31 (London)

5.5K 386 0
                                    

Hari ini Gabriel tidak seperti biasanya, dia tampak sangat tenang dan diam sepanjang rapat berlangsung. 

Biasanya jika ada karyawan yang presentasi di hadapannya dia akan memotong presentasi karyawan tersebut dan memberikannya masukan-masukan dan meminta karyawan tersebut merombak perencanaan kerja untuk bulan depan yang sudah mereka buat, dan hal itu membuat sebagian besar dari mereka jengkel dengan Gabriel.

Tetapi hari ini jiwa Gabriel seperti ada di tempat lain. Aku menyenggol kakinya dan hal tersebut membuatnya mengumpat.

"Fuck..." Umpatannya membuat salah satu anak baru di perusahaan kami yang sedang presentasi di depan ruang rapat meringis ketakutan.

"I'm sorry MrAthrit, aku tidak bermaksud—"

"No,itu bukan salahmu, ada seseorang yang sangat iseng menyenggol kakiku," Gabriel melirik tajam ke arahku dan aku hanya pura-pura tidak paham maksudnya.

"Silahkan lanjutkan lagi apa yang kau lakukan," Anak baru tersebut mempunyai tubuh mungil seperti boneka yang membuat Jamie Athrit mengecek tubuh anakbaru itu dari atas kepala sampai ujung kaki. Aku menyondongkan wajahku ke telinga Gabriel dan berbisik dengan kesal ke arahnya.

"Bisakah kau tegur keponakanmu untuk tidak memandang anak baru itu dengan tatapan menelanjangi?" Gabriel melirik ke arah Jamie dan paham maksudku.

"Dia sedang berkembang MrsKing, jangan terlalu berlebihan, hormon nya sedang memuncak," 

"Oh, Mr Athrit, he's not a teenage boy anymore, kau tahu bahwa dia hampir mencabuli salah satu karyawan di ruang pantry?" Mata Gabriel melebar dan menatapku.

"No, shit..."

"Yes, it is... please buatlah keponakanmu lebih berguna bagi Vita Skin," Gabriel berdeham lalu menghentikan rapat dan meminta beberapa karyawan untuk kembali ke tempat mereka masing-masing.

Gabriel meminta Jamie untuk tetap berada di ruangan dan aku pamit untuk kembali ke ruanganku lalu melihat dari balik kaca bahwa Gabriel memarahi keponakannya dan wajah Jamie seperti ketakutan hampir menangis.

"Thank you Mrs King kau pasti memberitahu kejadian di pantry,"

"My pleasure Hayley, sudah lama sekali aku ingin mengeluarkan Jamie dari sini," 

"Yeah, aku tahu dia menimbulkan banyak masalah, tetapi sepertinya salah satu karyawanku akan merindukannya,"

"Who?"

"Kau tidak tahu bahwa Glida tidur dengannya? Mereka seperti fuck buddies or something,"

"No way,Glida almost fourty Hays, Jamie... hemm... berapa umurnya?"

"Dua puluh satu tahun ini,"

"What? It's like..."

"Banging your nephew..."

"Yeah... Oh, shit aku akan mengakhiri seks panas mereka, I'm feel bad..." Hayley terkekeh lalu menepuk punggungku.

"Don't be...bukankah kau juga melakukan hal yang sama? Maksudku, banging your assistant and become your husband Mrs King?" Kini kurasakan wajahku merona, karena Hayley benar. 

Tetapi saat Zach masih jadi asistenku kami tidak berhubungan seksual sama sekali kami seperti remaja, messing around.

Umurku dan umur Zach juga terpaut jauh, Zach masih dua puluh lima tahun sedangkan aku sudah tiga puluh tiga tahun. 

Mengingat Jamie mempunyai hubungan seperti itu dengan Glida yang sudah berusia tiga puluh Sembilan tahun, seharusnya aku tidak menge-judgenya seperti itu.

"Oh, No... you're blushing MrsKing," Aku menangkup wajahku sendiri lalu melihat refleksiku di kaca, yeah aku semerah lobster.

"Kau merindukan Mr King?"

"Maybe, I don't knowaku terakhir bertemu dengannya dua minggu yang lalu,"

"Holy shit, are you guys active sexually? Maksudku jika kalian jarang bertemu bukankah kau sama sekali tidak berhubungan seks? That's fucking sad Mrs King," Bisa kurasakan saat ini wajahku memanas mengingat seks ala striptease yang kulakukan dua minggu lalu dengan Zach di apartemennya. 

Kini aku menginginkannya lagi dan lagi. Shit, bagaimana bisa aku memikirkan benda milik Zach yang sangat pas dan lembut saat kuhisap malam itu. Fuck, I'm hungry of him.

"Is he good in bed?"Tanya Hayley penasaran.

"He's really really good in bed,seperti dia ahlinya Hays," Hayley menutup mulutnya dengan tangan kanannya dan kami terkekeh sepanjang perjalanan menuju ruang kantorku.

"Kalian melakukan 69?"

"No, kita tidak terlalu ekstrim, we do what any couple do, regular sex," No, I'm lying.Jelas-jelas aku dan Zach selalu melakukan rough sex, not the regular one. 

Kami juga bukan pasangan sungguhan.

"Oh, aku dan suamiku selalu suka meng-eksplore posisi seks setiap malam setelah anakku tertidur Mrs King, you should try that,sungguh menyenangkan," Aku tertawa lirih.

"God, Hays... aku tidak menyangka akan membahas seks denganmu siang-siang di kantor,"

"Yeah, and that's makes me turn on, I'll sexting my husband,"

"You guys do sexting?"Tanyaku penasaran.

"Yeah, of course we are,kau tidak melakukannya dengan Zach?" Aku menggeleng pelan. Tapi kami melakukan sex phonemengingat satu minggu lalu aku berorgasme di tempat tidurku hanya mendengarkan Zach bermasturbasi dari balik ponselku. 

Kami mendesah bersamaan dan menyebut nama masing-masing di telepon. It's kinda fun actually.

"You should try that one too MrsKing, apalagi kau melakukan hubungan jarak jauh dan bertemu dalam jangka waktu yang lama lagi dengan suamimu," Well, kurasa aku akan mencobanya nanti atau aku akan memberikan kejutan pada Zach dan mendatanginya ke San Francisco? 

OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang