"sayang, kamu nggak papa kan?' tanya Bryan pada Anna saat mereka sampai di mobil
"aku baik-baik saja kak. aku sudah biasa mendengar mereka berkata seperti itu tentang aku." jawabnya
"okelah, tapi ingat sayang. jangan pernah menyembunyikan apapun dariku. Kamu bisa ceritakan apapun yang kamu rasakan saat ini. aku selalu ada untukmu."
"iya sayangku.. suamiku.." ucapnya sambil mencubit gemas pipi Bryan
"ya sudah.. sekarang kita kembali ke rumah atau mau jalan-jalan dulu nggak.?' tawar Bryan
"hmhmhmhm.. Jalan-jalan dulu deh kak."
"let's go".
beberapa saat kemudian
____________________________________________________________________________
"kak....ini kan?"""" ucapnya terkejut dan campur haru
Bryan hanya mengangguk mengetahui arti ucapan sang isteri
"iya sayang, tempat kita pertama kali bertemu "ucapnya sambil tersenyum
"aaaaaaaaaaaaaa..... makasih banyak suamiku, aku sangat senang sekali bisa kesini lagi"
"syukurlah kalau kamu bahagia sayang. kalau begitu kita langsung masuk aja ya.?
"okeee" jawabnya semangat
"selamat datang tuan dan nyonya.." sapa pelayannya
"mau pesan apa tuan, nyonya?" tanya sang pelayan begitu mereka duduk
"menu paling spesial di cafe ini, saya pesan 2 " jawab Bryan
"baiklah tuan, mohon ditunggu"
saat Anna dan Bryan sedang bernostalgia tentang masa-masa awal mereka berjumpa d Cafe itu, tiba-tiba
"Anne.. kamu Anne kan?' tanya seseorang dari rombongan yang baru masuk itu"
Anna memperhatikan orang-orang dihadapannya, merasa familiar dengan wajah-wajah itu
"siapa ya?" tanya Anna
"jadi benar, kamu Anne.. gila makin cantik ajah.. kamu nggak ingat kamu Ne? gila kamu jahat bangat tau nggak" ucapnya pura-pura sedih.
,"ehh,, gak papa kok Ne, oh iya aku Dian, teman sekolah kamu dulu, teman satu kelas bahkan. " jawabnya
"tunggu... tunggu.. Dian Syaputra???" tanya Anne tiba-tiba ingat
"hemmmm... iya siapa lagi."? jawabnya PD
"hahah.. sifatmu masih sama aja Di. oh iya, duduk sini ajah Di, masih banyak yang kosong."
"ok ne, ngomong-ngomong siapa nih bule disamping kamu?"
"kenalin, ini Bryan suami aku"
"hah? aku pikir kamu nikahnya sama Vano eh tau-taunya dapat bule ." ucap Dian membuat Bryan cemburu setengah mati. mong-ngomong ada acara apa kalian rame-rame kesini.?' tanya Anna heran
"kita kan ada rencana mau ngadain reuni angkatan, jadi sekarang kita mau bahas itu dulu. nah kebetulan kamu ada disini, kamu ikut aja ya.?' tawar Dian
"iya Anne, kamu ikut aja. lagian kan sudah lama juga kamu nggak ketemu sama teman-teman seangkatan, apalagi bawa anak masing-masing juga nanti.. " ucap Niken
"kapan acaranya?" tanya Bryan tiba-tiba
"du..dua minggu lagi " jawab Niken kikuk karena mendengar suara Bryan yang terkesan dingin, dan tegas. dan jangan lupakan penampilannya yang terlihat sangat berwibawa.
"hmmm" Bryan hanya menganggukkan kepalanya dan kembali fokus ke Hp nya membiarkan isterinya bernostalgia dengan teman-temannya.
"gila Ne, suami lo dingin amat dah" koment sry
"hahahah.. dia baik kok. cuman emang sikapnya memang dasarnya dingin." jawab Anne
"eh, Dian acaranya rapatnya kapan dimulai?" tanya salah seorang teman Anna
"bentar lagi, tinggal nunggu ketua panitia saja. tadi katanya udah di jalan." terang Dian
"emang ketuanya siapa?" tanya Anna penasaran
"ituloh Anne, sahabat sejatimu. siapa lagi kalau bukan Devano." jawab Natasya
mendengar jawaban itu, seketika mood Anna langsung tidak enak. begitu juga dengan Bryan, ia sangat mengerti jika isterinya pasti tidak akan nyaman jika ada laki-laki itu.
---------------------------------------------------
"Hallo,, siang semua... maaf ya aku datangnya terlambat." sapa Vano yang baru saja datang dan duduk bergabung. Ia mengedarkan pandangannya mengamati satu persatu teman-temannya yang merupakan panitia reuni angkatan mereka. Ketika ia mengamati ke bangku yang paling ujung, ia sangat terkejut melihat Anna dan suaminya berada disana. ia tidak menyangka Anna bisa ada di tempat itu. ekspresi Vano itu sangat jelas dilihat oleh teman-temannya yang lain, sedangkan Anna dan Bryan sibuk dengan ponselnya masing-masing. lebih tepatnya menghindar kontak mata dengan dirinya.
"santai aja kalii Van, nggak usah segitunya lihat Anne ada disini.." goda Niken..
sementara teman-temannya yang lain hanya terkekeh mendengar ucapan Niken, Vano menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan Anna serta Bryan sama seperti semula. Tidak peduli.
"ehh, tapi ngomong-ngomong tumben ya mereka berdua ini diam-diaman seperti ini. biasanya lengket terus,, dan kalau jumpa pasti akan bertos ria, andalan mereka itu." komentar Bella ( merupakan teman sekelas Vano dan Anna saat masih SMA).
"iya ya.. kamu benar Bel, aku juga udah curiga dengan tingkah mereka berdua daritadi." tambah Reynaldi
"apaan sih, nggak kok.. lagian kita kan mau membicarakan tentang acara Reuni, kok jadi bahas yang tidak-tidak. sekarang kita langsung mulai aja ya." ucap Vano yang mulai merasa tidak nyaman dengan topik yang dibicarakan teman-temannya tadi.
"ok pak ketua." jawab mereka semua kompak.. kecuali Anna dan Bryan tentunya
..........................................................."
"oke, sekian diskusi kita hari ini, semoga acara yang akan kita selenggarakan dua minggu kedepan akan berjalan dengan lancar. dan seperti pembicaraan kita tadi, saya harap kita semua bisa hadir di acara tersebut. jangan lupa mengajak keluarga, biar kita semua saling mengenal dan mempererat persaudaraan juga." tutup Vano
"iya.. siapa tahu diantara kita ada yang jadi besanan.. seperti Anna dan Vano misalnya,mereka tidak berjodoh, nah kita tidak tahu takdir bukan mungkin saja anak-anak kalian yang berjodoh.. hahahahah.." ucap Andre bercanda..
"Tidak mungkin". Jawab Vano cepat-cepat
Sedangkan Bryan dan Anna hanya mematung mendengar perkataan temannya itu. Ia tidak tahu harus menanggapi seperti apa."Lah, kenapa.. tidak ada yabg tahu apa yang akan terjadi di masa depan bukan.. ?" Jawab Andre lagi
"Anne adik iparku.. " ucapnya lirih
"HAH..?"""
Kaget semua orang yang ada disana."Hahahha... sumpah... ucapan lo lucu bat dah Van.." ucap Andre
"Iya, serius. Aku tidak berbohong. Jadi itu tidak mungkin. Mungkin memang Dia tidak mengizinkan kami bersama. Sampai kapanpun. Kami hanya akan tetap menjadi sebatas keluarga." Jawabnya pelan sambil menatap Anna yang ada di depannya dengan pandangan yang sangat dalam...
Semua yang ada disana terdiam mendengar ucapan Vano itu, sangat jelas dimatanya terdapat kesedihan yang sangat dalam.. teman-temannya tentu tahu bagaimana hubungan mereka dimasa lalu.. tapi endingnya tidak seperti yang mereka harapkan..
"Tuhan tentunya tahu yang terbaik untuk umatNya.. lagipula dengan kalian menjadi keluarga, kalian tetap bersama bukan. Karena persahabatan bisa berantakan, pacaran bisa putus, dan suami isteri bisa cerai. Tapi sejauh apapun kita melangkah, keluargalah yang akan menjadi tempat kita pulang, yang akan selalu ada dan mendukung kita kapanpun itu. RencanaNya adalah yang terbaik untuk manusia. Begitupula dengan kalian berdua." Ucap Frans tiba-tiba memecah keheningan..
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)
ChickLitApakah yang pertama anda fikirkan saat melihat pelangi? Keindahan warnanya. Ya itu mungkin yang dipikirkan oleh sebagian besar orang. Tapi pernah kah anda bertanya, bagaimana kah pelangi itu bisa terbentuk? Sesuatu yang indah, tidak pernah dihasilk...