30.

3.2K 182 5
                                    

Rumah Anne

Hari ini,suasana di istana megah milik keluarga  Brantley berjalan seperti biasanya. Selalu dipenuhi dengan canda tawa, penuh kasih sayang. Bryan merupakan sosok kepala keluarga yang luar biasa. Selalu menyempatkan waktu untuk mendengar cerita kagiatan anak-anaknya sehari-hari. Sungguh suami idaman yah...😂
       Disela-sela obrolan mereka, Anne memperhatikan wajah anak sulungnya yang sedikit berbeda, maksudnya ekspresinya

"Al, are you okay son?"
"I'm okay mom, don't worry."
"You are my son and I know everything  about you dear, tell me. What happen? What's wrong son? Do you have a problem?"
"Mommy, l am fine. Really. Trust me."
"Huft, okay dear. Remember, you always have us if you have a problem"
"Okay mom. Thanks for everything and I love youu so much.
 
"Mommy juga sangat menyayangimu anakku, putra sulungku. Jangan pernah menyembunyikan apapun dari kami semua. Kami selalu ada untukmu nak."

"Promise mom". Lirihnya sambil beranjak dari kursinya memeluk sang ibunda dengan sangat erat.

" wah... wahh... lihatlah mommy dan abang kalian ini anak-anak. Mereka berpelukan tanpa mengajak kita bertiga.. " ucap Bryan sok sedih

"Hahahha... berpelukan ucap Anna tertawa dan kemudian Bryan, Alvian dan Aleya telah berlari menerjang mereka berdua..

"Hahahahhahah...."  gelak tawa terdengar di ruang keluarga bahagia itu...

Jesseline yang kebetulan lewat tersenyum bahagia melihat keluarga itu. Sebenarnya ia hendak mengatakan  beberapa hal kepada Anna dan Bryan tentang kondisi Ny. Gracia. Tapi melihat kebahagiaan itu, rasanya ia tidak tega menghancurkan   itu saat ini. Biarlah ia menemukan waktu yang tepat untuk mengatakan hal itu. Lagipula Jesseline menjadi sedikit tidak menyukai keluarga Anne itu, karena sikapnya  pada orang sebaik Anne.

London

"Akhirnya sampai juga. Aku harus cepat-cepat ke rumah kak Anne dan memberitahukan keadaan ibu." Pikirnya dalam hati

"Kenapa rumah ini kelihatan sepi ya, apa kak Anne sedang tidak ada di rumah.?" Ia melihat gerbang rumah Anne tertutup rapat tanpa ada penjaga disekitarnya.

Karena tidak ada orang disana, Yonathan berfikir jika mereka mungkin sedang keluar, sehingg ia memutuskan untuk menginap di hotel malam ini dan kembali esok harinya.

-------

Keesokan harinya ia kembali ke kediaman Anne, bedanya hari ini ia melihat gerbang itu terbuka dan ada penjaga di luar.
     Ia kemudian mendekat menuju rumah itu,

" selamat pagi pak." Sapa Yonathan
"Sore pak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya satpam
"Saya ingin bertemu Mrs. Anna" ucapnya

"Maaf pak, Mrs. Anna tidak tinggal di rumah ini lagi."
"Hah?" Maksudnya, kemana mereka pindah pak?" Tanya Nathan

"Untuk apa anda mencari Mrs. Anna pak Yonathan?" Tanya Jesseline yang tiba-tiba keluar dari rumah itu

"Jesseline? Syukurlah. Dimana kakakku? Dimana mereka tinggal, tolong bawa aku untuk bertemu dengannya" ucap nathan

"Untuk apa lagi anda mencari beliau tuan Nathan, belum cukupkah kalian mencampakkannya selama 21 tahun ini? Sudahlah tuan Nathan, pulanglah. Biarkan Mrs. Anna hidup bahagia disini bersama keluarga yang benar-benar menyayanginya." Ucap Jesseline dengan dingin

"Saya mohon Jesseline, saya hanya ingin menemui kakak saya, saya hanya ingin memperbaiki keluarga kami kembali. Apa itu salah.. saya mohon"

"Maaf, saya tidak bisa membantu anda tuan Nathan. Jika tuan mempunyai niat yang tulus yang diatas juga pasti akan membantu tuan bertemu Mrs.Anna kembali, dan saya harap kali ini anda tidak akan mengecewakan beliau lagi. Saya tidak berniat untuk ikut campur tuan Yonathan, tapi saya hanya tidak ingin keluarga anda membuat Mrs. Anna  menderita lagi, biarkan dia bahagia disini bersama suami dan anak-anaknya yang menyayanginya. " ucap Jesseline panjang lebar

"Saya janji Jessline, kamu bisa pegang kata-kata saya. Tapi saya mohon sekali lagi sama kamu, beritahu saya alamat kak Anne yang sekarang.."

"Maafkan saya tuan,, saya tidak bisa. Berusahalah.! " ucapnya sambil berlalu dari depan Yonathan dan segera menjalankan mobilnya.

Kring...kring....

Tiba-tiba hp nya berdering, dengan segera ia mengangkat panggilan itu.

"Halo"
"Halo, iya Mark ada apa?"
"Ibu than, ibu semakin drop."
"Hah? Kok bisa, gimana kondisinya sekarang bg?"
"Tadi pagi ibu kejang-kejang gitu tiba-tiba, abang langsung panggilin dokter. Setelah diperiksa kondisinya semakin lemah than..."
"Ya Tuhan... ibu. Baiklah bang, aku akan segera pulang".
"Baiklah dek, jangan lupa  bawa kak Anne kesini..
"Hmmm, akan kuusahakan bang" ucapnya pelan.
"Baiklah, abang tunggu ya than."
....


Bersambung...

Maaf ya, updatenya kali ini sangat pendek... soalnya author bingung mau bikin lanjutannya gimana..
Maaf ya, dan mohon bersabar

Makasih juga untuk semua yang mendukung author ya...

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang