"Sayang, kita jenguk ibu nanti malam saja ya, soalnya masih ada berkas yang harus aku selesaikan dulu siang ini." Ucap Bryan
"Ya sudah kak, akujuga mau istirahat dulu."
"Ok honey" ucap Bryan mengedipkan matanya sebelah pad isterinya itu
"Hahha.. genit kak..
Ingat umur, udah mau punya mantu juga;" ucap Anne"Hahah.. "
Bryan hanya tertawa mendengar ucapan isterinya itu. Ia bersyukur isterinya itu setidaknya masih tersenyum walaupun kondisi ibunya sangat buruk saat ini.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rumah Sakit
Bryan dan Anna baru sampai di rumah sakit. Begitu turun dari mobil mereka langsung menuju ruangan sang ibunda yang sebelumnya telah ditunjukkan oleh salah seorang anak buahnya.
Krek....
Seketika air mata Anna jatuh dengan begitu derasnya melihat wanita yang melahirkan berbaring lemah di tempat tidur. Tidak ada senyuman di wajah itu, justru wajah itu terlihat sangat pucat dan kurus.. perlahan Anna mendekat dan duduk sambil menggemgam tangan ibunya sedangkan Bryan hanya berdiri dengan wajah seperti biasa tanpa ekspresi.
"Ibu..
Kenapa ibu seperti ini, kenapa.. bukankah seharusnya ibu lebih bahagia tanpa adanya aku dikeluarga kalian bu, tapi kenapa sekarang ibu seperti ini.. aku nggak sanggup melihat ibu menderita seperti ini, aku nggak sanggup bu... aku mohon bangun bu.."hiksss hiksssPerlahan ia membawa tangan yang terasa dingin itu ke wajahnya. Ia terbayang sewaktu masih merasakan bahagianya bersama keluarga. Ayahnya yang penuh kasih dan ibu yang sangat lembut dan kedua adiknya yang sangat membuat hari-harinya bahagia. Dimana ibunya selalu ada untuknya, menjadi sahabatnya, tempatnya bercerita segala hal, bertukar pikiran, tempatnya bersandar dan masih banyak hal lagi. Tangan ini selalu menggemgam dia ketika ia terjatuh, menghapus air matanya saat ia menangis dan memeluknya saat ia punya beban berat.....""
"Aku mohon bangunlah bu. Kita lupakan semua yang buruk dimasa lalu.. Yonathan dan Mark masih sangat membutuhkan ibu disini.. bangunlah bu, setidaknya untuk mereka berdua." Ucapnya lirih..
Tiba-tiba ia merasakan suatu pelukan hangat dari seseorang yang sangat ia cintai, suaminya Bryan.
"Stttt, tenanglah sayang. Jangan menangis, doakan ibu supaya cepat pulih...ibu pasti akan baik-baik saja, karena putri kecilnya sudah disini sekarang.." ucap Bryan menenangkan sang istriTanpa mereka ketahui, Ny. Gracia mendengar semua yang anaknya ucapkan. Ingin sekali rasanya ia memeluk putrinya itu, akan tetapi bahkan untuk membuka matanya ia merasa tidak punya tenaga. Ia hanya bisa mengeluarkan air mata, walaupun ia tidur..
Beberapa jam kemudian, mereka segera bersiap kembali ke rumahnya, karena adik-adiknya akan datang sebentar lagi, karena memang tadi kedua adiknya tidak disana karena urusan pekerjaan. Sedangkan Kanaya dan Martha Anna tidak tahu. Jujur ia belum sanggup untuk bertemu dengan adiknya saat ini..
Sementara itu, Mark dan Yonathan sedang menuju ruangan tempat ibunya dirawat
"Hai bu, kapan ibu akan sadar? Tidakkah ibu lelah hanya tertidur selama 2 minggu ini..? Ucap Mark pada ibunya begitu masuk dan mendapati kondisi sang ibu tetap sama seperti saat ditinggal tadi siang.
"Sudah bang, ibu akan baik-baik saja. Kita harus yakin itu." Eh, ini buah dari siapa ya bang? " tanyanya melihat parcel buah di lemari dekat ranjang ibunya..
"Mungkin itu Kanaya atau isterimu yang membelinya" jawab Mark
"Mereka kan sedang di tempat paman Rendra bang, nggak mungkin lah". Sanggah Yonathan
"Iya yah.. jadi siapa dong?"
"Hmmmm... kak Anne bang.. pasti kak Anne.." ucap Yonathan antusias.
"Mana mungkin dek, dia tidak akan kembali lagi kesini. Kita sudah terlalu banyak menyakitinya, pasti sekarang ia sudah bahagia dengan orang-orang yang memang benar-benar menyayangi dirinya, tidak seperti keluarganya sendiri." Ucapnya sangat pelan sambil menahan tangis..
"Kak Anne bukan orang seperti itu bang.." sanggahnya lagi
"Tidakkah kamu sadar bahwa dia bukan kakak kita yang dulu lagi Yonathan.. seseorang bisa berubah, apalagi ini bukan sebulan dua bulan, tapi hampir duapuluh dua tahun kita tidak mengenalnya lagi dek.. bahkan namanya saja bukan nama yang kita tahu dulu.. dia sudah berubah dek. Bahkan mungkin saja dia menjadi sangat membenci kita sekarang ini, karena perbuatan kita. Tapi memang ini juga salah kita sendiri.." ucap Mark tanpa terasa air matanya menetes.
"Kau benar bang.. ia bukan Roseanne yang kita kenal dulu. Sekarang ia adalah sosok baru, yang sama sekali tidak kita kenal lagi.. dan ini semua salah kita.." kata Nathan dengan sangat lirih
"Seandainya saat itu kita membelanya, seandainya kita menahan dia supaya tidak pergi atau bahkan kita ikut bersamanya, kita tidak akan kehilangan dia seperti ini.. seandainya kita tidak lebih memilih mempercayai perempuan itu, keluarga kita tidak akan hancur begini.. hiikkss.. seandainya...arggg" ucap Yonathan histeris.. memukul dirinya sendiri...
"Sudah.. sudahh dek... semuanya sudah berlalu, tidak ada gunanya lagi kita menyesal saat ini. Yang harus kita utamakan adalah kesehatan ibu, lalu kita memperbaiki kesalahan kita kepada kak Anne.. kita harus bisa menyatukan keluarga kita lagi, bagaimanapun caranya.." ucapnya menepuk pelan punggung adiknya..
Next???
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)
ChickLitApakah yang pertama anda fikirkan saat melihat pelangi? Keindahan warnanya. Ya itu mungkin yang dipikirkan oleh sebagian besar orang. Tapi pernah kah anda bertanya, bagaimana kah pelangi itu bisa terbentuk? Sesuatu yang indah, tidak pernah dihasilk...