Part 2

1.3K 63 1
                                    

"Sayang,kamu kenapa nangis,"tanya Mario sambil menghapus air mata istrinya,"Aku perlu bicara penting sama kamu",jawab Mira mengajak suaminya duduk,"Maaf aku telah membohongimu, aku bukan "Mira Marcelia" calon istrimu, "Aku Mila Adelia sahabat Mira "jelasku sambil terisak,"Sayang ,ada apa kau bilang kau mau bicara , tapi kenapa kau hanya  melamun sejak tadi tanya Mario mengusap wajah istrinya,"Hmm,tidak ada,apa-apa,dimana kamar kita,aku lelah" tanya Mira,"Oke,kita ke kamar" jawab Mario lalu menggendongku,"Istirahat dulu,aku ke bawah sebentar "ucap Mario mencium dahiku,"Haruskah,aku mengatakan itu sekarang,"Tidak,kami saja baru menikah rasanya tidak  pantas jika aku mengatakan itu padanya" gumam Mila,"Tapi sampai kapan,aku harus berbohong padanya,"gumam Mila binggung,"Hai kenapa belum tidur sapa Mario mendekati istrinya,"Aku menunggumu" jawabku singkat,"Benarkah tapi aku merasa ada hal yang kau sembunyikan dariku" tanya Mario pelan,"Tidak,itu hanya perasaanmu saja" ucapku  lalu berbaring membelakanginya,"Oke,jika kau belum mau cerita tapi kapanpun kau siap bicaralah,"ucap Mario mengusap rambutku pelan,"Kau terlalu baik,apa aku sanggup mengatakan semuanya" gumam Mila,lalu mencoba memejamkan matanya,"Jangan katakan apapun padanya ku mohon,"Jaga dia untukku" ucap Mira,sambil menangis tersedu di hadapanku,"Mira ini salah,"ucapku mencoba menolak permintaannya namun dia menghilang.
Aku segera bangun dan berlari ke kamar mandi,"Apa maksudmu Mira,"Kenapa kepergianmu justru membuatku masuk dalam masalahmu "ucapku lirih,"Ini sudah resiko untukmu kau sendiri yang menerima pernikahan itu,"Tidak aku hanya memenuhi keinginan terakhir sahabatku" ucap batin Mila. 
"Sayang,kau dimana" teriak Mario mencari istrinya,"Aku disini" ucap Mira membuka pintu kamar mandi,"Kau mau makan apa" tanyaku,"Apapun sayang "ucap Mario tersenyum,"Baiklah tunggu "ucapku berlari ke dapur,"Oke,aku buat spagetti,"ucapku mulai menyiapkan bahan-bahannya.30 menit kemudian makanan siap,"Hmm,pasti enak makasih sayang "ucap Mario mencium pipiku,"Ya,ayo duduk" jawabku sambil mengambilkan makanan untuknya,"Sayang,besok aku mulai bekerja, dan  pembantu kita   juga datang besok,"jelas Mario,"Aku tak perlu pembantu,aku bisa mengurus semuanya sendiri" ucapku,"Tidak sayang,"tugasmu hanya mengurus kebutuhanku,"Biarkan mereka yang mengurus urusan rumah" jelas Mario tegas,"Ya aku mengerti tapi ijinkan aku memasak untukmu "ucapku memohon,"Pasti,itu bagian dari tugasmu sayang" ucap Mario mencium pipiku."Sayang,aku kerja dulu" ucap Mario lalu berjalan ke ruang kerjanya "Oke,semangat,"Jangan terlalu capek"ucapku tersenyum padanya.

Beberapa jam kemudian dia belum juga keluar dari ruang kerjanya aku mengantarkan kopi untuknya,"Serius banget sih, "Ada yang bisa aku bantu" tanyaku mendekatinya,"Tidak sayang sebentar lagi selesai,"Makasih kopinya, "jawab Mario tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop,"Oke,cepat selesaikan, ini sudah jam 10 "ucapku mengingatkan,"Oke sayang,makasih perhatiaannya,"Astaga apa yang ku lakukan jika aku seperti ini bagaimana mungkin dia bisa jauh dariku nanti, "Aku memang istrinya tapi masih ada kebohongan diantara kami,"Aku tak bisa seperti ini,aku harus segera jujur padanya,apapun resikonya" gumam Mila semangat,"Kebohongan apa yang kau maksud sayang,"tanya Mario tiba-tiba,"Aku bukan istrimu" ucapku mantap,"Sayang kamu" ucap Mario tertawa,"Mario, aku serius ucapku kesal namun dia justru membawaku ke kamar dan mengajakku melihat kembali foto pernikahan kami,"Sayang lihat ini,kamu istriku,"Jangan bercanda lagi gak lucu" ucap Mario lalu berbaring di sampingku, "Tolong bangunkan aku jam 5,aku ada metting pagi" ucap Mario,"Ya" ucapku saat melihatnya sudah  terlelap,"Mario,apa yang harus ku lakukan agar kau percaya ucapanku,"Aku Mila bukan Mira calon istrimu,"Mira sudah bahagia disana"gumam Mila seolah sedang berbicara pada Mario,"Sayang jangan bicarakan itu lagi,atau aku marah padamu" ucap Mario, memelukku,"Baiklah,maaf mengganggu tidurmu" aku pun mengalah dan memutuskan tidur.

Keesokan harinya,aku membangunkan Mario, lalu bergegas ke dapur menyiapkan sarapan.
"15 menit kemudian aku kembali ke kamar untuk menyiapkan pakaian kerjanya,namun ia masih belum bangun juga,"Mario bangun,katanya ada metting nanti telat lho "ucapku sambil menggoyangkan kakinya,"Oke sayang,"Cium dulu dong "ucap Mario tersenyum,"Gak mau kamu belum mandi" ucapku lalu  berlari meninggalkannya,"Oke,nanti ya aku mandi dulu "teriak Mario,"Apalagi ini,"Mario mulai meminta lebih padaku,apa yang harus aku lakukan" gumamku panik"Hai sayang bantuin dong" ucap Mario,"Apa"jawabku kesal,"Jangan marah ini masih pagi lho,bantuin aku sudah terlambat"ucap Mario,"Kamu gak makan dulu tanyaku setelah merapikan dasinya,"Maaf sayang,aku sudah di tunggu nanti datang ke kantor ya kita makan siang bareng" ucap Mario,"Gak mau,"Kamu aja yang pulang,aku mau ngajak kamu ke suatu tempat"ucapku memohon "Oke bye sayang"ucap Mario,"Bye hati-hati" ucapku tersenyum."Semoga semuanya lancar, dan dia percaya padaku kali ini"gumam Mila,yakin.
"Pagi saya Asih pembantu tuan Mario",Ya bi silahkan masuk,saya Mira istrinya,"Bibi sudah berapa lama bekerja dengan Mario,"Sudah lama non bahkan saat tuan masih kecil" jelas Asih,"Bi kalau menurut bibi Mario itu orang seperti apa tanyaku perlahan,"Tuan Mario pria yang baik, jujur dan bertanggung jawab,bahkan dia sangat menghargai wanita" jelas Asih tersenyum,"Lalu,apa dia punya pacar sebelumnya" tanyaku penasaran,"Setauhu bibi sih,cuma non karena tuan Mario itu pribadi yang tertutup,"Emang sih banyak wanita yang berusaha mendekatinya tapi dia tak pernah mempedulikan mereka "jelas Asih,"Tapi tuan Mario sangat membenci sebuah kebohongan,karena menurutnya "Kejujuran itu penting,walau terkadang menyakitkan,"Non saya permisi kerja  nanti dilanjut lagi ngobrolnya" ucap Asih,"Ya bi,silahkan makasih infonya selamat bekerja" jawabku  sambil tersenyum,"I phoneku berdering,Sayang apa bibi sudah datang tanya Mario,"Ya dia baru datang,gimana mettingnya,tanyaku lagi,"Di tunda nanti siang mereka tak sabar menunggu" jawab Mario lirih,"Uh kasian,udah kerja sana semangat ucapku,"Kamu gak marah tanya Mario,"Enggak kok,kita bisa pergi lain waktu jawabku,"Pengertian banget sih kamu makasih sayang "jawab Mario "Ya sama-sama,kamu kerja yang bener" ucapku mengakhiri pembicaraan kami,"Kenapa kami semakin dekat,ini tidak boleh terjadi,"Aku tidak boleh terlalu dekat dengannya sebelum dia tahu  semua kebenarannya" gumamku meyakinkan diriku,"Aku harus mengambilnya"Bi,saya pergi sebentar mau  ke rumah temen"ucapku buru-buru,"Ya non hati-hati" jawab Asih

Cinta itu kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang