"Bagaimana keadaan ibu Mark, Than.? Tanya Intan yang baru sampai di Rumah Sakit bersama Kanaya dan Martha.
"Masih belum sadar kak. Tapi barusan kita udah bicara sama dokternya". Jawab Mark
"Eh, bang Vano kemana kak.?" Tanya Yonathan..
"Gak tahu, sudahlah.. aku malas bahas dia." Jawab Intan
"Ya ... Tuhann kenapa keluarga kami jadi seperti ini.." ucap Yonathan frustasi
"Sudahlah.. kita tidak boleh berkata seperti itu, sebaliknya kita harusnya berdoa ibu baik-baik saja, dan kita dapat memperbaiki ini semua dengan cepat. Sudah 21 tahun keluarga ini seperti ini, aku rasa ini harus segera diakhiri." Sahut Mark
"Ini semua karna si Anne, dari dulu dia yang membuat keluarga kita hancur seperti ini. Kenapa sih dia harus jadi bagian dari keluarga ini.?;" gerutu Intan
"Cukup kak, cukup!
Dari dulu kakak selalu menyalahkan kak Intan, apakah kakak nggak sadar kalau semua ini juga termasuk kakak yang menyebabkan. Jika kakak terus seperti ini, maka masalah ini tidak akan pernah selesai. Kita semua sudah dewasa, kita harus mengintropeksi diri kita masing-masing dalam hal ini. Kakak nggak boleh terus-menerus menyalahkan kak Anne." Marah Yonathan."Aku rasa Nathan ada benarnya juga kak, kita tidak boleh menyalahkan kak Anne atas semua ini. Sekarang yang kita harus lakukan adalah mencari kak Anne, dan membawa mereka kesini. Aku yakin pasti yang membuat ibu sakit adalah masalah kak Anne kemarin. " tambah Mark
"Kenapa sih kalian harus membahas Anne lagi.. Anne lagi.. ibu itu hanya butuh perawatan saja.. kakak heran yah sama kalian, ngapain lagi kalian selalu membahas anak itu lagi, nggak usah deh." Koment Intan
"Sebenarnya salah kak Anne sama kakak apa sih? Sejauh yang aku lihat dan aku tahu kak Anne itu selalu baik sama kakak, selalu mengalah sama kakak, tapi kenapa kakak selalu membenci dia. Dan sejak kapan kakak peduli sama ibu? Bukankah kakak tidak pernah peduli selama ini sama ibu, kenapa sekarang tiba-tiba berubah hah?" Tanya Mark
"Sudahlah bang, tidak ada gunanya membahas hal itu dengan wanita ini sekarang. Kita harus cepat-cepat membawa kak Anne kesini dan menyelesaikan semuanya. Hari ini juga aku akan berangkat ke tempat kak Anne." Ujar Yonathan
"Kamu benar dek, baiklah kamu berangkat hari ini juga." Tambah Mark
"Baiklah, aku permisi kak, bang. Mau pamit sama ibu dulu." Ujarnya beranjak dari sana.
Krekkk....
"Ibu..." ucapnya memandang sang ibunda yang terbaring lemah di ranjang pasien.
"Bu, maafin Nathan bu. Maaf atas sikap kami yang membuat ibu jadi seperti ini. Maafin kami yang tidak bisa mengerti perasaan ibu sampai ibu jatuh sakit begini.
Bu, Nathan mau ketempat kak Anne. Nathan mau jemput kak Anne pulang dan kembali bersama kita lagi. Doaian Nathan ya bu, Doain Nathan bisa membawa kak Anne kembali lagi kesini. Nathan pamiy ya bu. Cepat sembuh. Aku menyayangimu selalu bu. Sangat." Ucapnya kemudian mengecup kening sang ibunda, dan beranjak keluar."Tes...
Air mata jatuh begitusaja dari mata Ny. Gracia. Ia mendengar semua yang anaknya itu katakan, tapi sungguh ia tidak punya tenaga bahkan sekedar membuka matanya. Tapi percayalah bahwa didalam hatinya ia mengaminkan harapan anaknya itu. Semoga keluarganya bisa bersatu kembali. Yah, semoga saja._______________________________________
"Bang, aku pamit ya. Titip ibu."
