09.

4.3K 200 0
                                    

Keesokan harinya..

Anna telah selesai mempersiapkan diri dengan kebaya warna hitam dan make up tipis yang dia buat sendiri. Pakaian kebaya ini adalah tradisi di daerah mereka jika ada acara penguburan .
Anna terlihat sangat cantik dengan kebaya yang dijahit pas sesuai ukurannya. Begitu pula Bryan yang memakai tuxedo warna hitam, juga dengan  rompi hitam serta kemeja putih dan jangan lupakan dasi hitam yang melekat pada lehernya. Sungguhlah Bryan terlihat sangat tampan seperti sekarang ini.
    "Triple A, kalian sudah siap..ayo cepat sini, nanti kita terlambat" panggil    
Anna.
Wowwwwwwwwwwwwwee
"Fantastic" ucap alfian
"Luar biasa" ucap Al
"Mommmmy you are so beautiful" tambah Aleya lagi..

"Kalian ini, kalian juga sangat-sangat tampan dan my little princes is so ptetty today." Ucap Anna
"Thank you mommy". Ucap mereka bertiga sambil memeluk ibunya itu, yang dibalas dengan senang hati oleh sang ibunda.

Hmhmhmhmhn
Uhhukkkk... uhhhukkk
Suara batuk yang dibuat-buat itu terpaksa menghentikan aksi orang-orang yang saling menyayangi itu.

"Apaan sih dad, ganggu ajah.." ketua Aleya..
"Okeeeyy.. okeyy daddy paham sekarang.. kalian memang udah nggak sayang sama daddy yah.." ucapnya pura-pura merajuk
"Astaga dad, gitu ajah ngambek, we love youuuu so much daddy." Ucap mereka berempat dan memeluk daddy mereka itu..
"I love you all" jawabnya sambil mengecup kening mereka satu persatu.

Anna memejamkan matanya ketika Bryan mengecup keningnya, matanya memanas.. dan tanpa dapat dicegah air matanya jatuh. Tidak, dia menangis bukan karena sedih,, yah walaupun tidak dapat dipungkiri ia sedih kehilangan sang ayah, tapi saat ini, ini adalah tangisan bahagia. Iya tangisan bahagia karena ia sangat bersyukur mempunyai suami dan anak-anak yang Tuhan kirimkan untuknya. Ia sangat bersyukur untuk itu.
   Melihat Anna menangis, mereka semua jadi khawatir. "Sayang, ada apa? Kamu sakit? Kenapa kamu menangis?" Cecar Bryan khawatir.
"Mom, mommy kenapa tanya Al lagi?"
"Apa kami menyakitimu mom?" Tanya Alfian
"Mom kami minta maan jika kami salah, jangan nangis mom, Aleya mohon". Pinta Aleya

"Mom nggak apa-apa sayang, ini adalah tangis bahagia. Kalian tidak usah khawatir. Mom menangis karna bersyukur Tuhan memberikan kalian melengkapi hidup mommy, ucapnya lagi."
Bryan kembali memeluk erat sang isteri.. "don't cry again dear, kami semua sangat menyayangimu dan kami tidak ingin kamu menangis, so give your smile for us, please.." pintanya
Anne menghapus air matanya dan segera memberikan senyum tulusnya bagi mereka semua.
Melihat sang ibu tersenyum, mereka pun ikut tersenyum, dan segera bersiap ke rumah kediamana keluarga Wijaya.

Mobil mereka telah sampai di parkiran, rumah tuan Wijaya sudah terlihat ramai dengan orang-orang berpakaian warna hitam. Di depan rumah juga sudah dipasang  tenda untuk acara adat, juga untuk para  kerabat dan warga yang ikut serta dalam acara tersebut.

Kedatangan mereka tentunya menjadi pusat perhatian, untungnya tidak terlalu banyak orang yang sudah datang karena masih pagi. Mereka kemudian masuk karena harus mengikuti acara keluarga terlebih dahulu.
Anna,Bryan dan Triple A segera memasuki rumah itu. Acara keluarga akan dimulai sekitar tiga puluh menit lagi. Anna melihat semua tampak memakai pakaian serba hitam, dan semua terlihat menangis, wajar saja hari ini adalah hari terakhir mereka melihat sang ayah.. mereka kemudian mendekat ke arah sang ibu terlebih dahulu sekedar mengucap salam menunjukkan janjinya bahwa ia akan datang.
  "Ibu, panggil Anna sambil memeluk ibunya."
Anne, anakku... hikss...hiksss
Ayahmu nak, ayahmu pergi, dia jahat Anne, dia pergi meninggalkan ibu begitu saja..."ucapnya
"Bu, ayah sudah tenang disana. Kita hanya bisa mendoakan yang terbaik buat ayah bu. Ibu harus ikhlas dan sabar. Ini adalah kehendakNya bu.." jawab Anna
"Nah, sekarang ayo kita berkumpul dengan yang lainnya. Acara akan segera dimualai".
  Iya, tapi kamu berdiri di dekat ibu yah Anne.
"Baiklah bu."

Acara pun diawali dengan bernyanyi, lalu doa. Tibalah saatnya pada acara dimana setiap keluarga diberi kesempatan untuk menyampaikan kata-kata terakhir kepada yang meninggal.. diawali dari anak yang paling sulung.

"Ayah, aku nggak tau harus bilang apa sekarang. Walaupun baru beberapa tahun aku tinggal denganmu, aku tahu  engkau adalah orang yang luar biasa, orang yang sangat baik. Aku memang tidak pernah merasakan  bagaimana rasanya dalam gendonganmu, aku sangat menyayangimu ayah, aku minta maaf untuk setiap kesalahan yang aku perbuat padamu"..
~intan

"Ayah, terimakasih untuk semuanya. Untuk kasih sayang, ajaran yang ayah berikan untuk kami. Ayah aku memang hanya seorang menantu, tapi aku sungguh menganggap ayah seperti ayah kandungku sendiri. Banyak hal yang aku terima sejak mengenal ayah bahkan saat aku masih SD dulu. Terimakasih sudah mendidik anak-anak ayah menjadi orang-orang yang luar biasa, menjadi orang-orang yang bisa menjadi panutan bagi sekitarnya. Banyak hal yang ingin aku sampaikan sebenarnya ayah, tapi ayah... hiksss hikss aku minta maaf, aku minta maaf untuk kesalahan yang pernah aku perbuat pada ayah, pada putri ayahh.. aku mohon maafkan aku ayah, dan tenanglah beristirahat disana.
~ Devano
Ucapan Devano tadi sungguh mengganggu pikiran Anna. "Apa maksud perkataannya tadi yah, minta maaf, mudah sekali mengucapkan" pikirnya.

Bryan menepuk pelan wajah Anne membuat dia tersadar dan segera melanjutkan acara
" Hai ayah, bagaimana kabarmu ayah? tidakkah kau merindukan aku? Apakah hanya aku yang merindukanmu seorang diri? Apakah  engkau sudah melupakanku sampai kau tidak menungguku pulang?
"Ayah" tidak akan pernah lagi aku mendengar suaramu menjawab ketika aku memanggilmu.. sudah sangat lama sekali rasanya aku tidak memanggilmu  ayah dan kau jawab dengan suara keras dan senyum yang mengembang di wajah tampanmu itu, tidak akan aku rasakan lagi pelukan hangat darimu..  tidakkah kau ingin mengenal lelaki yang berhasil merebut hatiku? Tidakkah kau ingin melihat anak - anakku?   Ayahh... hiksssss...hiksss...
Apa yang harus aku lakukan ayahhh... apa yang harus lakukan, kau pergi tanpa mendengar semua kebenarannya, tanpa menerima permintaan maafku..hikss hiksss ketahuilah ayah, selamanya dan akan terus sampai aku mati bahwa
Aku menyayangimu ayah..
aku minta maaf membuatmu kecewa, aku minta maaf tidak ada dihari tua mu, aku tidak pernah bertanya kabar secara langsung, tapi ayah taukah kau, itu semua karena aku takut ayah, aku takut ayah akan marah padaku. Tapi ternyata semua harus berakhir seperti ini.  Aku merindukanmu ayah, sangat merindukanmu.. terimakasih sudah menjadi super hero dalam hidupku, dari aku bayi, hingga dewasa kau selalu memberikan yang terbaik. Ayah beristirahatlah dengan tenang.. aku selalu mendoakan tempat yang terbaik untukmu di surga sana..

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang