21. Tak Seperti Biasanya.

2.6K 110 1
                                    

Kamu
Sedetik mendekat, sedetik menjauh
Pergi lalu kembali lagi
Sebentar ada sekelebat tiada
Kau seperti pusaran tanya yang tak kunjung berhenti.

-Asela Natasya Adijaya

JAM kosong saat pelajaran selalu menjadi yang terfavorit bagi para pelajar disekolah. Kali ini jam kosong dikelas Gaska hanya diisi dengan kesibukan masing-masing. Ada yang ngerumpi, main HP, ada yang ngegombal receh, ada yang pacaran, sampai yang joget plus nyanyi gak jelas pun ada saking gabutnya.

Kini Gaska, Arnan dan Kenan hanya duduk dipojok kelas dengan Kenan yang sedang memetik gitar dan Arnan yang melantunkan lagu sedangkan Gaska sedang sibuk dengan permainan di ponselnya.

Game Over

"Yaelah kampret udah kalah lagi gue." ucap Gaska kesal, kemudian memasukan ponselnya kedalam saku celana. Tak berniat lagi memainkan permainan yang sudah membosankan itu.

Jreng jreng

Suara pertikan gitar oleh Kenan terdengar sedikit nyaring ditelinga Gaska, sedang bosan maka Gaska lebih memilih untuk memperhatikan dua sahabat nya yang sedang menghibur.

"Tuhan tolong aku.." senandung Kenan lalu disahut langsung oleh Arnan disebelahnya.

"Ingin dirinya.."

"Rindu padanya.."

"Memikirkan nya.."

"Namun mengapa saat jatuh cinta.."

"Sayang-sayang---"

Mereka kompak berhenti bernyanyi dan menghadap kearah Gaska, lalu "Dia ada yang punya.." kata mereka menyambung lagu tersebut tepat didepan Gaska.

Gaska yang melihat itu langsung membuang muka membuat keduanya terkekeh senang karena berhasil menyindir.

Arnan mulai melantunkan lagunya hingga di reff lagu tersebut membuat Gaska berdecak kesal akan sindiran yang dilontarkan padanya.

Kadang sering heran sendiri mengapa teman-temannya ini selalu punya timing yang tepat untuk semakin menghancurkan suasana hatinya.

"Kampret lo bedua! makin badmood gua nih." ucap Gaska.

"Ciiee betmut..." goda Arnan pada Gaska,sengaja ingin menghibur sahabatnya.

"Cie suka deh kalo Gaska betmut.." timpal Kenan.

"Lu seneng gue susah?"

"Hahah suka, jadi bisa digodain gitu hahah." ujar Kenan memgeluarkan tawanya.

"Perpus kuy. Gue mau pake wifi nih, disana kenceng parah." ajak Arnan pada Gaska dan Kenan, kemudian berdiri dan keluar dari kelas.

Gaska hanya mengangkat bahu kemudian keluar dari kelas dan diikuti oleh Kenan dibelkangnya.

Sesampainya mereka di perpustakaan ternyata ada anak kelas XI MIPA 2 disana, mungkin sedang literasi bahasa Indonesia.

Ada pak Anwar guru bahasa Indonesia juga disana sedang berbincang-bincang dengan penjaga perpustakaan.

"Ck, rame Ka." keluh Arnan pada Gaska.

"Di ujung aja udah." kata Gaska berjalan mendahului Arnan dan Kenan yang kemudian mengekorinya di belakang.

GASKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang