18.

3.6K 185 2
                                    

Jesseline segera beranjak dan meninggalkan kanaya yang terdiam ditempatnya.

Keesokan harinya

"Selamat pagi Ny. Wijaya"
"Selamat pagi Jesseline, bagaimana tidurmu.?"
"Ah, saya tidak pernah merasa senyenyak ini nyonya."
"Baguslah kalau begitu, ayo silahkan dimakan sarapannya".
"Terimakasih."

Tokk...tokk..tokk0

"Saya buka pintu dulu nyonya, ucap Jesseline bangkit berdiri dari kursinya."

Klekk
"Siapa kamu..?" Tanya intan
"Silahkan masuk dulu nyonya, kita berbicara di dalam" jawab Jes lembut
Intan segera masuk tanpa mempedulikan keberadaan Jes. Jes hanya bisa menghela napas.

"Perkenalkan, saya Jesseline Amoura nyonya. Saya bertugas menjaga Nyonya Wijaya mulai sekarang."
"Hah, maksud anda? Kami tidak butuh anda menjaga ibu kami, masih ada Mark dan Yonathan yang bisa melakukan itu. Jangan sok-sok an anda."
"Maaf nyonya, saya hanya menjalankan perintah, dan sudah mendapat izin dari tuan Mark dan Yonathan".
"Hah.. apa-apaan ini? Saya tidak setuju."
"Maaf nyonya, apa ada masalah dengan anda kehadiran saya? Bukankah hal ini tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan anda?"
"Tentu saja masalah, dan saya tetap tidak setuju."
"Maaf nyonya intan, saya tidak bisa memenuhi permintaan anda. Dan saya rasa anda tidak dirugikan dengan hal itu."
"KAU!!!!!" Teriaknya...
Siapa kau sebenarnya, apa tujuanmu.? Hah.? Kau tida tahu apa-apa tentang keluargaku..!"
"Maaf nyonya Intan, anda salah besar. Memang orang luar, tapi saya tahu semua yang terjadi dalam keluarga ini. Bahkan semua rahasia keluarga ini, termasuk rahasia anda, tentang anak anda. Saya harap anda tidak membuat saya marah, karna saya tidak segan-segan membocorkan semua rahasia anda nyonya Ronald."

"Sialan kau." Geram Jesseline

"Hallo Mrs.Brantley"
"Yah, baik Mrs."
"Tentu mom, anda tidak perlu khawatir".
"Oke"

"Siapa Mrs.Brantley Jesseline?"
Jesseline yang baru selesai bertelepon terkejut mendengar pertanyaan Nathan.
"Eh, kau membuatku terkejut tuan Yonathan, oh yang tadi adalah mantan bosku, yak mantan bosku." Ucapnya tapi nathan cukup ragu untuk mempercayainya.

London

Victory's corp
"Good morning tuan Brantley, ini dokumen yang anda minta."
"Ok, terimakasih Stevan, kamu boleh keluar".
"Sama-sama, saya pamit undur diri."

Beberapa saat kemudian...
"Stevan, segera keruangan saya sekarang juga"
"Yah, baik tuan."

"Sekarang, lakukan semua yang sudah saya perintahkan sebelumnya, saya ingin masalah ini segera selesai.
"Baik tuan."
"Oke, kamu boleh keluar."
"Maaf jika saya harus melakukan ini, tapi ini adalah satu-satunya cara menyelamatkan kalian." Kata Bryan dalam hati.

Han's group

" permisi pak, ada telepon untuk bapak."
"Siapa?"
"Dari perusahaan asing pak, katanya ingin berbicara pada bapak."
"Perusahaan asing? Ya sudah, sambungkan pada saya."
"Baik pak".

"Hallo. Selamat siang pak. Dengan bapak Mark Wijaya?"
"Selamat siang, iya. Ini dengan siapa?".
"Oh, saya Jimmy parker, saya dari perusahaan "Parker corp".
"Wah, ada perlu apa ya pak.?
"Begini pak.........

"Baiklah pak Jimmy, saya akan mengabari anda selanjutnya. Biar bagaimanapun, hal ini harus disetujui oleh semua keluarga."
"Saya tunggu kabar baiknya pak Mark. Selamat siang."
"Selamat siang".

"Saya minta kalian keruangan saya segera.!" Perintah Mark
"Otw"

Tok...tokk

"Masuk".
"Ada apa bang?" tanya Nathan.
"Kenapa Mark." tanya Devano.
" jadi,.........

#Wijaya's house
"Selamat malam semua, maaf jika saya mengganggu kalian malam ini, tapi ini menyangkut nasib kita kedepan. Saya juga sudah mendiskusikan hal ini dengan Nathan dan bang Vano."
"Maksud kamu Mark?"tanya tante Ani
" ini tentang perusahaan kita, tadi siang saya mendapat tawaran dari perusahaan Asing. Berat memang, tetapi kami fikir itu adalah satu-satunya cara untuk bisa menyelamatkan nasib kita kedepan. Jadi kami bertiga sepakat untuk menyetujuinya."
"Apa itu.?"
"Emmmm, mereka membeli perusahaan kita, dengan kata lain kita tidak punya hak apa-apa lagi dalam perusahaan itu, karena 95% adalah saham mereka, sedangkan kita hanya punya sahan 5%.
"Apa-apaan ini.? Kamu tahu kan kalau itu adalah perusahaan keluarga, itu adalah peninggalan dari kakekmu.? Bagaimana bisa kalian melakukan itu.? Hah?" Bentak paman Rendra.
" ya sudah kalau kalian tidak setuju, ya siap-siap saja kita semua tinggal di kolong jembatan." Ucap Yonathan ketus kepada keluarganya, dia memang masih sangat sensitif dengan keluarganya sejak pertengkaran mereka waktu itu.
" apa memang tidak ada cara lain menyelamatkan perusahaan kita Mark?"
"Maafin kita bu, tapi emang nggak ada cara lain bu, Mark udah ngelakuin segala cara buat nyelamatin perusahaan, tapi tetap ajah nggak bisa bu."
"Baiklah, lakukanlah apa yang menurutmu baik untuk dilakukan."

"Tapi masih ada kabar baiknya bu, yang memegang kendali atas perusahaan masih tetap Mark dan Yonathan."
"Hah, kok bisa?"
"Kita juga nggak tau tante, pihak perusahaannya hanya menyampaikan itu pada kita."
"Kenapa aneh ya" ucap paman Rendra.
"Sudahlah, yang penting kita nggak jadi gelandangan." Ucap tante Ani.

" bu, maaf ya. Vano nggak bisa bantu ibu dan keluarga. Perusahaan Vano juga sedang menurun saat ini bu."
"Sudahlah nak, tidak apa-apa. Ini semua sudah menjadi kehendakNya. Kita harus harus tetap bersyukur apapun yang terjadi." Ucap Ny. Gracia

.....

Bersambung

Jangan lupa vote dan koment ya guysss
💕

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang