"bodoh " ucap Anna
"anda fikir saya mau melakukan hal serendah itu hanya untuk seorang Devano? Hahaha anda fikir dia itu siapa saya? Dia hanya seseorang yang pernah datang dang singgah sebentar di masa lalu, dan semua itu sudah saya lupakan... saya sudah mempunyai suami yang luar biasa dan anak-anak yang menjadi prioritas saya,,, jadi jangan pernah sangkut pautkan saya dengan hilangnya suami anda.."
"alah.... Tidak usah banyak ngomong kamu Anne.. kamu pasti dalang dibalik semua ini... kamu yang membuat suamiku pergi Anne.. kau penyebab semua ini " sanggah Intan lagi
"ya ya ya.. terserah anda mau berbicara apa.. mengilangnya Vano bukan salah saya dan tidak ada hubungannya dengan saya, jadi saya harap anda paham." Ucap Anna
"tapi Vano pergi karena kamu tidak mau memaafkan dia Anne.. kau yang menyebabkan ini semua.. apa salah suami saya sehingga kamu tidak mau memaafkan dia bahkan sampai berlutut dihadapanmu.. apa?" teriak intan
"berlutut, maksudmu bagaimana kak?" sela Mark
"apa aku pernah meminta dia untuk melakukan itu ? apa itu sebanding dengan apa yang dia perbuat dulu? Hah? Anda tidak tahu apa-apa tentang masalah saya dan suami anda.. dan saya rasa jika anda mengetahuinya, anda bisa terkena serangan jantung saat itu juga. Jangan pernah sangkut pautkan saya dengan kepergian suamimu, itu adalah pilihannya." Ucap Anna
"Anne." Seru ny. Gracia
"kamu tidak patut berbicara seperti itu Anne, apapun masalah kalian ibu tidak mau tahu, tapi jika sampai seseorang berlutut di hadapan kita, tidak seharusnya kamu seperti itu.. jangan kekanakan Anne, jika kamu tahu dimana Vano, katakan sama kami semua.. apa kamu tidak kasihann dengan Intan dan Anaknya Daniel..? kamu ini seorang ibu Anne... kasihan Daniel.." ucap Ny. Gracia
Bryan dan kedua anaknya hanya duduk dengan tenang, walaupun dalam hati mereka berdoa supaya Anna bisa mengontrol dirinya lagi
"hahaha... kasihan ibu bilang... kasihan... bulsh*t... ibu tidak tahu apa-apa.. sehingga ibu bisa berkata seperti itu... ibu hanya memikirkan dia dan juga anaknya... dia hanya ditinggal seminggu dan kalian sudah bersikap seperti itu... "lantas bagaimana dengan anakku yang bahkan tidak mengenal ayahnya selama 21 tahun?" I ucap Anna dalam hati}....."
"sudahlah bu, aku tidak ingin bertengkar lagi. aku capek dengan semua ini, jadi aku mohon sama kalian jangan pernah kalian hubungkan aku dengan menghilangnya Devano, dan aku yakin dia akan pulang sebentar lagi.. dan sekalian kami mau pamit.. kami akan kembali, kasihan Al sendiri di rumah." Ucap Anna yang kemudian diikuti Bryan dan kedua anaknya berdiri
"maksud kakak apa? Kakak ingin pergi lagi? tidak bisakah kakak tinggal disini saja?" Tanya Nathan bertubi-tubi
"maaf Nathan, kakak tidak bisa. Disanalah rumah kakak berada.. " ucapnya
"apa kakak tidak sayang dengan kami lagi?" Tanya Mark lirih
"kakak sayang sama kalian semua,, tapi ini sudah keputusan kakak dan suami kakak.. anak-anak kakak juga.
"baiklah kak.. tapi apa kakak akan kembali lagi.?" Tanya Mark
"ya" jawabnya dan pergi bahkan sebelum mengucapkan apapun kepada Ny. Gracia
Mereka kemudian pergi dari sana meninggalkan mark, intan, Nathan , Daniel serta Ny. Gracia dalam keheningan
"kan Aku sudah katakan dari awal mom, jangan kesini lagi.. tempat ini hanya membuat mom menangis dan menangis terus.. kita pulang saja ke NYC.. " omel Alfian
"maafin mom sayang,,"
"pokoknya, aku minta ya dad, jangan pernah kembali kesini lagi.. aku sangat tidak suka dengan keluarga mom disini.." titahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)
ChickLitApakah yang pertama anda fikirkan saat melihat pelangi? Keindahan warnanya. Ya itu mungkin yang dipikirkan oleh sebagian besar orang. Tapi pernah kah anda bertanya, bagaimana kah pelangi itu bisa terbentuk? Sesuatu yang indah, tidak pernah dihasilk...