"Iya Nathan. Hati-hati ya dek. Abang harap kamu bisa memperbaiki keluarga ini lagi." Ucapnya sendu
"Bukan aku bang, tapi kita. Ucapnya seraya tersenyum."
"Doakan aku, supaya bisa membawa "dia" kembali kesini lagi. Tambahnya lagi"Amin.. abang selalu mendoakanmu.
Semoga semua akan baik-baik saja setelah ini" ucap MarkYonathan pun berangkat ke Bandara setelah pamit kepada istrinya terlebih dahulu.
*ruang Ny. Gracia
"Sebenarnya Nathan berangkat kemana Mark?" Tanya Intan
"Ke tempat Anne" jawabnya
"Hah? Tempat Anne? Dimana? Darimana dia tahu rumah Anne? Tanya Intan bertubi-tubi
"Ckckck, diamlah. Dia tentu tahu rumah kakaknya bukan? Apalagi kami sudaah pernah kesana" jawabnya sambil tetap menggemgam tangan sang ibunda
"Kapan mas? Kok aku nggak tahu?" Tanya Kanaya
"Sebelum Nathan menikah, saat kami mengatakan tugas ke luar selama 2 minggu. Saat itu kami tidak benar-benar ada tugas, melainkan kerumah Anne.
"Dimana rumahnya? Dan kenapa kalian tidak memberitahu kami" Tanya Intan lagi
"Ahh. Sudahlah, kamu tidak perlu tahu dimana mereka tinggal. Lagipula untuk apa kami memberitahumu, itu khusus acara keluarga "kandung". Ucapnya menekankan kata kandung
"KAU!" Ucap Intan marah. Kemudian ia keluar dan membanting pintu dengan keras.
"Sebenarnya kak Anne tinggal dimana mas.? Tanya Kanaya
"Tempat tujuan Yonathan sekarang, disanalah ia tinggal ucapnya.
"London" ucap Martha tiba-tiba
"Yah, Anne ada d London" ucap Mark tanpa sadar bahwa seseorang tengah mendengar percakapan mereka.
"London, baiklah. Aku memang harus pergi kesana. Aku harus menemua Anne dan menjelaskan semuanya." Ucap Vano dalam hati
Ya, daritadi Vano memang berdiri didekat pintu mendengar pembicaraan saudara iparnya itu. Ia memang beniat menjenguk ibu mertuanya itu.
"Mark." Panggilnya pelan memasuki ruangan ibu mertua
"Eh bang Vano, masuk bang ucapnya"
"Bagaimana keadaan ibu mark?"
"Huffftt, lihatlh sendiri bang, tidak ada perubahan." Ucap Mark lirihOh iya, aku ingin tanya, maksud perkataan abang yang terakhir itu saat bertengkar dengan kak Intan apa ya?
"Maafkan aku Mark, maafkan aku. Saat ini Aku belum sanggup menceritakan semuanya padamu. Aku yakin pasti kau akan langsung menghajarku jika kau tahu kebenarannya. Maafkan saya." Ucapnya menunduk
"Huft, sudahlah bang. Maafkan aku bertanya seperti itu. Saat ini yang terpenting adalah kesembuhan ibu dan aku ingin keluarga ini utuh kembali" ucapnya lagi
"Aku janji Mark, akan mempersatukan keluarga ini kembali, bahkan dengan nyawaku sendiri" ucapnya sungguh-sungguh
"Terimakasih bg, semoga saja keluarga kita utuh kembali."
Mereka larut dalam obrolan sampai kemudian Vano pamit dengan alasan pekerjaan padahal tujuan sebenarnya ialah ke london
Jangan lupa tinggalkan jejak guys..😎😎
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)
ChickLitApakah yang pertama anda fikirkan saat melihat pelangi? Keindahan warnanya. Ya itu mungkin yang dipikirkan oleh sebagian besar orang. Tapi pernah kah anda bertanya, bagaimana kah pelangi itu bisa terbentuk? Sesuatu yang indah, tidak pernah dihasilk...