Itulah awal pertama mereka pernah berbicara secara langsung dan Anna juga semakin kompak dengan Ivan, berbeda halnya dengan Vano yang akan saling berbeda pendapat dalam hal apapun. Dan hal itu harus terus berlanjut hingga sampai bulan desember, saat acara natalan hanya Anne dan Vano yang tidak ikut tampil kedepan sehingga banya orang yang selalu menggoda-goda mereka berdua. Acara malam itu juga adalah sekalian acara penutup dalam program bimbel mereka saat itu.
Saat pengumuman juara, seperti biasa Anne akan selalu diposisi pertama dan Vano di posisi kedua.
"selamat yah" ucap Vano pada Anne saat mereka duduk di tempat duduk masing-masing setelah menerima hadiah
"hmm." Kau juga" balasnya
Hanya itu.. percakapan mereka memang hanya sesingkat itu saja dan itu pertama kali mereka berbicara tanpa ada pertengkaran.
Sekian lama terlewati, semua berjalan begitu saja. Anne samasekali tidak pernah bertema dengan Vano ataupun Ivan karena rumah mereka lumayan jauh dan mereka tidak berada di sekolah yang sama. Hingga pada akhirnya mereka akan memasuki sekolah lanjutan pertama. Mereka bersekolah di sebuah sekolah negeri.. saat pengumuman dan pembagian kelas Anne sangat terkejut karena dia melihat nama Vano tertera di kelas yang sama dengannya.. tapi seperti biasa ia kembali bersikap "masa bodoh" dengan sekelilingnya.
Sama halnya dengan Vano, ia juga bersikap biasa saja walaupun pada awalnya ia sempat kaget melihat Anne berada di kelaa yang sama dengannya. saat memasuki kelas yang baru, Anne bingung hendak duduk dimana apalagi dia tidak mengenal siapapun disana kecuali Vano dan itupun hanya sebatas kenal. Saat ia mencari-cari tempat yang kosong kemudian ada seseorang yang menariknya untuk duduk disampingnya, orang itu adalah Vano
"stttt,, diam.. jangan protes. Udah duduk disini aja sementara. Daripada lo terus-terusan berdiri mending disini aja dulu."
"yayayaya" jawabnya cuek dan memperhatikan kakak kelas yang baru masuk dan memberi pengarahan
Ingin sekali rasanya gue jambak ini anak.... Gerutu Vano dalam hari melihat tingkah Anne yang menurutnya sangat menjengkelkan.
Masa-masa MOS untuk murid baru telah selesai dan berjalan dengan lancar. Selama itu pula Anne dan Vano duduk semeja karena peraturan dari OSIS ialah duduk berpasangan. Tanpa mereka sadari mereka semakin dekat dan cocok satusamalain ya walaupun mereka masih sering adu mulut.
Satu bulan setelah mereka masuk di sekolah itu, Anna berjalan-jalan di halaman belakang sekolah dan seorang diri. Tanpa sadar ia telah masuk jauh ke hutan yang memang ada di dekat sekolah mereka, Vano yang tidak melihat Anne selama 2 les terakhir akhirnya mencari keberadaan Anne bahkan sampai ke hutan.
"anne....anne... kamu dimana?" teriaknya
"lah, itukan suara si curut,, ngapain dia kesini." Batin anne
"apaansih curut.. lo ngapain teriak-teriak nggak jelas gitu. Ntar orang-orang pada kesini gimana.." omel Anne
"heheh.. maaf Ne. gue fikir lo hilang di hutan ini. Lagian ya Ne, lo ngapain sih di hutan ini? Sendirian lagi.. ini udah jauh dari sekolah loh Ne..?" koment Vano.
"gue tadi jalan dihalaman belakang, trus gue nemu jalan setapak.. gue ikutin dah it uterus,, akhirnya gue nyampe disini.." ceritanya antusias..
"hmhmhmh.. trus kita pulang gimana ini.? Gue udah lupa jalan kesini tadi." Ucap Vano
"santai ajah bro, gue bakal bawa lo pulang.. "ucapnya yakin
"emang lo tahu jalannya?""
"insting" ucapnya sambil melangkah meninggalkan Vano yang kesal mendengar jawabannya itu.
Mereka pun berjalan melewati hutan itu berdua tanpa sadar mereka masuk semakin dalam. Sudah hampir sore, mereka belum juga menemukan jalan keluar. Tiba-tiba
"wahhhh,,,, Van liat deh, pohon ini gede bangat.." ucap Anne sambil terus melirik pohon itu
"alay lo,, biasa ajah.." balas Vano
"tapi tunggu deh, gimana kalau disini kita buat rumah pohon, kan keren Van" usul Anne
"astaga, memang lo udah gila ya.. kita aja belum nemu jalan keluar lo udah mikirin yang lain-lain.." geram Vano
"udah itu urusan belakangan ajah dah, sekarang gimana menurut lo, kita buat rumah pohon disini yah, dan ini kita jadiin jadi markas kita. Tapi Cuma kita berdua yang tahu dan jangan pernah bawa siapun kesini. Gimana?" Tanya Anne
"hmmm,, yaudah deh. Boleh juga, tapi kita nggak mungkin bisa bangun ini cuman berdua, dan otomatis mereka yang ikut membangun ini pasti bakalan tahu tempat ini" komentar Vano
"udah santai ajah. Ini jadi urusan gue.. nah sekarang kita pulang.. yeiii" seru Anne
"emang lo tahu jalan pulang?" heran Vano
"taulah.. ayok" ujarnya santai
Sementara Vano sudah emosi mendengar ucapan Anne.
Setelah hari itu, keesokan harinya Anne langsung menjalankan rencananya dan langsung menyuruh orang untuk membangun rumah pohon itu.. tapi demi menghindari ada orang lain yang tahu, akhirnya ia membawa mereka ke hutan itu dari jalan lain, yang ia temukan sewaktu berjalan-jalan kesana seorang diri dan jalan yang ini sangat jauh kedalam sehingga orangpun pasti akan berfikir daukali untuk kesana.
Tak beberapa lama, pembangunan rumah pohon itu sudah selesai dan hasilnya sangatlah luar biasa. Bagaimana tidak, rumah pohon itu dilengkapi dengan kamar kecil dan kamar mandi. Dan ruang utama yang sangat nyaman, karena Anne tidak main-main dalam membangun rumah pohon itu, karena bahan utamanya terbuat dari kayu terbaik.
"nah karena rumahnya udah selesai, sekarang ini markas kita berdua. Lo boleh isi apapun didalamnya nanti gue juga bakal buat taman disekitar ini biar kita nyaman disini.. tapi ingat jangan pernah bawa siapapun kesini. Ok?" ujar Anne
"oke,, beress, dan setelah ini rumah pohon ini resmi jadi markas kita berdua" ucap Vano antusias..
Sejak saat itulah, rumah pohon itu menjadi saksi bisu persahabatan mereka,, bukan hanya itu juga menjadi saksi bisu kisah mereka saat masa-masa sekolah , karena setiap ada momen, mereka akan memajang foto itu disana. Rumah pohon itu tidak hanya sebagai markas, tapi justru sebagai rumah kedua untuk mereka berdua.
Flashback off
Tersadar dari lamunannya, Vano membuka kamar yang biasa ditempati oleh Anne disana. Rumah itu selalu bersih karena Vano akan selalu ke tempat itu setiap minggu dan membersihkannnya. Ia tidak pernah membawa siapapun kesana sesuai perjanjian mereka dulu. Semenjak kejadian itu, Vano selalu tidur di kamar Anne untuk mengurangi rasa rindu dan penyesalan dalam hatinya.. barang-banrang Anne masih banyak yang tertinggal disana, bahkan diarynya juga ada disana.
Vano membaringkan dirinya dan menghirup kasur itu,, tidak ada lagi wangi Anne batinnya lirih.. wajar memang secara sudah 21 tahun sang empunya tidak pernah kesana lagi. Vano kemudian mengambil diary Anne yang sudah dibacanya berulang kali... dan tidak menunggu lama, ia akhirnya menuliskan sesuatu disana. Karena ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi sebentar lagi, tapi ia selalu berharap semoga Anne mau memaafkannya...
bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)
ChickLitApakah yang pertama anda fikirkan saat melihat pelangi? Keindahan warnanya. Ya itu mungkin yang dipikirkan oleh sebagian besar orang. Tapi pernah kah anda bertanya, bagaimana kah pelangi itu bisa terbentuk? Sesuatu yang indah, tidak pernah dihasilk...