15

3.9K 188 0
                                    

... "kau masih bertanya kenapa aku membenci wanita itu? Tidakkah kau sadar bahwa dia adalah penghalang kebahagiaanku, dia merebut semuanya dari aku, dari kecil ayah selalu ada untuk dia, ayah membedakan kasih sayangnya untuk aku dan dia, semua orang selalu memuji dia, selalu membangga-banggakan dia. Sementara aku? Aku adalah anak sulung dikeluarga ini, tapi apa yang kudapat hah? Tidak ada orang diluar sana yang mengenal aku, semua orang hanya mengetahui bahwa keluarga Wijaya hanya punya 3 anak, jadi aku ini apa? Tidakkah kau sadar itu? Bahkan dia juga berusaha merebut suamiku, bukankah dia tidak tahu malu.?

"Hahahaha,, alasan yang sangat bodoh.. pertama, semua orang tidak mengenalmu itu akibat perbuatanmu sendiri. Apakah kau lupa bahwa kau yang memutuskan menjadi anak angkat tante Ani dan suaminya dan meninggalkan ayah? Apa kau lupa hal itu, apa kau lupa saat ayah memohon padamu untuk tidak meninggalkannya tapi apa yang kau lakukakan hah?  Kedua tentulah semua orang menyukai dan memuji kakakku karena dia adalah sosok malaikat, mempunyai hati yang sangat baik dan wajah yang cantik. Dia adalah orang yang lemah lembut, pintar, sangat bijaksana dan ramah, dia selalu bisa berprestasi dalam bidang apapun. Apa kau lupa bahwa kemajuan pesat Han's group ialah saat ia bekerja disana bahkan saat ia masih SMA? Sementara dirimu, bukankah kau hanya bisa menghambur-hamburkan uang yang diberi tante Ani padamu, jalan-jalan, belanja dan ke klub.  Kau bahkab selalu mendapat peringatan disekolah karna prestasimu yang sangat buruk. Lantas apakah yang bisa dibanggakan
dari dirimu? Ketiga. Mengenai bang Vano, bukankah kau yang merebut bang Vano dari kak Anne?  Kau yang merusak persahabatan mereka. Jauh sebelum kau datang kedalam kehidupan bang Vano, mereka telah bersahabat selama belasan tahun, tapi karna keegoisanmu kau menghancurkan dua hati yang saling mencintai. Seharusnya saya tidak menyatakan ini, tapi saya ingin bertanya apa kamu yakin bahwa bang Vano mencintaimu KAKAK..? Hahhah.. sudahlah. Saya sudah terlalu banyak bicara. Rasa cemburu dan iri dalam hatimu membuatmu menjadi manusia seperti ini. Saya rasa anda perlu memikirkan kata-kata saya barusan."  Ucap Yonathan

"Jangan sok tahu kamu Nathan..! Marah Devano

"Wahhh, rilex brother. Apa jangan-jangan yang kuucapkan memang benar yah? Hahhaha padahal aku hanya menebak saja tentang itu.. wahhh aku hebat yah..
Ahh, sudahlah. Berbahagialah kalian diatas penderitaan kakakku. Setidaknya rasa khawatirku dan rasa rinduku selama 17 tahun sudah terjawab. Dia sudah bahagia dengan kehidupannya sekarang. Tapi kalian ingat, sampai kapanpum dia akan tetap bagian dari keluarga ini, tidak ada yang bisa mengubah kenyataan itu.
Dan terakhir, harusnya kita berterimakasih kepada kak Anne karna mau menanggung biaya ini semua, tapi kalian  merasa minder menerimanya, apalagi mengingat perusaan yang kondisinya diujung tanduk. Harusnya kalian berterimakasih.. sudahlah..
Saya permisi dulu.." 
Sebelum Nathan pergi, tiba-tiba
" bangg... bangg.. tadi aku ketemu sama kak Anne, eh salah my angel maksudku ucap seseorang yang langsung membuat Vano memandang tajam kearahnya tanda tidak suka mendengar panggilan itu.
Iya, tadi itu kak Anne kan, wahh cantik bangat yah. Tapi aneh, sikapnya beda sama kak Anne yang aku kenal" ucap Ivan yang tidak lain adalah adek kandung Vano.  Usianya 2 tahun dibawah Vano dan Anna jadi tidak heran dia sangat dekat dengan Anna yang notabenya adalah sahabat abangnya.

Flashback on

Saat Anna hendak masuk kedalam mobil, seseorang yang baru turun dari mobil disusul dua orang paruh baya dan seseorang remaja yang mungkin seumuran anaknya Al,  berteriak memanggil namanya.
"Kak Anne!" Ucapnya girang berbeda dengan kedua orang dibelakangnya yang hanya memandang Anne tanpa ekspresi. Anna hanya memandang ketiga orang itu datar.
" anda kak Anne kan? Ini aku Ivan kak. Adeknya bang Vano, masih ingat kan?"
"Ya, aku masih ingat kok dek" ucapnya tersenyum tipis pada Ivan.
"Kakak apa kabar? Tinggal dimana kak? Selama ini kemana ajah sih kak?"
"Baik Van, ucapnya memandang remaja disamping Ivan penuh tanya."
"Oh kenalin kak, ini Daniel anaknya bang Vano ucapnya girang, tanpa sadar raut wajah Anna sudah berubah menjadi semakin dingin dan datar. "
"Oh, kalau begitu kakak permisi yah Van, semoga kita masih bisa berjumpa dikemudian hari. Ucapnya masuk kedalam mobil tanpa memandang ketiga orang yang lain."
"Dasar tidak tahu sopan santun" cibir Nyonya  Imelda yang tak lain ialah ibu dari Devano.
"Sudahlah ma, tidak baik berbicara seperti itu." Kita masuk saja kedalam.

Flashback off.

"Sudah-sudah kita duduk dulu semua" ucap Ny. Wijaya pada keluarga Vano yang baru datang.

"Tapi benaran loh bang, kak Anne berubah bangat sikapnya." Ucap ivan pada Vano

"Iya, tadi juga dia pergi gitu ajah, tanpa pamit sama mama atau papa. Memang nggak ada sopan santunnya anak itu lagi, untung saja dia tidak jadi menantuku" ucapnya yang membuat semua diam, dan Intan tersenyum kegirangan dalam hati mendengar ucapan mertuanya.

"Bla.. bla...bla...."
Mereka terus bercerita tentang keburukan Anne, Ny. Wijaya yang tidak sanggup lagi mendengar pembicaraan para keluarga serta besannya memilih untuk masuk ke kamar.

Yonathan yang sudah geram berdiri dan marah
" maaf yah om, tante saya harap kalian semua berhenti membicarakan kakak saya, dia itu jauh lebih baik daripada kalian yang bersikap seperti ini. Jangan buat saya semakin marah lagi, dan khusus buat tante Imelda dan om, kalian tidak usah munafik, hanya karena kakak saya bersikap seperti itu tadi kalian melupakan semua yang sudah kakak saya lakukan untuk anda dan keluarga terutama anak kalian Devano. Jadi saya harap kalian berhentu membahas topik itu.."
Nathan segera pergi kekamarnya, guna menenangkan pikirannya.

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang