"Sekarang aku tanya sama kakak, siapa laki-laki brengs*k yang sudah menghamili kakak hah? Dan Kenapa kakak tega membunuh darah daging kakak sendiri ?? Kenapa?! Teriak Nathan
Vano sudah tidak tahan lagi, akhirnya ia berniat memberitahukan semuanya pada mereka semua.
"Maaf sebelumnya, saya benar-benar minta maaf. Laki-laki brengsek yang telah menghamili Anna..............
"Sudah mati." Jawab Anna cepat-cepat sebelum Vano menyelesaikan ucapannya.
Vano memandang Anna dengan raut wajah yang sangat sedih, ia sadar bahwa Anna telah menganggap dirinya mati. Ia sungguh ingin minta maaf pada Anna walaupun ia tahu kesalahannya sangat sulit untuk dimaafkan."Hah? Maksud abang apaan, abang kenal laki-laki itu? Meninggal? Kenapa, kapan?" Tanya Nathan bertubi-tubiiya
"Iya, abang kenal laki-laki itu. Bahkan sangat kenal." Ucapnya
"Anda tidak tahu apa-apa mengenai hidup saya." Ucap Anna pada Vano dengan tatapan tajam.
"Angel, aku minta maaf. Aku hanya berniat memberitahukan mereka kebenarannya..."
"Saya tidak butuh itu, tidak usah sok peduli anda.!
"Heh! Harusnya kamu berterimakasih pada suami saya. Aku heran kenapa kamu benci bangat sama sama Mas Vano, apa jangan-jangan kamu masih cinta ya ?" Ucap Intan
Plakkkkkkkk
"Berhenti membicarakan lelaki brengs*k itu dihadapanku. Aku benci dia. Semua orang di ruangan itu diam dan terkejut termasuk Ny. Gracia yang baru saja sadar dan baru masuk ke ruangan tersebut bersama Martha.Anna baru saja menampar Intan.
"Kau..!!" Geram intan
"Maaf , maafkan aku . Aku benar-benar tudak bermaksud tapi..
"Urang ajar, pergi kamu j*l*ng. Kamu bukan bagian dari keluarga ini. Pergi!! Teriak intan"Mark, Nathan. Kakak minta Maaf, kakak tidak bermaksud...
"Sudah, lebih baik anda pergi dari rumah ini. Apa yang mereka katakan selama ini benar, anda tidaklah seperti yang jami bayangkan. Anda itu pembunuh. Pergi dari tempat ini! Teriak Mark..
"Pergi!!" Ucap Yonathan lagi
Sedangkan Ny. Gracia hanya bisa menangis melihat semua kekacauan yang ada. Ia benar-benar kecewa pada anak nya itu karna tega membunuh darah dagingnya sendiri.
Bryan yang sedaritadi berdiri disamping sang istri hanya bisa diam. Ia bingung harus berbuat seperti apa. Jika ia berkata semuanya, ia tidak ingin istrinya marah padanya. Akhirnya
"Sayang, lebih baik kita pergi saja dari sini. Biarkan mereka semua meredakan amarahnya dulu. Suatu saat kita akan kembali nanti." Ucap Bryan lagi
"Tidak perlu kembali lagi." Ucap Mark
"Baguslah, bawa istrimu itu pergi dari sini. Dan ingat jangan sampai kembali lagi." Titah Intan sementara yang lain hanya bisa diam"Ayo, ucap Bryan menggandeng Anna keluar.
"Ibu" panggil Anna pada Ny. Gracia. Tapi Ny. Gracia hanya memalingkan wajahnya kesamping. Anna hanya bisa menghela napasnya menahan rasa sakit dalam hatinya."Jesseline, antarnya isteri saya ke mobil. Dan kamu juga ikutlah pulang bersama kami. Kita kembali ke tempat kita."
" baiklah Mr. Bryan."
"Aku pergi. Semoga kalian semakin bahagia dengan kepergianku." Ucapan Anna terakhir sebelum ia meninggalkan ruangan itu bersama Jesseline.Saat Anna dan Jesseline sudah pergi, Bryan angkat bicara kepada mereka semua
"Saya tidak akan minta maaf untuk sikap isteri saya. Yang seharusnya minta maaf adalah kalian semua. Saya pernah mendengar tentang keluarga Wijaya yang bijaksana. Mampu menyelesaikan suatu masalah dengan kepala dingin, dan mendengar penjelasan orang lain. Tapi maaf, untuk kali ini, semua yang orang-orang sampaikan adalah salah. Kalian semua sama saja dengan orang diluaran sana, bahkan lebih buruk. Dan satu hal lagi, suatu saat kalian akan sangat menyesal jika kalian tahu kebenarannya. Semoga kalian bahagia". Ucap Bryan meninggalkan mereka semua.
"Nak Vano, apa kamu tahu tentang kehamilan Anne saat itu.?"
"Maafkan saya bu, maafkan saya tidak bisa menceritakan semuanya kepada ibu. Biarkan Anne yang memberitahu ibu."
"Ayolah bang, !" Bujuk Nathan
"Kalian ngapain lagi membahas tentang wanita munafik itu hah? Biarkan saja di pergi dan tidak perlu kembali kesini."
"Tapi,........." sela Nathan
"Tidak ada tapi-tapian." Sela Mark
Semua orang hanya bisa diam. Peristiwa 21 tahun yang lalu seolah terulang kembali..***
"Sudah sayang, jangan menangis lagi.""Tapi kak, kenapa semua itu harus terjadi lagi.. hiksss...hikss aku tidak tahu harus berbuat apa kak.. aku tidak sanggup memberitahukan bahwa Dia adalah laki-laki brengsek itu, aku tidak ingin keluarga ini hancur jika aku jujur hikss hikss
"Sayang, sampai kapan kamu akan menyimpan rahasia ini? Bagaimanapun mereka semua harus tahu, termasuk Al sendiri sayang... dengan begitu mereka tidak akan berbuat seperti ini padamu sayang. "
"Biarkanlah kak, akan ada saatnya aku memberitahukan itu semua kepada mereka."
"Ya sudah, jika itu keputusanmu. Dan satu hal lagi, kita akan pindah ke New York. Aku juga sudah membicarakan ini dengan Anak-anak sebelumnya dan mereka setuju." Beritahu Bryan"Baiklah kak. Jika itu keputusanmu, aku juga akan ikut. Oh iya, anak-anak dimana kak.?
"Mereka sudah menunggu di bandara. Kita akan langsung pulang hari ini, bersama dengan Jesseline juga."
"Jadi bagaimana dengan ibu disini kak?"
"Tenang sayang, kita tidak akan langsung lepas tangan karna aku masih menyuruh beberapa orang untuk menjaga mereka disini."
"Syukurlah, terimakasih banyak kak. Terimakasih untuk segalanya. Terimakasih sudah menerima Anna dengan sepenuh hati. Terimakasih juga sudah menerima Al dan menyayanginya seperti darah dagingmu sendiri. Terimakasih sudah selalu bertahan untukku dalam suka maupun duka. I love you my husband. Really love you.""Aku bersyukur pada Tuhan mengirimkanmu jadi pelengkap hidupku, dan aku pernah berjanji dihadapanNya untuk menerima semua kekurangan dan kekuranganmu dalam hidupku. Kebahagiaanmu dan anak-anak adalah prioritasku. So, jangan pernah berterimakasih untuk itu. Kamu harus tahu bahwa aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri."
Bersambung....
Hallo gengs,, sebelumnya autor pengen ngucapin makasih banyak buat yang udah baca cerita ini..
Tapi kedepannya bakal jarang publish. Berhubung karena suasana natal.. jadi harap maklum.. dan sabar yah....🙏🙏😂
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)
Literatura FemininaApakah yang pertama anda fikirkan saat melihat pelangi? Keindahan warnanya. Ya itu mungkin yang dipikirkan oleh sebagian besar orang. Tapi pernah kah anda bertanya, bagaimana kah pelangi itu bisa terbentuk? Sesuatu yang indah, tidak pernah dihasilk...