56.

2.8K 204 18
                                    

Inggris

Setelah semua kejadian itu, memang rencana Tuhan tidak ada yang tahu , malam harinya Anne mendapat kabar bahwa ia bisa melanjutkan kuliah s2 nya di Oxford university.. masalah kehamilannya anaknya memang sangat pengertian pada keadaan Anne.. Anne tidak merasakan muntah-muntahh atau yang lainnya.. hanya sesekali ia ngidam dan ingin bertemu Vano.. ahh,, mengingat nama itu membuat Anne selalu menangis dan menahan sesak di dada.

ia masih belum bisa menerima bahwa Vano mempunyai anak yang dari kakaknya sedangkan anaknya sendiri, ia menolak anak yang dikandung Anne.. anaknya tidak mendapat kasih sayang seorang ayah... "hikssss..... hikkks" setiap malam ia kerap terbangun dalam tidurnya karena mimpi buruk.... Semua perlakuan Vano, pengusiran ayahnya sangat membuatnya tertekan... oleh sebab itu, Anne lebih sering menghabiskan waktunya untuk bekerja atau mengerjakan tugas kuliahnya.

Berbicara soal pekerjaan, Anne masih tetap bekerja di perusahaan yang sama. Akan tetapi saat ini ia bekerja di kantor pusat, sedankan yang berada di Indonesia adalah kantor cabangnya. Ia bersyukur atasannya mau menerima dia walaupun kondisi berbadan dua..

Tidak terasa sudah 5 bulan ia berada di Inggris, dan sejak kehamilannya menginjak 4 bulan, ia sudah mengambil cuti untuk kuliahnya walaupun ia baru masuk kuliah,, dan masalah pekerjaan Anne juga cuti, akan tetapi karena memang kemampuannya yang tidak perlu diragukan lagi, atasannya masih sering memintanya menyelesaikan pekerjaan yang sangat penting, bahkan atasannya itu akan mengantarkan nya sendiri ke Apartemen Anne atau terkadang melalui email. Kesibukannya membuat Anne lupa sejenak dengan masa lalunya, dan bisa tidur dengan nyenyak akibat kelelahan

Indonesia

Sudah 5 bulan sejak kejadian itu, kehidupan keluarga Wijaya sangat berubah total.

Tidak ada lagi makan malam bersama, karena Mark dan Yonathan lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah.. tidak ada lagi terdengar suara Ny. Wijaya yang berteriak memanggil anak-anaknya makan atau membangunkan Anne. Ny. Wijaya lebih sering diam dan mengurung diri di kamar jika anak-anaknya sudah pergi sekolah. Tuan Wijaya juga lebih mudah terbawa emosi baik di rumah maupun di kantor..

Bahkan barang-barang Anne tidak ada satupun yang tertinggal di rumah mereka.  Mereka masih tidak menyangka jika Anne bahkan menyuruh seseorang membakar semua barang-barangnya yang tersisa di rumahnya kala itu.. dan yang paling mengejutkan, ia membakar itu semua tepat di depan rumah orang tua Anne.
Hal itu semakin membuat kehidupan mereka semakin hancur, karena sebagian besar  semakin membenci Anne karena dinilai tidak punya etika lagi.

Sama halnya dengan kehidupan rumah tangga Intan dan Vano. Vano sangat dingin pada Intan, ia bahkan tidak pernah peduli dan bertanya tentang kandungan Intan.. mereka juga berbicara hanya seperlunya saja.. dan saat weekend, Vano lebih memilih menghabiskan waktunya di markasnya bersama Anne itu...

Siang ini ia harus ke rumah mertuanya untuk menjemput Intan yang kebetulan sedang berkunjung.

"yah, bu" ucapnya sambil menyalam mertuanya itu

"duduk dulu Van" ajak mertuanya

"bagaimana pernikahan kalian?" Tanya tuan Wijaya

"baik yah" ucap Intan

"seperti yang ayah lihat" jawab Vano

"apa kalian bahagia?" Tanya nya lagi

Intan hanya mengangguk sementara Vano hanya diam. Ia tidak bahagia dan itu sangat jelas.. apalagi ditambah setelah kepergian Anne, hidupnya sangat kacau.. ia baru menyadari bahwa ia mencintai wanita itu lebih dari apapun... ia menyesal telah membuat Anne kehilangan bayinya, bukan anak mereka.. beberapa hari setelah kepergian Anne, Frans datang mencari Anne, kemudian ia menceritakan kejadian saat Vano membawa Anne pergi, setelah itu perempuan itu tidak pernah menghubunginya lagi.. setelah mendengar cerita frans, dengan segera ia ke hotel itu dan melihat cctv, dan yang dikatakan Frans benar, tetapi cctv berakhir hanya menunjukkan Anne keluar dari kamar itu dengan dibanjiri air mata.. sejak saat itu ia merasa sangat menyesal... dan bahkan ia tidak menganggap keberadaan intan yang kini sebagai isterinya.. bahkan anak yang dikandung intan. Bayang-bayang wajah Anne yang menangis memeluk perutnya membuat Vano tidak sanggup bahkan hanya untuk melihat perut buncit Vano...

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang