Part 46

597 67 5
                                    

"Brakkk "suara keras itu membuat Kevin dan Mila keluar dari rumah,Mila yang melihat Clara tak sadarkan  diri segera berlari mendekatinya,sementara Kevin hanya terdiam di tempat,"Sayang,bawa Clara ke RS" teriak Mila panik,"Ohhh,ya sayang tunggu sebentar" ucap Kevin berlalu  mengambil mobil,"Clara bertahanlah demi Clarissa"bisik Mila menggenggam tangan Clara erat.
Sesampainya di RS,Clara segera dibawa ke IGD,Lakukan yang terbaik untuknya dok,ucap Mila sebelum pintu IGD tertutup,"Sayang, dia pasti baik-baik saja kan" tanya Mila terisak di pelukan suaminya,"Ya sayang,tenangkan dirimu,"Tidak akan terjadi apapun padanya "ucap Kevin mengajak sang istri duduk,"Semua ini salahku,seharusnya aku tidak mengatakan itu padanya" ucap Mila merasa bersalah,"Sayang,ini bukan salah siapa-siapa,mungkin ini ujian untuk Clara,agar dia menyadari kesalahannya" ucap Kevin berusaha menenangkan istrinya.

1 jam kemudian,suster keluar dari IGD,"Maaf pak,bu,pasien kehilangan banyak darah dan kebetulan stok di RS ini tidak ada,"Bisakah salah satu dari kalian menjadi pendonor untuknya,karena kami harus melakukan tranfusi segera "jelas suster itu panik,"Aku bersedia"jawab Mila cepat,"Tidak sayang,kau sedang hamil kau tidak boleh melakukan itu "cegah Kevin,"Baiklah kau saja yang melakukannya "ucap Mila serius,"Kami permisi sebentar sus "ucap Kevin membawa Mila sedikit menjauh,"Sayang,"Aku tidak bisa melakukanya,darah kita telah bersatu dan aku tak ingin membaginya pada siapapun"jelas Kevin tegas,"Tapi kita tak punya banyak waktu" ucap Mila panik,"Ya,aku tahu tenanglah,"Aku akan menghubungi semua asistenku, dan menolong Clara" ucap Kevin memeluk istrinya.
15 menit kemudian,ada 5 asisten yang datang,setelah melakukan beberapa tes ternyata hanya ada 1 orang yang bisa melakukan donor,dia di bawa menuju ruangan khusus,tanpa mereka tahu siapa penerima donor itu,yang ia tahu adalah "Bosnya membutuhkan bantuan selain itu Kevin dikenal sebagai Bos yang baik dan tak pernah membeda- bedakan orang sekitarnya.

Setelah mendapat tranfusi,"Syukurlah keadaan pasien mulai membaik, kami akan segera memindahkan pasien ke ruang rawat dan kita akan melakukan pemeriksaan lanjutan ketika pasien sadar "ucap dokter,"Baik dok,terima kasih, "jawab Kemil tersenyum,Maaf dok,bagaimana kandungannya tanya Kevin,"Maaf pak, sepertinya anda salah menduga pasien tidak sedang mengandung "jelas dokter,lalu pergi dari IGD,"Kau dengar itu sayang,dia tidak hamil "ucap Kevin senang,sementara Mila diam sambil terisak,"Sayang,ada apa tanya "Kevin  sambil mengusap punggung istrinya,"Aku kagum padanya,"Dia mencintaimu dia bahkan rela melakukan apapun untuk bisa bersamamu,"Kurasa dia berhak mendapatkan kesempatan ucap Mila,"Apa maksudmu sayang,jangan memintaku melakukan hal yang tak mungkin kulakukan,"jelas Kevin, "Sayang,dia pasti sangat terpukul dengan kejadian tadi,aku ingin memberikan dia sedikit kebahagiaan" ucap Mila tersenyum,"Sayang,aku siap melakukan apapun untukmu tapi aku tak bisa menduakanmu "ucap Kevin,"Ini hanya sementara sampai dia menemukan semangat hidupnya" ucap Mila meyakinkan suaminya,"Sayang,bagiku dia adalah racun,dia bisa merusak apapun demi mendapatkan keinginannya,"Ku rasa cukup kita membantunya dan sekarang saatnya dia pergi "ucap Kevin tegas.

Clara dipindahkan ke ruang rawat,Kevin memutuskan membeli makanan untuk mereka,sementara Mila menemani Clara di kamarnya, "Tidak,aku bukan pembunuh" teriak Clara histeris,"Ya aku percaya tenangkan dirimu "ucap Mila berniat memeluknya namun Clara justru mendorongnya untunglah Kevin datang tepat waktu sehingga Mila jatuh di pelukannya,"Kau baik-baik saja" tanya Kevin panik,"Ya,aku hanya sedikit terkejut"jawab Mila tersenyum,"Kita makan di luar,biarkan dia sendiri "ucap Kevin dingin,"Tapi,"ucapan Mila terhenti karena Kevin melayangkan tatapan tajam padanya.

Keduanya menikmati makan di taman RS sambil melihat bintang-bintang,"Melihat,apa yang dia lakukan padamu tadi,aku semakin yakin bahwa dia harus pergi dari hidup kita selamanya" ucap Kevin,"Sayang,dia sedang sakit,dia itu butuh perhatian "ucap Mila,"Apapun alasannya,dia harus pergi" ucap Kevin dingin,Sayang ucap Mila memohon,"Aku rasa dia mulai "Gila",dia butuh penanganan khusus ucap Kevin tiba-tiba,"Jaga bicaramu,dia tidak gila,dia  hanya butuh perhatian dan cinta dari orang-orang terdekatnya" jelas Mila,"Darimana kau tahu,kau bukan dokter"tanya Kevin,"Tak perlu menjadi dokter untuk mengetahui keadaan seseorang,"Aku memang belum lama mengenal Clara tapi aku bisa melihat bahwa Clara itu kurang perhatian dari orang tuanya,bersama mama dia merasakan kasih sayang dia ingin memiliki semua itu,maka ia rela melakukan apapun untuk bisa bersamamu,"Tapi kau selalu bersikap dingin bahkan terkesan membencinya,"Sikapmu itulah yang membuat dia semakin penasaran,"Rasa penasaran itu berubah menjadi obsesi saat dia tahu bahwa dia tidak menikah denganmu," jelas Mila
"Rio memang mencintainya tapi dia merasa Rio bukan tujuannya maka dari itu ia berusaha menyingkirkan Rio dari hidupnya."Rencananya mendapatkanmu kembali gagal saat kau memutuskan menikahiku,dia mengirimkan beberapa teror agar aku meninggalkanmu dan saat rencana itu kembali gagal,"Mario memanfaatkan keadaan dengan menodainya" jelas Mila detail,Kau benar,ternyata istriku pintar juga,aku tidak salah memilihmu,ucap Kevin,"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang" tanya Kevin serius,"Dekati dia  dan berikan perhatian yang tulus padanya",jelas Mila,"Tidak,aku tidak mau,"Bagaimana kalau dia salah mengartikan perhatianku "tanya Kevin,"Tidak akan sayang,aku akan membantumu dan kita akan menjelaskan semuanya perlahan" ucap Mila.

Di tempat lain,Clarissa menangis kencangnya seolah merasakan apa yang terjadi pada ibunya,Keyla mulai tak sabar mengurus Clarissa,ia sudah meminta Clara pulang sejak dua hari yang lalu,namun Clara tak membalas pesan Keyla dan terkesan meghindarinya,Keyla tidak ada pilihan selain mengirim pesan pada putranya,"Jika kau bertemu Clara minta dia pulang secepatnya Clarissa demam,"Ya ma,"Clara bersamaku dan kami akan pulang secepatnya" balas Kevin cepat,"Sayang,aku punya cara yang tepat untuk Clara,"Minggu depan kita pulang,disana kita akan berusaha mendekatkan Clara dengan putrinya,"Siapa tahu dia bisa mencintai dan menyayangi anaknya, dan memiliki semangat hidup" jelas Kevin,"Kau yakin,"tanya Mila,"Yakin sayang,aku dengar ibu dan anak itu punya ikatan batin yang kuat" jawab Kevin,"Baik aku setuju denganmu,tapi jika itu gagal kau harus terima saranku" ucap Mila serius,"Tidak,jika itu gagal,aku akan memasukkannya ke panti rehabilitasi,agar dia  lebih bisa menghargai hidupnya terutama Clara" jelas Kevin.

Cinta itu kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang