"Kenapa.... kenapa...... hiksssss
Kenapa dia harus mengingatkanku terhadap masa lalu lagi kak? Kenapa dia melakukan itu...""
Isak tangis Anna dalam pelukan BryanSemua yang hadir bingung dengan respon Anne itu. Begitupula Vano, ia sudah menduga Anne tidak akan pernah memaafkannya..
"Anne, aku tahu mungkin tidak ada kata maaf untukku lagi. Tapi aku benar-benar menyesal Anne, aku mohon maafkan aku. Beri aku hukuman apapun Anne, asalkan kamu mau memaafkan aku. Aku mohon.. jangan siksa aku dengan rasa bersalah seumur hidupku Anne.. aku sadar aku memang laki-laki brengsek, laki-laki pengecut, tapi aku mohon... maafkann aku..."
Ucapan Vano terdengar sangat lirih dan tanpa diduga ia berlutut dihadapan Anne. Sontak semua orang disana terkejut dengan tindakan Vano itu, bahkan Anne, Bryan juga Intan sendiri"Jangan... jangan seperti ini.. hikss
Aku mohon.. aku tidak tahu harus bagaimana.. jangan lakukan ini.. aku mohon.." tangis Anna kian pecah melihat Vano.. dan tanpa menunggu lama, ia segera berlari meninggalkan semua orang disana.. Bryan langsung mengejar Anna, sementara Intan menghampiri Vano.."Jangan dekati aku... aku orang jahat... aku laki-laki brengsek... tolong.. tinggalkan aku sendiri..." ucapnya pelan pada Intan
"Vano.! Kamu ini apa-apaan.. untuk apa kamu mempermalukan dirimu sendiri demi perempuan itu.. sudahlah Vano.. dia tidak pantas untuk ditangisi.. cepat bangkit dan kita pulang" titah Intan
Vano kemudian bangkit berdiri dan tanpa memperdulikan sekeliling, ia segera lari dan melajukan mobilnya ke suatu tempat yang mungkin bisa menenangkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)
Literatura FemininaApakah yang pertama anda fikirkan saat melihat pelangi? Keindahan warnanya. Ya itu mungkin yang dipikirkan oleh sebagian besar orang. Tapi pernah kah anda bertanya, bagaimana kah pelangi itu bisa terbentuk? Sesuatu yang indah, tidak pernah dihasilk...