"Daddy,kumohon jangan membuatku khawatir dengan tidak pulang semalam!" Putriku London King lebih dewasa dibandingkan aku.
"I'm sorry sweetheart...aku takkan mengulanginya lagi,"
"Oh, really? Seingatku setiap hari meninggalanya Mommy kau akan seperti ini terus!" Ya, aku akan mabuk-mabukan dan entah bangun dimana selama lima tahun terakhir setiap tanggal Istriku meninggal.
Elena King. Cinta pertamaku dan kekasih hatiku. Jantungnya tidak baik semenjak aku mengenalnya. Elena sudah memperingatiku sebelum kami menikah, dia berkali-kali mengatakan padaku bahwa hidupnya tidak akan lama dan aku akan menyesal menikahinya. Tidak, Elena... aku tidak menyesal menikahimu. Hanya saja kehilangan Elena seperti sebuah runtuhan dahsyat yang terjadi di dalam hidupku.
"Oh, Daddy...ini sudah lima tahun! Satu tahun lagi aku akan mengambil gelar master! Lihatlah aku sekarang, aku bekerja di perusahaan ternama California, kejadian itu ketika aku masih di semester tiga, Daddy...aku bisa melaluinya kuharap kau juga bisa melaluinya,"
Putriku yang malang, dia harus tumbuh tanpa seorang Ibu di masa remajanya. Aku merasa sangat bersalah pada London. Tetapi aku kagum padanya selama lima tahun terakhir yang membuatku berdiri dan dapat menjalankan hotel lagi adalah putriku London.
"Come,aku akan memeluk Daddy...,"Aku menyambut pelukan Putriku dan ia menepuk-nepuk punggungku seakan-akan akulah anaknya.
"Oh, Daddy ku yang malang bisa apa kau tanpa aku?" Aku terkekeh mendengar penyataan anakku ini. Aku mengelus kepalanya dan mencium puncak kepalanya. Kulepaskan pelukannya lalu aku mengusap pipi Putriku.
"Terima kasih kau tidak lelah mengurusi pria tua ini,"
"Bisakah aku mendapatkan Ibu baru? Daddy, aku sudah dua puluh dua tahun! Tidak seharusnya aku tinggal bersamamu di Los Angeles, kau tahu? Aku tidak tenang tinggal di Palo Alto dan meninggalkanmu sendirian disini,"
"Alright alright...jangan bahas lagi Ibu baru..."
"Well,sebetulnya bukan untukku Daddy,untukmu... kau membutuhkan teman hidup barumu,"
"London please..."
"Bagaimana dengan wanita korea yang sering kau kunjungi restorannya itu?"
"Wait, how did you—"
"Daddy,aku menanyakan kepada Robbie your assistant,bahwa kau senang mengunjungi restoran Korea itu dan aku melakukan survei, seleramu tidak buruk juga, dia sangat cantik dan imut, aku tidak tahu seleramu sangatlah imut dan anak-anak seperti itu, kuyakin usianya tidak jauh dariku," Aku hanya mengerjap-ngerjapkan mataku mendengar pernyataan Putriku.
"Kau melakukan survei?"
"Yeah, bisa dibilang aku juga sedikit mewawancarainya juga, Lee Bom sesuatu, I'm not quite catch her name..."
"Oh, London! Kau mewawancarainya? Astaga, bagaimana kalau dia tahu bahwa kau anakku? Bahwa kau London King,"
"She's not!Karena aku memberitahunya bahwa namaku Xena, aku selalu ingin mempunyai nama yang sangat cool seperti itu dan wanita itu mempercayaiku," Aku mengusap wajahku lalu menatap anakku.
"Please, Daddy... trying to reach her or talk to her or something!Aku sangat menyukainya..."
"Kalau kau hanya mau mencarikan pengasuh Ayahmu kita tinggal memanggil pihak kesehatan dan membawa seorang suster panti jompo ke rumah kita London, aku tidak butuh Istri baru,"
"Baiklah, kau akan menyesal Daddy,kau sangat membutuhkan pendamping baru, aku yakin itu, itu juga yang Mommyinginkan, dia tak ingin kau sendirian mengenangnya seperti itu, sedih berlarut-larut, bukan itu yang Mommy inginkan Daddy,dia hanya ingin kau bahagia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]
RomanceWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) London King seorang co-CEO Vita Skin yang berusia 33 tahun adalah wanita yang sangat mencintai pekerjaannya. Dia bek...