8 (Zach)

8.4K 585 1
                                    

Sudah seminggu sejak kejadian sabtu itu. Miss King masih belum membahasa apa-apa mengenai malam itu. Aku resah dan gelisah. 

Wajar saja aku menjadi resah, karena selama seminggu ini Miss King seperti menjauhiku. Walaupun setiap hari kami bertemu, tidak pernah sekalipun dia menatap mataku. Karena hal itu weekend kemarin aku tidak mengambil satu pun klien di LLC dan hanya siap siaga menunggu panggilan Miss King.

 Aku belum memberitahu apapun pada Juan, jika aku memberitahunya aku yakin Juan akan memintaku berhenti dari Vita Skin sekarang juga.

Menganai tawaran Hayley, bohong jika aku tidak memikirkan tawaran pekerjaan dari Hayley, namun aku terlalu tidak enak hati meminta Miss King untuk memindahkanku ke bagian lain. 

Saat ini Miss King berada di ruang rapat sendirian setelah selesai berurusan dengan divisi Marketing. Biasanya Miss King akan berlama-lama di ruang rapat untuk mengecek dan merangkum isi dari rapat yang telah ia lakukan. Miss King adalah wanita pekerja keras. 

Jika kau melakukan empat pekerjaan sekaligus Miss King dapat melakukan sepuluh pekerjaan sekaligus, she's a genius. I worship her and she's my role model for this job.

Setelah selesai rapat aku meninggalkan Miss King sendirian di ruang rapat dan menuju meja kerjaku yang berada tepat di depan kantornya. Saluran telepon ku berbunyi dan Miss King memintaku untuk menemuinya di ruang rapat. Mengingat seminggu sudah kejadian ciuman di atap klub, membuatku gugup sekaligus berdebar. Aku akan berdua saja dengan Miss King di ruangan tersebut.

Think straight Zach, think straight!Jangan berpikir macam-macam kau hanyalah bawahannya dan dia atasanmu. Apalagi kau seorang gigolo, tidak pantas menginginkan ciuman kedua dari mantan klienmu.

Aku mengetuk pintu ruang rapat dan mendapati Miss King masih menatap laptop hasil notula rapat yang telah kuketikkan selama rapat berlangsung.

"Zach," Namaku yang disebutkan dari bibirnya membuat punggungku merinding dan memberikan sensasi yang sangat aneh.

"Ya, Miss King..."

"Bisa kau kemari sebentar? Yang mana notula rapat minggu lalu dan minggu ini?" Harus kuakui bekerja di bawah Miss King harus sempurna dan tidak boleh ada kesalahan apapun. Miss King menyukai pekerja yang sigap dan tanggap dengan apa yang ia minta.

Aku mendekat ke arahnya dan mencarikan folder berisikan notula rapat minggu kemarin. Setelah menemukan folder tersebut aku menunjukkannya pada Miss King.

"Ini folder yang kau minta, dan semuanya lengkap disini," Miss King hanya mengangguk-angguk dan menatap layar laptop.

  Damn, jarak kami saat ini sangat dekat hingga aroma tubuh Miss King dapat tercium hingga membuatku ingin merengkuh tubuhnya lagi. Shit, Zach kau harus menghentikan keinginan dan pikiran-pikiran aneh pada atasanmu!

"Zach, setelah ini aku akan kembali ke ruanganku, istirahatlah, ini jam makan siang," Aku mengangguk paham dan menunggu Miss King keluar terlebih dahulu dari ruangan ini. Seketika MissKing terjatuh dan merintih kesakitan, dengan sigap aku langsung menolongnya untuk berdiri.

"Shoot! Kabel sialan!" Miss King tersandung tumpukan kabel untuk disambungkan ke alat proyektor dan komputer.

"Sudah kubilang berkali-kali dengan seluruh pegawai disini untuk merapihkan kabel setelah mereka memakainya, geez begitu saja sulitkah?" Jujur, aku tidak bisa berpikir jernih saat ini. 

Tanganku berada di pinggang Miss King karena membantunya berdiri dan tangan Miss King berada di pundakku. Sepertinya Miss King baru menyadari posisi ini. Karena dia hanya terpaku menatap mataku. Aku juga terpaku menatap mata hijaunya. Tatapan mata Miss King beralih ke bibirku, dan aku melakukan hal yang sama.

"Zach, aku---" Kucondongkan tubuhku ke tubuh Miss King and I'm freaking kiss her again!

Zach! Control yourself! shit shit shit!

Bibirku melumat bibir Miss King hingga Miss King mendesah di bibirku. Kukira MissKing tidak akan menyambut ciumanku tetapi ia menyambutnya dengan melingkarkan lengannya di leherku dan membuka mulutnya hingga lidah kami bertemu. 

Oh, lord please forgive me. Aku tidak bisa menahan hasratku untuk tidak mencium bibir indah ini lagi.

"Zach,"Miss King mendesah di bibirku dan membuatku menggila seketika.

"We can't do this..." Aku menggigit bibir bawahnya dan desahan Miss King makin kencang.

"Zach,gosh..." Kini tanganku menangkup kedua bokongnya dan bibirku sudah menggapai lehernya. Kugigit tulang lehernya dan kudekatkan tubuhnya ke tubuhku. Aku melepaskan ikatan rambut Miss King hingga terurai kebawah dan Miss King mengacak-acak belakang kepalaku hingga aku mengerang. Kubenamkan lagi bibirku di bibirnya dan menekan jari-jariku ke rambutnya. Miss King melepaskan ciuman kami dan bibirnya mengecup setiap bagian wajahku hingga leherku dengan ganas.

Holy Fuck, we can't stop this

Aku menaikkan rok pensil Miss King hingga tanganku menyentuh celana dalamnya, and I'm hard as fuck

Miss King membuka kemejaku dan ikat pinggangku, kedua jariku berada di dalam celana dalamnya dan menyentuh bagian tersensitifnya hingga Miss King mengerang dan menyebut namaku dengan suara seksinya.

"Zach,oh... don't stop... but we need to stop..."

"I can't... but yeah we need to stop..." No, we can't stop. We know it.

Kugerakkan kedua jariku dengan gerakan kasar hingga Miss King merintih dan menekankan bibirnya ke bibirku lalu melilit lidahnya dengan lidahku. 

Miss King dan aku mengerang bersamaan di mulut kami. Kurasakan miliknya sangat basah dan aku ingin mencicipinya. Miss King memejamkan matanya dan mencapai klimaks. 

Nafas kami memburu dan aku melepaskan jariku dari dirinya lalu menjilat kedua jariku dan menyeringai ke arah Miss King. Miss King memandang wajahku dan menggigit bibir bawahnya. 

OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang