44.

2.7K 168 3
                                    

Pagi hari,

"kak aku mau ke tempat yang mungkin didatanginya,, tapi aku tidak yakin sebenarnya dia ada disana.. tapi aku mau coba kesana dulu.. boleh ya?" Tanya Anna

"hah, maksudmu kamu pergi sendiri sayang? Oh, tentu tidak. Aku tidak akan membiarkan kau pergi sendiri."

"ayolah kak.. tempat itu tidak jauh kok.. boleh ya?"

"sekali tidak, tetap tidak. Kau boleh pergi kesana jika aku ikut."

"baiklah.. baik.. kakak boleh ikut, tapi tidak sampai kedalam. Karena suda perjanjian kami dari awal bahwa hanya kami yang boleh mengetahui tempat itu." Jawabnya

"hmm,,, iya sayang.. ayo kita kesana sekarang.. tapi tunggu dulu, kamu sudah yakin dengan keputusanmu kan?"

"sudah sayangku,, suamiku... aku akan mencoba memaafkannya .. nanti aku akan berbicara dengannya."

"keputusan tepat.. ayo"

Mobil merekapun membelah jalanan, dan kemudian berhenti di dekat hutan

"ini maksudnya apa sayang? Kenapa kita ke hutan? " Tanya Bryan

"ya.. memang tempatnya disini kak.. sudah kakak tunggu disini dulu.. jaraknya dekat dari sini.. nanti aku akan telfon jika ada apa-apa.. ingat jangan ikut" titahnya

""iyaa sayang"

Dengan pasti Anna melangkahkan kakinya masuk kedalam hutan itu,, ia merasa masih sangat hafal letak markas mereka itu..

" ya Tuhan.. ternyata tempat ini masih ada.." ucapnya lirih

Perasaannya campur aduk sekarang, ia tidak menyangka bisa menginjakkan kaki di tempat ini lagi.. dan seketika ia mengamati sekitar ia melihat sebuah mobil terparkir tidak jauh dari sana.. tanpa pikir panjang ia segera masuk ke rumah pohon itu.. bahkan ia sendiri juga bingung bagaimana ia masih bisa mengingat tempat penyimpanan kunci cadangan rumah itu dengan baik.

Krek.......

Perlahan Anne masuk kedalam, dan mencari saklar untuk menghidupkan lampu karena keadannya sangat gelap.. setelah ia menemukan saklar itu ia langsung menghidupkannya.. dan tring..... semua masih terlihat sama seperti 21 tahun yang lalu.. dan tidak seperti dugaannya, tempat ini masih bagus dan terawat.. bahkan taman dibawah juga masih terawat.. sempat terlena dengan semua itu, ia segera mengingat tujuannya kesini..

Ia membuka kamar yang biasa dipakai Vano karena ada tulisan namanya di depan pintu.. tapi ia tidak menemukan apapun.. ia sempat takut dan panik,,, kemudian mencoba ke kamar yang ada tulisan namanya ia membukanya tanpa pikir panjang

Brakk...

Ia menghela nafas pelan dan mengucap syukur, ternyata dia ada disini.. perlahan ia melangkahkan kakinya menuju ranjang yang ditiduri teman kecilnya itu..

"van.... Devano...' lirihnya

Tapi tidak ada jawaban.. ia langsung berjalan cepat dan menarik selimut itu..

Tubuhnya seketika lemas.....

Ia melihat teman kecilnya itu meringkuk kedinginan seperti bayi, sambil memeluk sebuah buku"

.. Anna kemudiag mengankat tangannya ke dahi Vano dan mengambil buku yang dipeluknya itu

"demam " batinnya

Ia lantas mengambil selimut kembali dan segera mengambil kompres

Setelahh ia mendapatkan kompres itu, kemudian ia membuka kulkas yang ada disana ternyata bahan makanan masih ada.. tanpa fikir panjang ia memasak bubur untuk Vano dan mengambil obat yang pasti ada di mobil Vano, karena Anne tiba-tiba saja mengingat dengan jelas kebiasaan teman kecilnya itu yang selalu menyediakan obat-obatan di mobil kapanpun.

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang