WARNING! 21+++
Sepanjang perjalanan pulang Zach tidak bisa berhenti menyentuh tubuhku. Tangannya berada di lenganku, pinggulku, punggungku, pahaku dan seterusnya. Aku bisa merasakan panas yang menjalar di tubuh kami berdua.
Berkali-kali aku menangkap mata Anthony berusaha melirik dari balik kaca spion tengah, sedikit penasaran dengan ketenangan yang terjadi di belakang jok mobilnya. Aku menahan diriku untuk tidak lepas kendali, tidak di depan asistenku slash Agen DEA.
Sesampainya di gedung apartemen Zach, Zach mengucapkan selamat malam dan terima kasih kepada Anthony dan Rebecca lalu kami masuk ke gedu apartemen. Belum sampai benar-benar masuk ke dalam lift, mata biru sebiru lautan milik Zach menggelap hampir seperti laut yang memiliki palung terdalam saking gelapnya.
Zach menggapai pinggangku lalu mendekatkannya ke tubuhnya dan mendaratkan bibirnya di bibirku lalu kami berciuman dengan sangat panas, intens dan liar.
Saat pintu lift terbuka kami tidak melepaskan bibir kami. Kami masuk ke dalam lift dan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi.
Sepertinya saat ini kami sudah sampai di lantai kamar apartemen Zach, Zach melepas bibirku sebentar lalu kami keluar dari lift dan dia menekankan bibirnya lagi padaku hingga aku kehabisan nafas.
Saat Zach melepasnya lagi dan memencet kode password apartemennya aku mencium lehernya berkali-kali hingga meninggalkan bekas dan Zach mengerang dan sulit konsentrasi dalam menekan tombol nomor yang ada di depannya.
"Shit, London... aku tidak bisa berkonsentrasi," Aku terkekeh di lehernya lalu menggigit daun telinganya hingga ia menggeram dan bunyi kunci terbuka terdengar.
Zach mendorongku kedalam lalu menutup pintu di belakangnya dengan kasar dan mencium bibirku dalam-dalam hingga dapat kurasakan bahwa bibir ku akan membengkak besok pagi.
Kami berciuman sampai entahlah mungkin sofa di ruang televisinya, lalu Zach melepaskan bibirku dan dia duduk di sofa sambil memandangku yang berdiri di hadapannya.
"Lepaskan ikatan rambutmu London," Aku kebingungan menatap Zach yang duduk di depan sofa sambil menatapku dengan mata birunya.
"Like this?"Tanyaku saat kulepaskan ikatan rambutku dan kulepaskan bobby pin milikku.
"Yes, like that, unzip your dress," Oh, entah kenapa hatiku merasakan suatu yang liar dan menyenangkan. Aku tidak pernah striptease di depan laki-laki sebelumnya dan saat ini Zach memintaku untuk melakukannya, maka aku melakukan apa yang ia minta. Aku suka Zach yang bossy seperti ini.
Karena aku tidak tahu cara melakukan striptease yang seksi, maka aku hanya melepaskan dressku seperti biasa dan menurunkan resleting pakaianku.
"Biarkan pakaianmu terjatuh ke lantai London," Aku mengikuti kata-katanya dan membiarkan dress yang kupakai terjatuh ke lantai seperti yang Zach minta hingga aku hanya memakai bra dan celana dalam ku saja. Kurasa wajahku memerah sekarang.
Aku seorang London King melakukan hal nakal di ruang tamu apartemen suaminya.
"Sekarang lepas bra mu," Kulepas kaitan bra ku secara perlahan-lahan dan menahan dadaku dengan kedua tanganku ketika bra yang kupakai kubiarkan terjatuh begitu saja ke lantai. Dapat kulihat Zach matanya menggelap serta ia menekan bibirnya dengan giginya.
"Sekarang celana dalammu," Kuraba dengan pelan bagian pinggiran karet celana dalam yang kupakai lalu perlahan-lahan kuturunkan sampai ke kakiku dan mata kaki. Bisa kurasakan seluruh tubuhku bergetar karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]
RomansaWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) London King seorang co-CEO Vita Skin yang berusia 33 tahun adalah wanita yang sangat mencintai pekerjaannya. Dia bek...