 (Zach)

5.7K 389 0
                                    

Kubuka mataku dan tampak London yang sangat cantik berada di sampingku. Tubuhnya yang telanjang hanya tertutup selimut tempat tidurku. 

Kukecup punggungnya lalu rahangnya dan lehernya. Astaga, kenapa ada wanita secantik dan seindah dia di muka bumi ini? Rambut pirangnya yang keemasan memancarakan sinar indah ketika matahari memantulkan cahayanya di rambutnya tersebut. 

Kutelusuri wajahnya dengan tanganku lalu kukecup bibirnya. London mengerang namun tidak membuka matanya. Aku tersenyum lalu membuka selimut London dan mengecup seluruh bagian tubuhnya.

My favorite part? Her boobs. It's a perfect size and round. Gosh, aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari dadanya dan tidak bisa melepaskan tanganku seperti tentakel ketika berada di dekat London.

"You did that again,"Katanya pelan masih belum membuka matanya. Aku terkekeh.

"Apa?"

"Playing with my boobs when I'm sleeping... you are a boobie man didn't ya Z?" Aku tertawa kali ini dan mengecup kedua dadanya lalu London memberikan akses lebih kepadaku untuk mengeksplor tubuhnya. 

Damn,aku sungguh pria yang beruntung hingga pernah merasakan kehidupan pernikahan dengannya.

"Bukalah matamu, kita harus sarapan," London menggeleng pelan.

"Nope, ini weekend aku ingin menikmati tidur yang panjang," Aku mengecup perut nya hingga ke bagian tersentif miliknya dan membuka kakinya lalu menekan mulutku ke miliknya lalu menjulurkan lidahku ke klitorisnya.

"WHOA... I'm wide awake now... whoaaa..." Aku tertawa dan melanjutkan apa yang kulakukan padanya. kuhisap dan kuhisap hingga kurasakan London akan berorgasme.

"Shit! that's a good wake up call..." Aku tertawa dan mencium bibirnya lalu menariknya.

"Come... sleepyhead...kita harus sarapan, sepuluh menit lagi aku harus menemui pembeli," Wajah London berubah menjadi sedih dan khawatir.

"Aku lupa kau masih harus bertemu dengan Juan,"

"Yes,maka dari itu ayo temanilah aku sarapan, aku akan membuatkanmu oatmeal..."London berdiri lalu memeluk tubuhku dan merebahkan wajahnya ke leherku.

"Kuharap kau tidak akna kenapa-kenapa nanti,"

"Tenang saja London, banyak agen DEA yang membantuku, jangan khawatir,"

"Kuharap aku bisa ikut denganmu dan membantumu, Z... kuharap aku bisa memecahkan masalah ini dan—" Kulumat dalam-dalam bibir London dan melepaskannya.

"Jangan pernah, jangan terlibat secara langsung, kau sudah cukup banyak membantuku, aku sangat berterima kasih atas semua ini," Kutatap mata hijau cantiknya yang memandangku dengan penuh ke khawatiran lalu mengangguk pelan.

"Come, kita sarapan dan pakailah bajuku..."

"Okay..." Suara London terdengar lemah dan goyah. Aku mengambil pakaianku dari lemari dan memakaikannya pada London.

"Please, tersenyumlah untukku hari ini London, jika wajahmu seperti itu hingga aku berangkat menemui Juan, maka aku takkan bisa menjalankan misi ini dengan lancar, trust me this time okay?" London akhirnya tersenyum dan mencium bibirku lalu berjalan menuju dapur.

"Biar aku saja yang memasak, kau ingin waffle? Aku akan cheating makanan hari ini jika kau ingin waffle dan bacon," Aku tersenyum dan mengangguk.

"You're the best... I'll shower first"

"Do you want me to come?" Tawarannya sungguh menggoda, namun jika hal ini menyangkut London dan aku berhubungan seksual di kamar mandi dengannya, aku yakin aku takkan ingin cepat-cepat. 

Karena aku ingin merasakannya di dalamku lebih lama bukan dengan cara quickie.

Tidak, London takkan bisa kubuat menjadi wanita quickie ku.

"London... sepuluh menit lagi aku harus menemui Juan, kau tahu aku takkan bisa sebentar jika kau dan aku mandi bersama," London terkikik, aku menghampirinya dan menciumnya lagi lalu berjalan menuju kamar mandi. 

OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang