Part 3

1K 62 2
                                    

Sesampainya di tempat kos,"Mila segera mencari semua foto Mira dan  beberapa dokumen sebagai bukti dia sudah mengganti identitasnya,"Semoga kamu percaya,aku tak ingin berbohong lebih jauh lagi padamu" gumam Mila lalu bergegas kembali ke rumahnya,"Sayang kamu dimana"tanya Mario panik,"Aku  segera pulang,kita bicara di rumah" jawab Mira lalu mematikan i phonenya,"Bayangan Mira kembali terlihat dihadapanku seolah ia tak mengijinkanku untuk mengatakan semuanya pada Mario,"Maaf,dia berhak tahu semua ini,apapun resikonya aku siap" jawab Mila berusaha meyakinkan hatinya.

30 menit kemudian,ia tiba di rumah,Mario sudah menunggunya di dengan gelisah,"Ikut aku" ucap Mira menarik suaminya ke ruang kerjanya,"Ada apa sayang," tanya Mario binggung,"Duduklah baca ini baik-baik" ucap Mira menyerah dokumen yang dibawanya tadi,"1...2...3..menit,"Mario tampak serius membaca dokumen itu,"Kau membohongiku rupanya," teriak Mario sambil melempar semua dokumen ke arahku,"Maaf,aku hanya memenuhi permintaan terakhir Mira dia sahabat terbaikku" jawabku tanpa berani menatapnya,"Jangan membohongiku lagi,kau sangat menginginkan hartaku bukan "teriak Mario,"Ti..tidak,"Aku bahkan tidak tahu siapa dirimu,aku hanya mengenalmu lewat foto dan buku diary Mira" jelas Mila terisak,"Bohong,jika dia mencintaiku mengapa dia tidak mau berjuang  hidup demi aku" ucap Mario lirih,"Mira selalu bilang kematian akan datang kapan saja,kita harus siap  dan ikhlas menerima ketentuanya" jelas Mila,"Itu bukanlah sebuah ke ikhlasan tapi   ke pasrahan, "Aku sangat tidak suka itu,"Hidup adalah perjuangan meraih mimpi ,"Lalu apa maumu setelah aku mengetahui semua ini,tanya Mario,"Ceraikan aku, "Aku tidak mencintaimu" jawab Mila yakin,"Coba ulangi kata-katamu aku tidak mendengarnya" ucap Mario,mendekatiku ,"Ceraikan aku"ucapku lebih keras,Mario tertawa,"Kau yang memutuskan masuk di hidupku, aku tak akan membiarkan keluar  dari hidupku dengan mudah" jelas Mario sanbil tersenyum sinis,"Ikut aku"ucap Mario menarik tangan istrinya ke kamar,"Kau mau apa,"tanyaku sedikit takut,"Kau istriku aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau mengandung anakku" jelas Mario mendekatiku."Apa maksudmu"ucapku mencoba tenang,"Hai kau pikir aku benar-benar mencintaimu,"Dengar ya aku menikahimu karena aku ingin punya banyak anak" jelas Mario,"Aku tidak mau",jawab Mila terisak,"Kita tak perlu cinta cukup ikuti permainanku" ucap Mario mulai mencumbu istrinya,"Lepaskan aku, "Aku bukan Mira,ucap Mila terisak, "Aku tak peduli siapapun dirimu,"Bagiku kau istriku" ucap Mario memulai permainan mereka."Apa salahku" ucap Mila menangis sambil memeluk tubuhnya,"Kau berani berbohong padaku terima akibatnya" ucap Mario lalu berjalan meninggal Mila,"Apa ini hukuman untukku karena mempermainkan pernikahan,"Hidupku hancur"  ucap Mila berusaha mengakhiri hidupnya,"Jangan lakukan itu,"Hukumanmu belum selesai" ucap Mario tersenyum padaku,"Hukuman apa lagi" tanyaku "Mulai besok kau ikut ke kantor bersamaku,aku punya pekerjaan yang cocok untukmu "jelas Mario meninggalkanku,"Kau berurusan dengan orang yang salah "Mila Adelia,"gumam Mario dalam hati sebelum keluar kamar.
"Aku terjebak dalam permainanku sendiri,ku pikir dia mau melepaskan setelah tahu semuanya" ucapku terisak,"Mira aku mulai berfikir bahwa kepergianmu itu  lebih baik dari pada kau  harus hidup menderita bersama cintamu" ucapku mengusap fotonya.

Keesokan harinya
Mario berjalan ke dapur menemui para OB dan OG disana"Selamat pagi semuanya,"Saya ingin memperkenalkan Mila sebagai OG baru  di perusahaan Mario Grup,"Tapi pak bukankah kita tidak butuh karyawan baru "ucap Toni kepala HRD yang baru saja melintas ke dapur,"Turuti kata-kata saya jika kamu masih ingin bekerja di sini ucap Mario berjalan mendekati Toni,"Baik pak,"ucap Toni berlalu pergi,"Selamat bekerja saya permisi" ucap Mario ramah,"Mario apa maksudmu kau bilang kau mau mengajakku bekerja"Apa aku serendah itu dimatamu" gumam Mila lirih,"Hai anak baru ayo kerja, teriak karyawan lain" mendekati Mila,"Aku Sarah,aku kepala OG disini,"Kau harus menuruti semua perintahku,kalau tidak aku tidak segan-segan menghukummu"  jelas Sarah,"Ya aku mengerti"ucap Mila meninggalkan Sarah dan mulai bekerja.
"Mila bersihkan ruang metting sekarang "ucap Mario tiba-tiba datang
"Ya pak"ucap Mila patuh,"Cepatlah,satu jam lagi client datang"Saya mau semuanya bersih  perintah Mario tegas,"Baik pak,permisi" jawab Mila berusaha tersenyum
"Pukul 5 sore,aku dan Mario kembali ke rumah,"Gimana hari pertamamu bekerja" tanya Mario,"Ku rasa lebih tahu perasaanku",jawabku tersenyum,"Baik sekarang kau harus memasak untukku" jelas Mario,"Oke tunggu sebentar"ucapku tersenyum.

Hari-hari berlalu begitu cepat,"Sikap  Mario semakin kasar padaku,"Bereskan barang-barangmu,"ucap Mario,"Ada apa "tanyaku pelan,"Masuk sayang"ucap Mario memanggil seseorang,"Ini Maia tunanganku ,dia yang akan menggantikan posisimu" bisik Mario,"Ceraikan aku"ucap Mila memohon,"Oh,"Tidak semudah itu,hukumanmu belum selesai" ucap Mario sinis,Sayang ayo, ngapain kamu disini ucap Maia menggandeng tangan Mario,Ya sayang sebentar jawab Mario, Denger ya Mulai hari ini kau hanya pembantu ucap Mario berlalu pergi,"Gak lebih baik aku pergi teriak Mila marah,"Pergilah,jangan pernah kembali lagi "ucap Mario menyeretku keluar dari rumah,"Kamu jahat" teriak Mila,"Terserah apa katamu,"Jangan pernah menuntut apapun dariku" ucap Mario lalu menutup pintu rumahnya dengan keras,"Jangan menangis Mila,ini yang terbaik untukmu,"Mira maafkan aku,aku gagal menjaga cintamu" tapi aku bersyukur kau tak merasakan apa yang ku rasakan,"ucap Mila sambil meninggalkan rumah itu,"Aku tak punya apapun  lagi sekarang,aku harus tinggal dimana "ucap Mila sambil melamun,Tolong minggir remku blong teriak seorang dari dalam mobil,namun gadis itu tak mendengarnya,Orang  itu meloncat keluar dari mobil lalu menarik wanita itu ke pinggir,Lepaskan aku teriak Mila panik,Namun pelukan itu semakin melemah,Mila berbalik melihatnya,Astaga,hai bangun kau baik-baik saja kan ucap Mila,Tolong teriak Mila panik melihat darah yang mengalir di kepala pria itu,Beberapa warga datang untuk membantu Mila dan membawanya RS,"Semoga dia baik-baik saja,"doa Mila dalam hati "Mbak ini barang-barang pasien "ucap suster,"Ya terima kasih" ucap Mila,:"Keluarga pasien" ucap dokter yang baru saja keluar ruangan,"Saya dok" ucap Mila,"Pasien kehilangan banyak  darah,dan membutuhkan tranfusi secepatnya namun golongan darah sangat langka sehingga kami  sedikit kesulitan mencari pendonornya" jelas dokter,"Cek darah saya dokter saya bersedia "ucap Mila yakin,"Baiklah mari ikut saya "ajak suster.

Cinta itu kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang