35 (Zach)

5.5K 373 0
                                    

Hal terberat untukku adalah menyetir Tesla London menuju Palo Alto lalu menurunkannya di depan rumahnya.

"Kabari aku kalau kau sudah selesai," Katanya seraya keluar dari mobil dan aku mengantarnya sampai depan rumah.

"Yes, Ma'am,"

"Janji,"

"Janji..."

"Kiss mesebelum kau berangkat," Aku terkekeh lalu melumat dalam-dalam bibirnya dan tampak Noah keluar dari dalam rumah dan berlari ke arahku.

"Damn, Bro...aku sampai tidak ingat punya seorang kakak, I miss you dickhead,"Aku melepaskan London dari pelukanku dan menyambut pelukan adik tiriku.

"Kau tahu Noah merindukanmu hingga kolam renangku ia bersihkan dengan cairan pembersih yang berbeda," Kata London dengan wajah kesal.

"No, I'm not... aku tidak menyedihkan seperti itu," 

"Yes, you are Noah admit it!"Aku tertawa melihat interaksi mereka berdua yang membuat hatiku hangat. Tetapi kenyataan seperti menerpaku secara tiba-tiba, karena keadaan ini hanya sementara.

 London dan aku akan mengakhiri pernikahan setelah aku menyelesaikan misi ini.

London menyarankan padaku untuk mengajukan perpindahan ke Vita Skin yang berada di Indonesia, dimana Ibuku dapat kembali ke keluarganya dan aku tidak akan melupakan sebagian diriku yang masih berdarah Indonesia. 

Tetapi membayangkan aku akan berpisah dengan London membuat diriku mual dan kesakitan.

"Z? kenapa?" Sepertinya London menyadari aku yang tiba-tiba terdiam.

"Tidak apa-apa," Jawabku singkat. London menangkup wajahku dan menatap mataku lekat-lekat dengan mata hijaunya yang sangat cantik.

"Kau pucat," Tentu saja aku pucat karena membayangkan aku takkan bisa lagi melihat wajah dan mata cantik ini setelah kontrak ini berakhir.

"Astaga bisakah kalian tidak bersikap menjijikan di depan rumah? Ini masih sabtu pagi! Kurasa sarapanku akan keluar semua jika melihat kalian seperti ini terus!" Protes Noah sambil menyenderkan tubuhnya di depan pintu rumah. 

Aku tersenyum dan mencium bibir London agar adik tiriku yang terkadang menyebalkan itu cepat-cepat pergi darisini.

"Oh, get a room you two!"Aku dan London tertawa, ketika Noah masuk lagi ke dalam rumah. London memelukku lalu menyandarkan wajahnya ke dadaku.

"Berjanjilah padaku kau takkan terlibat lebih jauh dari buku besar milik Juan," 

"I promise,percayalah padaku Lond..." London melepaskan pelukannya dan mengecup bibirku dengan cepat. Aku masuk lagi ke mobil Tesla milik London dan meluncur menuju gudang milik Juan.

***

"Wow,Amigokau naik jabatan di kantormu?" Kata Juan seraya mengecek Tesla milik London. Aku hanya tersenyum datar ke arahnya dan masuk ke dalam gudang. Aku menyapa Gregor namun aku tidak lagi melihat Hugo ada disini. Firasatku jelek dan buruk maka aku bertanya kepada Juan.

"Kemana Hugo?"

"That Fuckers is fuckin playin' with me! He's fucking DEA Agent! Aku sudah menyingkirkannya," Seluruh darah di wajahku serasa menghilang dan jantungku seperti berhenti berdetak dan perutku mual. 

Karena aku tahu apa maksud Juan menyingkirkannya, tidak hanya memecat dan menyingkirkan seperti menyingkirkan karyawan tidak berguna. Aku tahu penyingkirannya menyangkut nyawa Hugo.

"DEA?" Tanyaku pura-pura terkejut.

"Yeah, aku tahu selama ini kalau dia bermain-main denganku, maka kubiarkan dia bermain, namun akhirnya aku menangkap basah dia sedang menghubungi salah satu agen DEA di dekat gudangku dan saat itu juga aku memutuskan untuk menyingkirkannya," Kurasa aku tak sanggup lagi menatap Juan dan bernafas saat ini.

"You... you kill himJuan?" Tanyaku pelan. 

Juan tidak menjawab dia hanya menyeringai dan aku tahu arti menyeringainya itu apa. He's fucking killed DEA's Agent, he's fucking killed Hugo.

"Aku menguburnya kali ini aku tidak sekedar membuangnya seperti terakhir kali," WTF?

"Terakhir kali?"

"Ah, kau tahu sebelum Hugo datang kita punya siapa?"

"Yeah, Filipe?"

"Yeah, he's also DEA..." Holy Shit! Aku sama sekali tidak tahu kalau Filipe juga termasuk agen DEA dan kuyakin itu bukan nama aslinya.

"Kau membuangnya?" 

"Oh, jangan kau terkejut sekali seperti itu Amigo,aku menyingkirkan dan membuang orang yang telah berbohong dan berkhianat padaku, maka jangan pernah membuat hatiku hancur Amigo,karena aku akan menghancurkan yang lebih dari hatimu," Bisa kurasakan tubuhku menegang dan sulit untuk bernafas. Juan terkekeh lalu menepuk pundakku.

"Kuyakin kau takkan melakukannya Amigo, you're my favorite ... kau sudah seperti anak lelakiku sendiri," Yang kupikirkan saat ini adalah keselamatan Noah, London dan Ibuku. Aku takkan ingin berlama-lama terlibat dengan pria ini dan berharap misiku tidak segera terbongkar olehnya.

"Aku mengubur Hugo karena dia favoritku, mungkin jika kau melakukan hal yang sama seperti Hugo, aku akan menguburmu Amigo..."Holy fuck!Apakah Juan sudah tahu apa yang sedang kuperbuat di belakangnya?

"Tapi sekali lagi aku terlalu percaya padamu, aku takkan pernah berpikir kau akan menghancurkanku," Juan berjalan menuju arah kantornya dan aku membeku di depan setumpuk kardus berisikan Flakka dan Heroin yang nanti akan kuantar ke salah satu pengedar narkoba terkenal di area kampus.

"I'm fucked up..." Bisikku pada diriku sendiri. 

"I'm fucking fucked up..." London aku tidak ingin dia terluka. Aku tidak ingin dia tersiksa karena Juan. 

Aku harus segera menyelesaikan hal ini , aku harus segera mengakhirinya dan membawa Ibuku menuju Indonesia. 

OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang