55.

3.4K 185 21
                                    

Malam hari..Anne berangkat dari apartemennya menuju restorant tempat mereka sekeluarga berkumpul.. awalnya Anne merasa semua berjalan dengan baik-baik saja.. keluarga Vano juga turut hadir disana... mereka menikmati makan malam dengan tenang.. selesai makan

"begini, karena kebetulan saat ini keluarga kita lengkap,, ada hal yang ingin kami sampaikan " ucap Raihan/ papa Vano

"iya, ada apa Rai?" Tanya tuan Wijaya

"sebenarnya ini juga diluar kemauan kami, tapi ini memang harus segera dilakukan.. kami ingin menikahkan anak kami Vano dengan puteri anda.. Intan"

Deg... deg...

Anne berusaha menahan air mata yang akan segera keluar

"intan? Bagaimana bisa? Kenapa tiba-tiba seperti ini?" Tanya Ny. Gracia

"karena saya ingin menikah dengannya om" ucap Vano yang membuat dada Anne semakin sesak itu semua demi menjaga agar keluarga Wijaya tidak mengetahui kehamilan Intan terlebih dahulu.. karena dapat dipastika tuan Wijaya akan sangat marah  dan akan berbahaya untuk kesehatan jantungnya.

"baiklah, om setuju saja Vano.. walaupun sejujurnya om sangat kaget.. om sempat berharap kamu akan menikah dengan Anne" ucapnya jujur

"saya hanya bersahabat dengan Anne om" jawabnya tegas

Anne hanya diam daritadi sambil menahan tangisnya

"bagaimana intan?" Tanya sang ayah

"tentu ayah.. Intan mau" ucapnya senang

Ny. Gracia, Mark dan Nathan hanya diam saja... mereka juga kaget dan melihat ekspresi Anne yang hanya datar dan diam mereka juga bingung

Kedua keluarga itupun segera membicarakan perihal pernikahan Vano dan Intan.

Saat mereka berbicara serius, tiba-tiba hp Anne berbunyi, sontak mereka semua diam dan mendengar Anne berbicara

"halo Frans" sapanya

"iya.. gue otw... "

"byee" ucapnya sambil menutup telepon

"maaf semuanya, aku harus segera pergi.. ada hal penting yang harus aku kerjakan." Ucapnya

"malam-malam begini?" Tanya ayahnya

'iya ayah.. "

"tak bisakah kamu bersama kami mala mini Anne? Ayah merasa kamu semakin menjauh dari kami" ucap ayahnya jujur

"maaf, bukan begitu ayah.. tapi ini masalah serius"

"apa pernikahan kakakmu tidak penting untukmu? Apa lebih penting temanmu itu?" ucapnya mulai marah

"aku sama sekali nggak ada hubungannya dengan pernikahan mereka, lagipula ada ayah dan ibu dan keluarga dia juga yang bisa mengurus ini" jawabnya

"kamu berubah Anne.. kamu bukan seperti anak ayah yang ayah kenal.. dia tidak pernah berbicara seperti itu pada ayah dan selalu mengutamakan keluarga

"maaf. Tapi kenyataannya semua sudah berubah sekarang ayah. Anne yang dulu sudah mati. Saya permisi" ucapnya sambil membawa tas segera menuju tempat yang dikatakan Frans tadi

Keheningan melanda mereka setelah Anne pergi

"dia berubah" ucap Tuan Wijaya

"akulah yang menyebabkan itu semua" ucap Vano dalam hatinya

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang