Selama perjalanan Mila terus menatap suaminya,"Aku tahu aku tampan tapi ku mohon,"Jangan menatapku seperti itu" ucap Kevin tersenyum,"Kau tidak marah" tanya Mila ragu,"Jujur,aku kecewa karena kau mengabaikanku tapi,aku bukan orang egois yang tega berteriak bahkan memarahi istrinya di depan orang lain," jawab Kevin tersenyum
"Maafkan aku" ucap Mila tanpa menatap suaminya,Tak ada yang perlu di maafkan jawab Kevin,"Apa maksudmu,aku salah jadi sudah seharusnya aku minta maaf" ucap Mila sambil memanyunkan bibirnya,Kevin sedikit memperlambat laju mobil lalu mencium bibir sang istri,Dengarkan ucap Kevin serius
"Sejak selamam, "Kau bilang kau ingin bertemu seseorang,dia menawarkan kerjasama pada kita tapi hingga pagi ini belum ada menghubungiku,aku mulai curiga,ada rencana di balik semua ini untuk itulah aku berusaha menahan kepergianmu,"Aku tahu kau tipe orang yang keras kepala,"Kau siap membantah siapapun,jika kau yakin apa yang kau lakukan itu benar,maka aku memutuskan memasangkan GPS di mobil dan menempelkan alat perekam di ponselmu sebagai perlindungan.
"Satu jam setelah kepergianmu seseorang bernama Dina datang ke Villa,"Dia bilang di perlu penjelasan darimu kenapa dia tak pernah di panggil ke kantor lagi setelah interview,namun belum sempat aku menjawab pertanyaannya ponselnya berdering,ia membaca pesan itu sambil tersenyum,"Maaf pak,saya ada urusan lain saya permisi,"ucapnya terburu-buru setelah kepergiannya ponselku berdering sebuah foto di kirim dari nomor tak dikenal,kau berdua dengan seseorang di cafe,aku mulai menyalakan perekam suara untuk mendengar pembicaraan kalian,"Aku mendengar dia mulai merayumu,tiba-tiba seseorang kembali mengetuk pintu,"Maaf pak menganggu,mobil saya kehabisan bensin bisa tolong bantu saya" ucap Dina,"Maaf saya tidak bisa keluar rumah sebelum jam 11,"jawabku menolak permintaannya,"Tolong saya pak,ibu saya sakit jadi saya harus segera pulang" ucapnya membujukku,Baiklah ayo aku antar kau pulang,"Dion,mobil nona Dina kehabisan bensin tolong cari penjual bensin disekitar Villa,kami duluan" ucap Kevin pada asistennya,"Apa anda tidak keberatan tanyanya"Tidak,ayo berangkat" ucap Kevin masuk ke dalam taksi,"Maaf pak,ternyata ibuku baik-baik saja,kita tak perlu menemuinya dan sebagai ucapan terima kasih aku ingin mengajakmu ke cafe,ucap Dina"Tidak perlu,aku ikhlas menolongmu" tolakku halus,"Ayolah sebentar saja" ucap Dina membujukku,"Aku semakin curiga dengan sikapnya,namun aku berusaha mengikuti semua perkataanya agar aku tahu,apa rencananya,"Aku sedikit terkejut saat dia membawaku ke cafe yang sama denganmu,"Aku mulai paham maksudnya "Dia sengaja menjebakmu,"Ditmar tak pernah punya perusahaan,dia melakukan ini atas permintaan Dina istrinya" jelas Kevin,"Pantas saja saat aku menanyakan kontrak kerja dia malah merayuku,"Maafkan aku sayang,"ucap Mila,"Ya lain kali jangan abaikan ucapan suamimu,"Hari ini aku bisa menolongmu tapi bagaimana jika suatu hari nanti aku tak bisa melakukannya "jelas Kevin mencium kening istrinya,"Kau tak mau lagi menolongku "ucap Mila kesal,"Bukan begitu sayang,"Aku suamimu tugasku menjaga dan membahagiakanmu tapi aku juga punya kewajiban lain" yaitu bekerja untuk menghidupi kalian,"Ku mohon bantu aku jaga dirimu, aku