Zach tidak pernah meninggalkanku. Dia selalu berada di sisiku selama di rumah sakit. Sudah hampir satu minggu aku berada di rumah sakit. Karena banyak luka yang ku alami, aku mengalami terapi fisik dan jiwa. Terutama jiwa. Kini aku sering mengunjungi psikiatri karena setiap malam, aku akan tertidur sambil menangis lalu berteriak.
Bagian bawah perutku tepatnya di atas bagian kewanitaanku terasa perih dan sedikit ngilu setiap aku bergerak.
Ayahku sengaja memilih dokter-dokter terbaik untuk menyembuhkan fisik dan jiwaku. Semua dikerahkan olehnya. Bahkan Ayahku menyarankan untuk pergi ke Jerman dan menyembuhkan diri disana. Namun, aku menolak. Aku hanya ingin berada di Amerika, agar Zach masih bisa menjenguk Ibunya selagi dia menemaniku disini.
Lily keadaannya semakin membaik namun masih harus menggunakan bantuan pernafasan untuk membantunya bernafas ketika sedang tidak berada di tempat tidur.
Aku tidak mendengar kabar apapun mengenai Juan. Aku juga tidak lagi bertemu dengan Rebecca, asisten sekaligus agen DEA. Padahal aku sudah sangat menyukai keberadaan Rebecca disisiku.
Di kamar VVIP rumah sakit ini, sengaja tidak terpasang televisi atau di letakkan koran. Ayahku dan Zach melarangku untuk membaca berita. Padahal serapuh apapun diriku aku tidak tahan jika tidak mendengar berita.
Clarissa suster di lantai ini berkali-kali kubujuk untuk membawakanku satu lembar koran saja, dia tetap keras kepala tidak memberikannya untukku.
"Aku tidak mau kedua Mr King kecewa padaku Mrs King," Well, kurasa hubungan Ayah dan Zach sedikit membaik karena mereka bekerja sama tidak ingin aku tahu menahu mengenai perkembangan kasus Juan.
Aku bosan dan aku lelah berada di ruangan besar berwarna putih yang penuh dengan buket bunga ini.
Tampak Istri dari sepupuku Bianca mengunjungiku lagi hari ini. Seharian ini tumben sekali Zach tidak ada disampingku untuk menemaniku.
"Bianca! Akhirnya ada seseroang juga disini! Clarissa tidak memperbolehkanku bergerak berlebihan!" Seruku dengan gembira ketika melihat Bianca di depan pintu kamar rumah sakitku. Bianca hanya terkekeh lalu duduk di kursi samping tempat tidurku.
"Mrs Owen jangan biarkan dia melakukan hal sembarangan," Aku cemberut mendengar oeringatan dari Clarissa.
Yeah, semenjak aku berbohong pada Clarissa bahwa aku ingin ke toilet dan bisa melakukannya sendiri, aku kabur dari kamar ini dan berjalan cepat menuju lobby namun tertangkap oleh Clarissa dan beberapa suster di lantai ini. Astaga, aku bukan tersangka yang seharusnya menjadi tawanan!
"Baiklah Clarissa, percayakan padaku, London tidak ada bedanya dengan anakku Barry Allen," Kini aku yang cemberut ke arah Bianca.
"I don't know if you really like to take a side Bianca,"
"Woah, nada bicaramu sangat mirip Seth, begitu menyebalkan ketika kau cemberut,"
"I'm his cousin, of course we look a like!" Seruku lalu kami terkekeh.
"London, aku sangat khawatir, jantungku hampir lepas ketika mendengar berita kau menghilang selama beberapa hari, kau tahu aku hampir menjatuhkan Barry Allen di pangkuanku ketiak mendengar kabar tersebut,"
"Terima kasih atas perhatianmu Bianca, kurasa semua orang terkejut, tapi worth it ketika lelaki brengsek itu tertangkap, aku bisa melepaskan Zach dari jeratan lelaki itu,"
"London, aku takkan bisa menjadi seperti dirimu, you are so strong, apalagi setelah mendengar cerita lengkapnya dari Seth, aku hampir tidak percaya bahwa kalian hanya pura-pura menikah, karena Zach menatapmu dengan tatapan yang sangat serius, tidak ada kepura-puraan di dalamnya," Jantungku berdegup dengan kencang ketika nama Zach di sebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH, SHIT I'M SCREWED ( #2 THE SHIT SERIES) [END]
RomantizmWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) London King seorang co-CEO Vita Skin yang berusia 33 tahun adalah wanita yang sangat mencintai pekerjaannya. Dia bek...