Kevin benar mbak,mama sudah menderita karena penyakitnya selama ini,biarkan mama pergi dengan tenang,"Jangan pisahkan mereka" jelas Kania,"Nia,jangan pernah ikut campur urusanku "ucap Keyla marah,"Kevin juga keponakanku,dia sudah dewasa,sudah seharusnya dia menentukan hidupnya" jawab Kania,"Aku tidak merubah keputusanku,kamu harus menceraikan dia jika kamu masih ingin melihat mama" ancam Keyla lalu pergi,"Kejar mama" ucap Mila pada suaminya,"Tidak sayang,mama tidak akan melakukan itu" jawab Kevin,Mila yang geram mendengar jawaban suaminya segera berlari mencari mertuanya,"Berhenti ma,kami akan bercerai,"Aku sendiri yang akan mengurusnya" ucap Mila sambil menjatuhkan pisau dari tangan mertuanya,"Kamu serius"tanya Keyla,"Ya,Mila serius "jawab Mila meyakinkan,"Bagus,saya harap kamu tidak akan menuntut apapun dari Kevin ucap Keyla berlalu meninggalkan dapur,"Tuhan haruskah,aku melepas harapanku,"Aku tak bisa hidup tanpanya,tapi,aku juga tidak ingin dia kehilangan mama "gumam Mila dalam hati,"Aku tidak menyangka kau bisa melakukan ini padaku,padahal aku selalu menganggapmu hidupku,"Jika kau ingin pergi untuk apa aku hidup bunuh aku sekarang,"ucap Kevin sambil menyerahkan pisau pada Mila,"Gak,aku gak bisa" ucap Mila berlari meninggalkan Kevin,"Kenapa,kamu takut,tenang biar aku yang melakukannya" jawab Kevin,"Tidak,aku mencintai bagiku kaulah harapanku" jawab Mila berbalik menatap suaminya,"Lalu kenapa kau memilih untuk melepaskan harapanmu" tanya Kevin,"Mila menggeleng pelan,"Aku hanya tak ingin kau kehilangan mama seperti yang pernah aku rasakan"jelas Mila sambil menangis,"Mama memang sangat berarti duniaku,tapi kau adalah hidupku,aku tak bisa memilih salah satu dari kalian,aku membutuhkan keduanya "ucap Kevin memeluk istrinya,"Aku tahu tapi sayangnya hidup adalah pilihan"ucap Mila terisak,"Baik,jika kau ingin aku memilih,"Aku memilih bersamamu karena kau istriku masa depanku" jawab Kevin tegas,namun lagi- lagi Mila menggeleng pelan di pelukan sang suami,"Tidak,aku tidak setuju,tetaplah disini,mama membutuhkanmu "ucap Mila,"Kalian harus tetap bersama" ucap Kania yang tiba-tiba berdiri di belakang mereka,"Tante tapi mama,"tanya Mila,"Biarlah waktu yang menyembuhkan luka hatinya,"Kalian hanya perlu bersabar dan berdoa,"Buktikan kalau kalian tak bisa dipisahkan oleh siapapun kecuali maut "jelas Kania sambil tersenyum,"Tante benar,"Terima kasih sudah mendukung keputusanku,"Tolong bantu aku bujuk mama" jawab Kevin memeluk tantenya,"Pasti,"Sekarang istirahatlah"jawab Kania mengantar mereka ke kamar tamu,"Makasih tante,maaf sudah membuat tante dan mama bertengkar" ucap Mila sungkan,"Tidak masalah sayang,"jawab Kania meninggalkan kamar mereka."Sayang,maafkan aku,aku hampir menyerah dan memilih melepasmu" ucap Mila,"Tidak perlu di pikirkan,mandi dan istirahatlah" jawab Kevin,"Kau marah padaku,"tanya Mila,"Tidak sayang,aku hanya berfikir kenapa mama tega melakukan ini pada kita "jelas Kevin memeluk istrinya,"Sayang, sudahlah,mungkin pada saat itu,mama berfikir oma bisa sembuh jika oma bahagia" jawab Mila menenangkan suaminya,"Aku bisa mengerti itu,seorang anak pasti tidak ingin kehilangan mamanya tapi apa mama tega membiarkan oma menderita" jawab Kevin emosi,"Cukup sayang,oma sudah bahagia disana,oma tak lagi merasa kesakitan,ikhlaskan dia "ucap Mila memeluk suaminya,Kevin mengangguk pelan.
Sore itu,Dave dan Daren beserta istrinya baru tiba di rumah,"Wow ini makanan kesukaanku siapa yang membuatnya" tanya Diva istri Dave,"Aku yang membuatnya" ucap Mila sambil menyiapkan makanan,"Mila,kamu Mila kan" tanya Diva begitu melihat sahabat lamanya,"Ya aku Mila kamu,"Aku Diva Maharani Mil, "jawab Diva,"Astaga Diva kau" tanya Mila,"Ya aku istrinya Dave,"Kamu,"tanya Mila,"Sayang" sapa Kevin menghampiri istrinya,"Kau,"Ya aku istinya Kevin" jawab Mila senang,"Kau hebat,kak selamat ya "ucap Diva menjabat tangan Kevin,"Mil,Aku mandi dulu sampai nanti" jawab Diva berlari ke kamarnya,"Kau mengenalnya" tanya Kevin,"Dia sahabat kuliahku" jawab Mila,"Syukurlah semoga dia bisa membuatnya nyaman dan tak pernah berfikir untuk melepasku lagi" jawab Kevin,"Tidak,aku tidak akan melepaskanmu "percayalah" ucap Mila memeluk suaminya.
"Ehmm,apa makanan sudah siap aku lapar sekali "ucap Diana istri Daren,"Sudah kita tinggal menunggu yang lain" jawab Mila,Diana menatap Mila dari atas sampai bawah,"Siapa kamu" tanya Diana," Dia istriku kenapa" jawab Kevin kesal,"Oh,"Akhirnya kau menikah juga,ku pikir,"Diana cukup ini waktunya makan "ucap Daren duduk di samping istrinya,"Ma, tante selamat makan" ucap Mila,"Nia,kalian makan duluan,kepalaku sakit,permisi" ucap Keyla,"Baiklah,nanti aku antar makanan ke kamar mbak "jawab Kania,"Tidak perlu biarkan aku istirahat" jawab Keyla berlari ke kamarnya,"Sayang,aku antar makanan ini ke mama dulu,"ucap Mila.
"Permisi,"ucap Mila mengetuk pintu kamar "Ya masuk" jawab Keyla,Namun saat melihat Mila ia justru mengambil makanan itu dan membuangnya,"JANGAN BERPURA-PURA BAIK PADAKU,"DASAR PEMBUNUH" teriak Keyla,Kevin dan Kania segera berlari menghampiri mereka,"Ma,"JAGA BICARA MAMA,"Mila bukan "PEMBUNUH",Dia" ISTRIKU" menantu mama jelas Kevin,"Kamu berani melawan mama "ucap Keyla menangis,"Maaf tapi kali ini sikap mama keterlaluan" jawab Kevin memeluk sang istri dan membawanya keluar kamar,"Kau lihatkan,"Baru kemarin dia menikah dengan Kevin tapi dia sudah berhasil membuat Kevin menjauhiku" ucap Keyla,"Mbak,aku tahu mbak sangat terpukul kepergian mama tapi tolong mbak jangan seperti ini,ikhlaskan mama" ucap Kania memeluk kakaknya,"Tidak nia,mama pernah bilang kalau dia akan sembuh setelah Kevin menikah "jawab Keyla lirih,"Ya mbak,aku tahu, tapi kita juga tidak bisa melawan takdir,"Sudah cukup mama menderita selama ini,"jelas Kania menangis,"Tidak,mama pasti belum meninggal,jika mereka datang tepat waktu" ucap Keyla lagi,"Mbak jodoh,rezeki dan maut telah ditentukan jadi kita tak berhak untuk menolaknya" jelas Kania sebelum meninggalkam kamar kakaknya,"Ma maafin lala,lala sayang sama mama" ucap Keyla sambil memeluk foto mamanya."Sayang,biarin Mila pergi,asal mama makan,Mila gak mau mama sakit" "Oke,kita pergi" jawab Kevin mengandeng tangan istrinya,"Sayang, jangan pergi mama butuh kamu" jelas Mila melepas genggaman tangan suaminya,"Gak,mama pasti kecewa setelah apa yang aku katakan tadi,jadi dia tak mungkin mencariku,"Ayo pergi "ucap Kevin pada istrinya,"Lho kalian mau kemana,"Sebenarnya apa yang terjadi" tanya Devi,"Tanyakan semua pada tante,kami pamit dulu,titip mama "jawab Kevin tersenyum,lalu menaiki taxsi bersama istrinya.