ingin bisa menjalankan semuanya dengan baik" jelas Kevin.Sayang,sebelum pulang kita dokter ya,aku tahu akhir-akhir ini kamu banyak kegiatan aku gak Kemil junior kenapa-napa ucap Kevin mengusap perut istrinya,Oke,dedek mommy minta maaf terkadang suka lupa kalau kamu disini ucap Mila mengusap perutnya,Oke kita pulang ke Villa sebentar ambil barang jawab Kevin.Saat tiba di Villa mereka disambut Dina yang menunggu di teras,"Mau apalagi kamu "tanya Kevin,"Mila kamu gak lupa perjanjian kita kan,aku harap kamu bisa bersikap profesional "ucap Dina,"Jangan bicara profesinal di depanku kau datang sebelum waktu yang ditentukan,jadi menurutku perjanjian kita "BATAL" ucap Mila penuh penekanan,"Tidak,kau kalah,"Kau harus menerimaku di kantor" ucap Dina tak terima,"Aku akan terima kekalahan jika itu sesuai perjanjian tapi sekarang aku tidak akan mengakuinya,"Aku masih punya kesempatan beberapa hari lagi" jawab Mila,"Oh ya,bagaimana dengan janji pada suamimu,"tanya Dina sinis,"Itu urusan kami anda tak perlu ikut campur,"Lagipula perusahaan itu milik saya,saya yang lebih berhak memilih orang yang bisa masuk ke perusahaan" jelas Kevin sambil mengajak sang istri kembali ke mobil,namun saat berbalik Dina menarik tangan Mila,"Kamu tak akan pernah bisa lolos dariku "ancam Dina lalu melepaskan tangan Mila,"Melihat sikap anda yang seperti ini saya pastikan,"Anda tidak akan pernah bisa masuk ke perusahaan saya "ucap Kevin tegas lalu menggendong sang istri ke mobil,"Kita pulang" ucap Kevin,"Tapi..."Mila keselamatanmu dan anak kita jauh lebih berharga dari pakaian itu" ucap Kevin memotong ucapan sang istri,Ya maaf ucap Mila lirih,"Lupakan itu,kita ke dokter,aku tak sabar melihatnya " ucap Kevin mengusap perut istrinya.
30 menit kemudian,mereka tiba RS,Kevin segera mengajak istri ke ruang dokter,selamat siang dokter maaf kami terlambat,ucap Kevin,"Tidak masalah pak,mari bu ikut saya "jawab dokter,Mila berbaring di ranjang sementara Kevin setia di samping istrinya,"Ibu dan bayinya sehat,ibu harus banyak istirahat,dan makan-makanan yang sehat,"Oh ya satu lagi,saya ingin memberi tahu kalau ibu Mila hamil kembar,"Kembar dok" ucap Kemil tak percaya,Ya pak jadi saya mohon kalian bisa menjaganya dengan baik pesan dokter tersebut,"Pasti dok,makasih" jawab Kemil bersalaman lalu pergi meninggalkan ruangan,"Sayang,kamu kenapa" tanya Kevin,"Gak,aku kepikiran Rissa," jawab Mila sedih,"Rissa,dia kenapa tanya Kevin panik,"Rissa butuh perhatian dan kasih sayang kita, tapi sekarang "ucap Mila sedih,"Sayang,Rissa tetap anak kita, kau boleh mengurusnya,hanya saja kamu harus lebih fokus pada kandunganmu" jelas Kevin, Kau masih menginjinkanku merawatnya,tanya Mila,"Ya sayang,"Kita akan tetap menjaga dan merawatnya,seperti anak sendiri,"Aku ingin Rissa menjadi anak yang kuat dan baik agar Rio bisa bahagia melihat putrinya,"jawab Kevin,"Ya udah ayo pulang,"Aku ingin segera menggendongnya" jawab Mila bersemangat.
Sesampainya di rumah,"Kami pulang" teriak Mila,"Hai sayang,"Syukurlah kalian segera pulang,mama merindukanmu" ucap Keyla,"Rissa mana ma,"tanya Mila,Rissa tidur di kamar kalian,Loh kok bisa,tanya Kevin,"Sepertinya dia merindukan kalian, ayo temui dia dan istirahatlah,"Oke" jawab Kemil mencium pipi Keyla