03.

6.7K 261 0
                                    

Di dalam rumah, Anna masih terus menangis. Ia bahkan tidak tahu harus melakukan apa, pikirannya sudah sangat kacau. Walaupun luka yang pernah digoreskan masih terbuka lebar akan tetapi jauh didalam hatinya tentunya sangat menyayangi dan bahkan sangat merindukan seseorang itu. Ya, ayah kadungnya. Jujur saja, tidak pernah terbayangkan olehnya bahwa sang ayah akan meninggalkan dia secepat ini, sebelum dia menjelaskan semua kebenarannya kepada sang ayah.
     Tidak akan bisa melihat wajah sang ayah, tidak akan bisa mendengar suara tawa, arrrgggg... seseorang, bangunkan Anna dari mimpi buruk ini.

Al  datang dan segera memeluk sang mama. "Mom, please don't cry mom...
Apa yang terjadi mom?  Al mohon cerita sama kita mom, jangan buat kita semua khawatir mom. Ada apa mom??" ( Hikss hikss )
 
"Al, hikss hikss.. kakekmu Al...
Sambil memeluk erat sang anak. Kakekmu meninggal dunia nak. Hikss hikss"
   "Ya, Tuhan... sabar mom. Sabar ini semua sudah menjadi kehendakNya mom. Hidup dan mati seseorang itu sudah diatur oleh yang mahakuasa mom. Mom sendiri kan yang mengajarkan itu pada Al mom. Jadi jangan nangis lagi ya mom, Al jadi sedih kalo mom nangis gini.. Al yakin mom itu orang yang kuat.."
    "Hikss hikss.. maafin mom yah Al. Mom buat kamu jadi sedih.. maaf yah sayang."
"Iya mom, yaudah mom istirahat dulu yah, Daddy udah di jalan mau pulang. Al bawa adik-adik istirahat juga" 
Al pamit sambil mengecup kening sang mommy.

    Seorang laki-laki memarkirkan mobil di garasi dan memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa. Wajahnya menggambarkan raut khawatir yang sangat kentara.  Ia segera berjalan menuju kamarnya, ia segera menghampiri sang istri yang sudah tertidur akibat kelelahan setelah menangis tadi. Yah dia adalah suami dari Anna yang bernama Bryan Brantley seorang CEO perusahaan ternama di kota London. Lelaki kaya raya  dengan wajah setampan malaikat dan mempunyai hati sebaik malaikat yang berhasil menyembuhkan hati Anna yang sempat hancur belasan tahun yang lalu. Bukan hal mudah bagi Bryan untuk mendapatkan hati Anna. Makanya tak heran jika Bryan sangat mencintai Anna isterinya.
 
  Melihat isterinya tertidur, ia menghembuskan nafas lega. Mendengar kabar dari sang anak ia sangat khawatir dengan kondisi sang isteri. Ia segera beranjak ke kasur dan menghampiri sang isteri. Bryan membawa Anna kedalam pelukannya dan memeluknya sangat erat sekali.
Hal tersebut membuat Anna terbangun dari tidurnya. Ia membuka mata dan melihat bahwa dirinya berada di pelukan sang suami membuat Anna tersenyum dan kembali menenggelamkan dirinya kembali kedalam pelukan Bryan. Namun sesaat kemudian, Anna kembali terisak.

"Hiksss hiksss.... kak"
Hey, kenapa sayang,, hmm?
Ada apa, tell me.. apa yang membuatmu menangis?..
"Ayah kak, ayah.. tadi aku dapat telpon dari Roy bahwa ayah meninggal dunia.."

"Apa??'
Bryan sangat terkejut mendengar kabar itu..
"Kita harus kesana besok" ucapnya kemudian..
"Tapi kak...hiksss hikss" ucap Anna takut
"Sayangg, dengarin aku yah, apa pun yang terjadi pada masa lalu, kamu lupain ajah, sekarang coba kamu berdamai dengan masa lalu. Kita jalani kehidupan kita sekarang. Biar bagaimanapun kita harus pergi kesana, kita harus melihat ayah untuk yang terakhir kalinya, ya sayang..."
" iya kak, tapi bagaimana dengan Al kak, apakah kita harus bawa anak-anak juga kesana? Bagaimana jika mereka semua tahu yang sebenarnya kak??" Hiksss hikkss
  "Sayang, dengerin aku yah. Biar bagaimanapun mereka harus tau yang sebenarnya, sudah 17 tahun kamu menyembunyikan kebenarannya, baik Al, dan semua keluarga harus tau semuanya.."
"Iya kak, mungkin ini udah saatnya kita kasih tau kebenarannya."
"Iya sayang.. "
Bryan kembali membawa Anna ke pelukannya.

Bersambung....
Jangan lupa vote and koment yahh guysss..

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang