Saat ini mereka memasuki semester akhir. mereka sedang disibukkan dengan skripsi..
Vano yang kebetulan lewat dari rumah Anne berniat untuk mampir sebentar mengunjungi sahabatnya itu..
Saat ia mengetuk pintu ternyata yang membuka pintu adalah Intan
"maaf kak, Anne nya ada?"
"kamu siapanya?"
"saya Vano kak, saya teman dekatnya Anne."
"oh, silahkan masuk. Dia ada di kamarnya."
"makasih kak"
Seperti biasa Vano langsung masuk ke kamar Anne dan bahkan menutup pintunya.. tentu hal ini membuat Intan berpikir yang tidak-tidak dan berniat menjatuhkan adiknya itu dihadapan orang tuanya yang selalu membangga-banggakan Anne,, intan kemudian mencoba mengintip kegiatan mereka di dalam kamar Anne.. ia membuka pelan dan melihat Vano sedang tiduran di kasur Anne dan menjadikan paha Anne sebagai bantalnya.. Anne sendiri sibuk dengan buku tebal di tangannya ... sontak Intan mendidih melihat itu, karena sejak ia melihat Vano pertama kali beberapa bulan yang lalu, ia sudah menyukai laki-laki itu. Ia kemudian berencana membuat Anne malu dihadapan keluarga
Malam harinya saat mereka semua sudah selesai makan malam.
"yah, ada yang ingin Intan bicarakan sama ayah"
"iya nak? Tentang apa?"
"tentang anak kesayangan ayah itu,, yang tidak lain adalah seorang jalang"
"Intan..! jaga ucapanmu.. tidak baik kau berbicara seperti itu tentang adikmu.."
"lihat ini ayah,,, jadi apa namanya ini hah?" Tanya Intan sambil menunjukkan foto Anne dan Vano di kamar Anne tadi
"hahahahahahah" mereka semua tertawa
Sontak intan kaget dan marah dengan respon mereka itu
"intan-intan... ayah tidak akan marah jika melihat Anne dengan Vano dengan posisi seperti itu, bahkan posisi yang lebih juga ayah pernah lihat.." ucap ayahnya
"ayah,,,," rengek Anne dengan wajah yang memerah karena ia tahu yang dimaksud ayahnya adalah saat ia berpelukan dengan Vano dan tidur di sofa.. atau saat mereka pelukan
"jadi,, ayah nggak marah?" Tanya Intan
'tidak... untuk apa ayah marah.. justru ayah senang mereka berdua cepat-cepat nikah.. lagipula ayah percaya dengan anak ayah dan juga dengan Vano ucapnya."
Intan semakin mendidih dan segera pergi ke kamarnya..
Tak berapa lama kemudian, Anne juga berniat masuk ke kamarnya yang cukup dekat dengan kamar Intan
"lo nggak usah senang dulu ya, gue bakalan buat lo menderita."
"salah Anne sama kakak itu apa sih? Kenapa kakak membenci aku?"
"kenapa lo bilang? Asal lo tahu ya.. lo itu sumber kehancuran dalam hidup gue,,, harusnya lo itu mati da nggak merebut kasih sayang ayah dari gue."
"harusnya kakak sadar ya, ayah sangat sayang sama kakak,, tapi kakak dibutakan oleh iri sehingga tidak menyadari itu semua.. Aku cuman ngingatin sama kakak.. berhenti melakukan hal yang buat aku menjadi menbenci kakak... karena kakak tahu, aku jauh lebih berbahaya dari kakak.. jadi jangan sampai kakak menyesal.. " ucap Anne sambil berlalu
"akan kubalas semua ini Anne.. ingat itu.. dan Vano, hanya akan menjadi milikku seorang. Bukan kamu."
Sejak pertengkaran mereka malam itu, Intan kembali ke rumah tante Ani dan Anne menjalani kehidupannya seperti biasa...
Saat ini, ia sudah bekerja di sebuah perusahaan , tentu tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Berkat kecerdasannya, Anne bisa diterima di perusahaan Internasional tersebut... sehingga sehari-hari ia sangat sibuk dan jarang berkomunikasi dengan Vano.
Vano yang tidak mendapat kabar dari Anne menjadi uring-uringan sendiri. Ia tidak menyangka bahwa efek yang ditimbulkan Anne sehebat ini.. walaupun beberapa hari ini Intan, kakak tiri Anne itu terus menerus menghubunginya. Vano merasa hidupnya kosong tanpa ada kicauan dari Anne,, bahkan pesan-pesannya tidak ada yang direspon Anne.. padahal sepengetahuannya skripsi Anne sudah kelar dan hanya menunggu sidang akhir.
"gimana jadinya hidup gue kalau Anne udah punya kekasih terus nanri pacarnya over dan nggak bolehin Anne hubungin gue ya.. bisa-bisa gue jadi gila jadinya." Racaunya pada diri sendiri
Hari ini, salah seorang teman Vano berulang tahun dan diadakan pesta mewah di sebuah hotel berbintang.. dan tanpa di duga, Intan juga berada disana karena laki-laki itu adalah adik kelasnya saat Sekolah...
"hai, Vano kan?" Tanya Intan basa-basi
'eh, iya kak.." jawabnya
"kamu sama siapa kesini? Anne ya?"
"tidak kak.. saya bersama teman sekelas"
"oh,, yasudah.. ini kamu minum dulu. Kamu belum minumkan?"
"eh? Iya kak. Makasih kak" balas Vano kikuk
"iya, sama-sama" ucap Intan tersenyum miring karena sebentar lagi rencana liciknya akan berjalan dengan lancar
Vano meminum minuman itu dan tek lama kemdian obat yang dicampurkan Intan segera beraksi.. karena masih sadar, ia segera menuju ke kamar mandi...
Intan yang sedari tadi mengawasi Vano mendadak kehilangan jejak karena ada seseorang yang mabuk dan menyeretnya menjauh dari keramaian
Anne yang kebetulan berada di hotel yang sama karena urusan pekerjaan dan juga undangan dari teman Vano itu,, baru tiba disana. Ia mencari keberadaan Vano karena jujur ia sudah sangat merindukan laki-laki itu.. ia merindukan semua tentang laki-laki itu.. sesaat kemudian ia melihat Vano yang berjalan ke belakang dan terlihat gelisah
"Van" panggilnya girang
Vano yang mendengar namanya dipanggil segera menoleh kebelakang dan menemukan Anne yang melambai-lambai kearahnya.. dimatanya Anne terlihat sangat menarik dan sexy saat ini.. Karena rok span dan blazer yang pas ditubuhnya itu.. tanpa pikir panjang Vano segera menyeret Anne ke salah satu kamar karena ia sudah sangat tersiksa sekarang ini..
Anne yang merasa bingung hanya bisa diam dan mengikuti Vano tanpa curiga sedikitpun.. tapi ia menyesali keputusannya itu sesaat setelah di kamar ia melihat tatapan Vano yang deselimuti gairah dan memperkosa Annae malam itu..
"hiksss.... Hiksss... kamu jahat... kamu bajingan, brengsek.. aku membencimu Vano" ucap Anne yang masih terisak sejak kejadian itu..
Segera ia memakai pakaiannya dan meninggalkanVano yang masih tertidur begitu saja, bahkan darahnya masih membekas di sprei itu..
Hanya sebuah surat yang ditinggalkannya
"aku membencimu, laki-laki brengsek"
Vano juga bangun dari tidurnya dan terkejut melihat keadaannya.. dan hal yang paling membuat ia terkejut adalah seseorang yang sedang tidur disampingnya, ia kemudian mencoba mencari tahu siapa perempuan itu
"kak Intan?" ucapnya kaget
"kamu jahat Vano.. kamu jahat.. hiksss hikss" ucapnya menangis
"ba..bagaimana bisa?" ucap Vano shock
"kamu tega melakukan hal itu padaku Van.. kamu jahat.."
"maafkan aku kak.. maafkan aku.. aku benar-benar tidak sadar kak" ucap Vano
"bagaimana nasibku kedepannya Vano? Bagaimana jika..jika aku hamil?" Tanya Intan
"aku akan bertanggung jawab" jawab Vano pelan dan berhasil membuat Intan tersenyum puas.. walaupun ia sendiri tidak tahu siapa wanita yang telah dinodai Vano malam itu, tapi ia bersyukur bisa memanfaatkan semuanya dengan baik
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)
Literatura FemininaApakah yang pertama anda fikirkan saat melihat pelangi? Keindahan warnanya. Ya itu mungkin yang dipikirkan oleh sebagian besar orang. Tapi pernah kah anda bertanya, bagaimana kah pelangi itu bisa terbentuk? Sesuatu yang indah, tidak pernah dihasilk...